Mendeskripsikan Kehidupan ekonomi kerajaan-kerajaan Hindu

6 Hasil sastra zaman Majapahit dapat kita bedakan menjadi: Sastra zaman Majapahit Awal. Hasil sastra pada zaman ini adalah : Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca tahun 1365 M, Kitab Sutasoma dan Kitab Arjunawiwaha karangan Empu Tantular, Kitab Kunjarakarna tidak diketahui pengarangnya, dan Kitab Parthayajna, tidak diketahui pengarangnya. Sastra zaman Majapahit Akhir. Hasil sastra zaman Majapahit akhir ditulis dalam Bahasa Jawa Tengah, diantaranya ada yang ditulis dalam bentuk tembang kidung dan gancaran prosa. Hasil sastra terpenting antara lain: Kitab Pararaton , menceritakan riwayat raja- raja Singasari dan Majapahit; Kitab Sundayana, menceritakan Peristiwa Bubat, dll.

2. Faktor-faktor penyebab runtuhnya Kerajaan bercorak Hindu-Budha di Indonesia.

Perkembangan pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Budha cukup besar, karena dapat mempengaruhi seluruh sektor kehidupan masyarakat Indonesia. Bahkan, tidak kurang dari 1.000 tahun 400 M-1478 pengaruh Hindu-Budha dominan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan melalui perkembangan Kerajaan Kutai hingga runtuhnya Kerajaan Majapahit. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan runtuhnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di wilayah Indonesia. a. Terdesaknya kerajaan-kerajaan sebagai akibat munculnya kerajaan yang lebih besar dan lebih kuat. b. Tidak ada peralihan kepemimpinan atau kaderisasi, seperti yang terjadi pada masa kekuasaan Kerajaan Majapahit. c. Berlangsungnya perang saudara yang justru melemahkan kekuasaan kerajaan, seperti yang terjadi pada Kerajaan Syailendra dan Majapahit. d. Banyak daerah yang melepaskan diri akibat melemahnya pengawasan pemerintahan pusat dan raja-raja bawahan membangun sebuah kerajaan yang merdeka serta tidak terikat lagi oleh pemerintahan pusat. e. Kemunduran ekonomi dan perdagangan. Akibat kelemahan pemerintah pusat, masalah perekonomian dan perdagangan diambil alih para pedagang Melayu dan Islam. f. Tersiarnya agama dan budaya Islam, yang dengan mudah diterima para adipati didaerah pesisir. Hal ini membuat mereka merasa tidak terikat lagi dengan pemerintahan kerajaan pusat seperti pada masa kekuasaan Kerajaan Majapahit.

C. Metode Pembelajaran