2
Berdasarkan penemuan beberapa prasasti, dapat diketahui bahwa Kerajaan Medang Kamulan terletak di muara Sungai Brantas. Ibukotanya bernama Watan
Mas. Kerajaan itu didirikan oleh Mpu Sendok, setelah ia memindahkan pusat pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Wilayah kekuasaan Kerajaan
Medang Kamulan pada masa pemerintahan Mpu Sendok mencakup Nganjuk di Sebelah Barat, Pasuruan di sebelah timur, Surabaya disebelah Utara, dan Malang
disebelah Selatan. Dalam perkembangan selanjutnya, wilayah kekuasaan Kerajaan Medang Kamulan mencakup hamper seluruh wilayah Jawa Timur.
b. Kehidupan Politik
Sejak berdiri dan berkembangnya Kerajaan Medang Kamulan, terdapat beberapa raja yang diketahui memerintah kerajaan ini. Raja-raja tersebut adalah
sebagai berikut.
Raja Mpu Sindok
Raja Mpu Sindok memerintah Kerajaan Medang Kamulan dengan gelar Mpu Sindok Sri Isyanatunggadewa. Dari gelar Mpu Sindok
itulah diambil nama Dinasti Isyana. Raja Mpu Sindok termasuk keturunan Raja Dinasti Sanjaya Mataram di Jawa Tengah. Oleh
karena kondisi Jawa Tengah tidak memungkinkan bertahtanya Dinasti Sanjaya akibat desakan Kerajaan Sriwijaya, maka Mpu Sindok
memindahkan pusat pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Dharmawangsa
Raja Dharmawangsa dikenal sebagai salah seorang raja yang memiliki pandangan politik yang tajam. Kebesaran Dharmawangsa tampak
jelas pada politik luar negerinya. Raja Dharmawangsa percaya bahwa kedudukan ekonomi Kerajaan Sriwijaya yang kuat merupakan
ancaman bagi perkembangan Kerajaan Medang Kamulan. Oleh karena itu, Raja Dharmawangsa mengerahkan seluruh angkatan
lautnya untuk menduduki dan menguasai Kerajaan Sriwijaya. Akan tetapi, selang beberapa tahun kemudian, Sriwijaya bangkit dan
mengadakan pembalasan terhadap Kerajaan Medang Kamulan yang masih diperintah oleh Dharmawangsa.
Airlangga
Pada tahun 1019 M. Airlangga bersedia dinobatkan menjadi raja untuk meneruskan tradisi Dinasti Isyana, dengan gelar Rakai Halu Sri Lakeswara
Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta Wirakramatunggadewa. Antara tahun 1019-1028 M, Airlangga berusaha mempersiapkan diri agar dapat
menghadapi lawan-lawan kerajaannya. Dengan persiapan yang cukup, antara
3
tahun 1028-1035 M, Airlangga berjuang untuk mengembalikan kewibawaan Kerajaan. Airlangga menghadapi lawan-lawan yang cukup kuat seperti
Kerajaan Wurawari, Kerajaan Wengker, dan Raja Putri dari selatan yang bernama Rangda Indirah. Peperangan menghadapi Rangda Indirah ini
diceritakan melalui cerita yang berjudul
Calon Arang.
c. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial masyarakat sudah teratur. Dalam kehidupan sosial, masyarakat dibedakan berdasarkan pembagian kasta dalam masyarakat Hindu,
juga berdasarkan kedudukan sorang dalam masyarakat, baik kedudukan dalam
struktur birokrasi maupun kekayaan material dan lain-lain. d.
Kehidupan Ekonomi
Ketika Raja Airlangga berhasil mengembalikan kekuatan Kerajaan Medang Kamulan, kegiatan perekonomian kerajaannya dibangun kembali. Seperti yang
disebutkan dalam Prasasti Kolagen, Raja Airlangga memerintahkan pembuatan tanggul-tanggul di tepian Sungai Brantas agar kapal-kapal dapat berlayar
menyusuri Sungai Berantas sampai ke pusat pemerintahan. Kapal-kapal dagang asing, yang melakukan kegiatan di Kerajaan Medang Kamulan berasal dari
Benggala, Ceylon, Chola, Campa, dan Burma. Barang-barang dagangan yang diperjual belikan diantaranya beragam
tekstil,barang-barang dari porselin sebagai barang Impor, dan barang-barang yang berasal dari Jawa seperti beras, daging, kayu dan sebagainya.
e. Kehidupan Budaya
Kebudayaan Kerajaan Medang Kamulan pada masa ini sudah berkembang dengan sangat baik. Pajak-pajak telah dibebaskan karena harus memelihara
sebuah bangunan suci. Daerah yang dibebaskan bernama Perdikan atau Sima.
2. Kerajaan Kediri
a. Letak Geografis
Pada awalnya, wilayah kekuasaan Kerajaan Kediri meliputi Madiun dan daerah bagian barat Kerajaan Medang Kamulan. Ibukota Kerajaan Kediri, yaitu
Daha terletak di tepi Sungai Brantas. Melalui pelabuhan Cangu, aktivitas perekonomian rakyat sangat lancer sehingga mendatangkan kemakmuran.
Wilayah pengaruh Kerajaan Kediri kemudian bekembang mencakup wilayah Indonesia Timur. Wilayah pemerintahan ini sama seperti pada masa
pemerintahan Raja Dharmawangsa. b.
Kehidupan Politik