12
1. Kehidupan sosial dan Kehidupan Ekonomi kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di berbagai daerah di Indonesia
a. Kerajaan Kutai
1 Kehidupan Sosial
Berdasarkan isi prasasti-prasasti Kutai dapat diketahui bahwa pada abad ke 4 M masyarakat didaerah Kutai telah banyak menerima pengaruh Hindu. Masyarakat
tersebut mendirikan suatu kerajaan yang rapi menurut pola pemerintahan di India. Informasi ini penting karena menunjukkan bahwa berbagai aspek kehidupan
masyarakat Indonesia pada saat itu telah berkembang mengikuti pola perkembangan zaman. Masyarakat Indonesia menerima unsur-unsur yang datang dari luar India
dan mengembangkannya sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia.
2 Kehidupan Ekonomi
Tentang kehidupan perekonomian masyarakat Kutai tidak banyak yang bisa diketahui dari prasasti-prasasti Kutai. Namun melihat letaknya, Kutai sangat
strategis, terletak pada jalur aktivitas pelayaran dan perdagangan antara dunia barat dan dunia timur. Di samping itu, letak Kutai yang jauh ke arah pedalaman sangat
baik sebagai tempat peristirahatan bagi para pelayar yang melakukan perjalanan jauh. Secara langsung maupun tidak langsung hal ini berpengaruh besar terhadap
perkembangan perekonomian masyarakat, di mana perdagangan juga dijadikan mata pencaharian utama.
b. Kerajaan Tarumanegara
1 Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah teratur rapi dibawah pemerintahan Raja Purnawarman. Hal ini dapat diketahui melalui penafsiran dari
Prasasti Ciaruteun yang menyebutkan bahwa telapak kaki Raja Purnawarman disamakan dengan telapak kaki Dewa Wisnu, dimana Dewa Wisnu dipandang
sebagai dewa pelindung dunia. Jadi, Raja Purnawarman adalah seorang Raja yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja
Purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan kaum Brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di
kerajaan sebagai tanda penghormatan sebagai para dewa.
2 Kehidupan Ekonomi
Prasasti Tugu menyatakan bahwa Raja Purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122
tombak
. Pembangunan terusan ini mempunyai arti ekonomis yang besar bagi masyarakat karena dapat
dipergunakan sebagai sarana untuk mencegah banjir dan sarana-sarana lalu lintas pelayaran perdagangan antardaerah di Kerajaan Tarumanegara atau dengan dunia
luar. Juga perdagangan dengan daerah-daerah di sekitarnya. Bahkan sebaliknya
13
masyarakat dapat memenuhi aktivitas kebutuhan hidupnya dari dunia luar, terutama terhadap barang-barang yang tidak dapat dihasilkan oleh rakyat. Akibatnya,
kehidupan perekonomian masyarakat Kerajaan Tarumanegara sudah berjalan teratur. c.
Kerajaan KalinggaHoling 1
Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Holing sudah teratur rapi. Hal ini di sebabkan sistem pemerintahan yang keras dari Ratu Sima. Di Samping itu juga
dikenal sangat adil dan bijaksana dalam memutuskan suatu masalah. Rakyat sangat menghormati dan menaati segala keputusan Ratu Sima.
2 Kehidupan Ekonomi
Kehidupan perekonomian masyarakat Kerajaan Holing berkembang pesat. Masyarakat Kerajaan Holing telah mengenal hubungan dagang. Mereka menjalin
hubungan perdagangan pada suatu tempat yang disebut dengan pasar. Pada pasar itu, mereka mengadakan hubungan perdagangan dengan teratur.
d. Kerajaan Melayu
1 Kehidupan Sosial
Sosial Kerajaan Melayu menyerupai Kerajaan Sriwijaya. Para Bangsawaan memeluk agama Budha sedangkan rakyatnya memeluk kepercayaan tradisional.
Kegiatan perekonomian yang sering dilakukan adalah berdagang. 2
Kehidupan Ekonomi Kehidupan ekonomi Kerajaan Melayu berfokus pada bidang perdagangan.
e. Kerajaan Sriwijaya
1 Kehidupan Sosial
Ketika Raja Balaputra Dewa memerintah, Kerajaan Sriwijaya mencapai perkembangan yang pesat. Raja Balaputra Dewa menjalin hubungan yang baik
dengan kerajaan-kerajaan sekitarnya. Hubungan itu bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan Prasasti Nalanda yang
menyebutkan terdapatnya para pelajar dan mahasiswa dari Kerajaan Sriwijaya yang belajar berbagai ilmu di Nalanda. Juga terdapat seorang guru besar agama Buddha di
Kerajaan Sriwijaya yang bernama Dharmapala dan Sakyakirti. Hal itu secara jelas membuktikan bahwa tingkat kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya sudah tinggi.
2 Kehidupan Ekonomi
Secara geografis, wilayah Kerajaan Sriwijaya mempunyai letak yang strategis, yaitu di tengah-tengah jalur pelayaran perdagangan antara India dan Cina.
Disamping itu, letak Kerajaan Sriwijaya dekat dengan Selat Malaka yang merupakan urat nadi perhubungan bagi daerah-daerah di Asia Tenggara.