Letak Geografis Kerajaan Malaka

2 Pendiri Kerajaan Mataram Islam adalah Sutawijaya. Kerajaan Mataram Islam berdiri pada tahun 1575. Pada awal berdirinya, Kerajaan Mataram adalah sebuah daerah kadipatan yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajang. Letak daerah Kerajaan Mataram adalah Jawa Tengah bagian selatan dengan pusatnya Kota Gede atau Pasar Gede dekat daerah Yogyakarta sekarang. Dari daerah inilah Kerajaan Mataram terus berkembang hingga akhirnya menjadi sebuah kerajaan besar dengan wilayah kekuasaannya meliputi daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian derah Jawa Barat.

b. Kehidupan Politik

Kehidupan Politik Kerajaan Mataram Islam dimulai ketika pasca runtuhnya Kerajaan Demak, yang kemudian pusat pemerintahan dipindahkan ke Pajang oleh Ki Jaka Tingkir Sultan Hadiwijaya, menantu Sultan Trenggana. Sultan Hadiwijaya selanjutnya mendirikan Kerajaan Pajang namun usianya tidak lama , yaitu antara tahun 1569-1586. Setelah Sultan Hadiwijaya meninggal, maka digantikan oleh Pangeran Benowo. Sedangkan Pangeran Benowo tidak dapat mengatasi gerakan- gerakan yang dilakukan oleh para bupati pesisir pantai tersebut. Oleh karena itu, Pangeran Benowo menyerahkan kekuasaan kerajaanya kepada Sutawijaya. Dengan demikian berdirilah Kerajaan Mataram, Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Mataram adalah : - Panembahan Senapati membentuk Kerajaan Mataram dengan mengadakan perluasan sampai pesisir Pantai Surabaya, Ponorogo dan Madiun, Pasuruan dan Kediri. Dengan demikian dalam waktu singkat wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur telah menjadi bagian dari Kekuasaan Kerajaan Mataram. - Mas Jolang memerintah Mataram dari tahun 1601-1613 M. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Mataram diperluas lagi dengan mengadakan pendudukan terhadap daerah-daerah sekitar seperti Ponorogo, Kertosono, Kediri, Wirosobo Mojoagung dan Gresik-Jeratan. - Sultan Agung memerintah Mataram pada tahun 1613-1645 M. Sultan Agung mempunyai tujuan dengan mempertahankan seluruh tanah Jawa dan mengusir orang-orang Belanda dari Batavia. Sehingga pada massa pemerintahannya, Sultan Agung pernah mengadakan serangan ke Batavia pada 1628 dan 1629 M, namun gagal. - Amangkurat I memerintah Mataram dari tahun 1645-1677 M. Ketika menduduki tahta Kerajaan Mataram, Amangkurat I menjalin hubungan baik dengan Belanda sehingga memperbolehkan Belanda mendirikan Benteng di Kerajaan Mataram. - Amangkurat II memerintah Mataram dari tahun 1677-1703.

c. Kehidupan Sosial

3 Kehidupan Sosial pada massa Sultan Agung berkuasa, yaitu antara tahun 1613-1645 M dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan daerah-daerah persawahan dan memindahkan banyak petani ke daerah Karawang yang subur. Atas dasar kehidupan Agraris itulah disusun suatu masyarakat yang bersifat feudal. Para pejabat memperoleh imbalan berupa tanah garapan atau pajak tanah. Sistem kehidupan ini menjadi dasar utama munculnya tuan-tuan tanah di Jawa, misalnya kekuasaan seorang kepala desa atau lurah yang berarti bahwa daerah kekuasaannya itu sebagai miliknya.

d. Kehidupan Ekonomi

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Mataram di bawah pemerintahan Sultan Agung dapat dikatakan berkembang pesat karena didukung oleh hasil bumi Mataram yang Melimpah.

e. Kehidupan Budaya

Kehidupan Budaya Kerajaan Mataram memiliki aspek kebudayaan yang berkembang baik. Perkembangan kebudayaan itu dapat diketahui dari seni tari, seni pahat, seni suara, senia sastra dan sebagainya. Salah satu bentuk kebudayaan yang muncul adalah kebudayaan Kejawen yang merupakan ilustrasi perpaduan antara kebudayaan asli Hindu, Budha dan Islam.

2. Kerajaan Gowa dan Tallo

a. Letak Geografis

Kerajaan Gowa dan Tallo berdiri pada abad ke 16. Kerajaan Gowa dan Tallo adalah dua kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan dan saling berhubungan baik. Banyak orang kemudian mengenal keduanya sebagai Kerajaan Makasar. Makassar sebenarnya adalah ibu kota Gowa yang juga disebut sebagai Ujungpandang. Letaknya strategis di perairan timur Indonesia, yaitu di daerah semenanjung barat daya Sulawesi. Bahkan daerah Makassar menjadi pusat persinggahan para pedagang baik yang berasal dari Indonesia bagian timu maupun para pedagang yang berasal dari daerah Indonesia bagian barat. Dengan posisi letak seperti ini mengakibatkan Kerajaan Makassar bekembang menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas jalur perdagangan Nusantara.

b. Kehidupan Politik