Kerajaan Mataram Kuno Kehidupan sosial dan Kehidupan Ekonomi kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di

9 masyarakat Kutai memeluk agama Siwa. Hal ini didukung oleh beberapa factor berikut.  Besarnya pengaruh kerajaan Pallawa yang beragama Siwa menyebabkan agama Siwa terkenal di Kutai.  Pentingnya peranan para Brahmana di Kutai menunjukkan besarnya pengaruh Brahmana dalam agama Siwa terutama mengenai uapacara korban.

b. Kerajaan Tarumanegara 1 Kehidupan Kebudayaan

Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti- prasasti yang ditemukan sebagai bukti kebesaran Kerajaan Tarumanegara, dapat diketahui bahwa tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut menunjukkan telah berkembang kebudayaan tulis menulis di Kerajaan Tarumanegara. Pada abad ke 7 M, Kerajaan Tarumanegara sudah tidak terdengar kabar beritanya dan wilayah Jawa Barat mengalami masa kegelapan karena tidak terdapat kekuasaan dari kerajaan-kerajaan. Baru beberapa abad kemudian, munculnya sistem pemerintahan kerajaan di Jawa Barat.

c. Kerajaan KalinggaHoling 1 Kehidupan Kebudayaan

Rakyat Ho-ling menganut agama Budha. Hal itu dapat diketahui dari berita Cina yang ditulis I-Tshing, yang menjelaskan bahwa pada tahun 644 masehi Hwi-Ning seorang pendeta budha dari cina datang ke Ho-ling dan menetap selama 3 tahun. Hwi-Ning menterjemahkan salah satu kitab suci agama Budha Hinayana yang berbahasa Sanksekerta ke dalam bahasa Cina. Dalam usahanya Hwi-Ning dibantu oleh seorang pendeta kerajaan Ho-ling yang bernama Jnanabhadra

d. Kerajaan Melayu 1 Kehidupan Kebudayaan

Dilihat dari banyaknya arca dan candi-candi, membuktikan bahwa kerajaan melayu memiliki penduduk yang religius dan memiliki seni yang tinggi. Terdapat beberapa kebudayaan yang ada di kerajaan melayu, yaitu : 1. Prasasti Grahi 2. Prasasti Padang Roco 3. Prasasti Suruaso 4. Arca Amoghapasa. e. Kerajaan Sriwijaya 1 Kehidupan Kebudayaan 10 Masalah Kebudayaan bukan merupakan masalah utama dalam kehidupan masyarakat di Kerajaan Sriwijaya. Bahkan hamper tidak pernah ditemukan peninggalan-peninggalan kebudayaan yang berharga dari Kerajaan Sriwijaya. Dalam perkembangan agama Budha, Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat agama Budha yang penting di Asia tenggara dan Asia Timur. Agama Budha yang berkembang di Kerajaan Sriwijaya adalah agama Budha Mahayana. Menurut berita dari Tibet, seorang pendeta yang bernama Atica datang dan tinggal di Sriwijaya 1011-1023 M dalam rangka belajar agama Budha dari seorang guruyang bernama Dharmapala. Menurutnya, Sriwijaya merupakan pusat agama Budha di luar India. Tetapi, walaupun Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai pusat agama Budha, tidak banyak peninggalan seperti candi- candi atau arca-arca patung-patung sebagai tanda kebesaran Kerajaan Sriwijaya dalam bidang kebudayaan di kota Palembang terdapat sebuah museum yang disebut Rumah Bari , tempat menyimpan arca-arca Budha yang ditemukan di sekitar daerah Palembang, namun jumlahnya sedikit.

f. Kerajaan Mataram Kuno 1 Kehidupan Kebudayaan

Dinasti Sanjaya Keturunan Raja Sanjaya tetap Keturunan Raja Sanjaya tetap beragama Hindu dengan wilayah kekuasaan wilayah meliputi Jawa Tengah bagian utara. Mereka mendirikan candi-candi Hindu di dataran tinggi Dieng dengan masa pembangunannya berkisar tahun 778-850 M. Anehnya, nama-nama Candi itu diambil dari nama tokoh-tokoh dalam cerita Mahabarata, seperti Candi Bima, Candi Arjuna, dan Candi Nakula. Berkat kecakapan dan keuletan Rakai Pikatan, semangat kebudayaan Hindu dapat dihidupkan kembali. Kekuasaannya semakin luas meliputi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada zaman Rakai Pikatan dibangun candi-candi Hindu yang lebih besar, seperti Candi Prambanan Candi Roro Jonggrang. Pembangunan Candi Prambanan diteruskan oleh oleh para penggantinya dan selesai pada masa pemerintahan Raja Daksa sekitar tahun 915 M. Candi-candi lain diantaranya Candi Sambisari, Candi Ratu Baka, Candi Gedong Songo. Dinasti Syailendra Kekuasaan Syailendra meninggalkan banyak bangunan candi yang megah dan besar nilainya, baik dari segi kebudayaan, kehidupan masyarakat dan perkembangan kerajaan. Candi-candi yang terkenal antara lain Candi Mendut, Pawon, Borobudur, Kalasan, Sari, dan Sewu.