Kerajaan Kediri Jelaskan letak geografis kekuasaan dan kehidupan politik kerajaan-kerajaan Hindu-Budha
17
Ken Arok. Perhatian Ken Arok terhadap rakyatnya sangat besar, sehingga mereka dapat hidup dengan aman dan sejahtera.
Namun, setelah pemerintahan Anusapati, kehidupan masyarakat kurang mendapat perhatian. Barulah pada masa pemerintahan Wisnuwardhana,
kehidupan sosial masyarakat Singasari mulai teratur rapi. Hak-hak rakyat dipulihkan kembali. Rakyat dapat hidup tenteram dan damai. Keadaan tersebut
juga terjadi pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Raja Kertaneara berusaha untuk menstabilkan keadaan didalam negeri Kerajaan Singasari dengan
meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya, sebelum melancarkan politik luar negerinya untuk mencapai cita-cita persatuan Nusantar.
2 Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi, Kerajaan Singasari tidak diketahui secara jelas. Akan tetapi mengingat Kerajaan Singasari berpusat di tepi Sungai Brantas Jawa
Timur, kemungkinan masalah perekonomian tidak jauh berbeda dari kerajaan- kerajaan terdahulunya, yaitu secara langsung maupun tidak langsung rakyatnya
ikut ambil bagian dalam dunia pelayaran. Keadaan ini juga didukung oleh hasil- hasil bumi yang sangat besar dari rakyat Jawa Timur.
Raja kertanegara berusaha untuk menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka. Penguasaan jalur pelayaran perdagangan atas Selat Malaka itu, bertujuan
untuk membangun dan mengembangkan aktivitas perekonomian kerajaannya. Dengan kata lain, Raja Kertanegara berusaha menarik perhatian para pedagang
untuk melakukan kegiatannya di wilayah Kerajaan Singasari. j.
Kerajaan Bali 1
Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Bali terbagi menjadi beberapa struktur sosial,
diantaranya: a
Triwangsa
Ketika Bali jatuh ke tangan Majapahit, sistem kehidupan sosial di Bali terdiri dari bangsawan Jawa dan para pembesar kerajaan. Sedangkan
rakyat Bali dianggap sebagai rakyat jajahan yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa.
b Anak Jaba
Disamping itu, terdapat pula istilah Jero dan Jaba di Bali yang membedakan golongan orang-orang yang berada di dalam atau di luar
puri keraton. Istilah Anak Jaba Bahasa Bali adalah orang yang tidak memegang pemerintahan, tetapi tidak dapat disamakan dengan
Sudra di India.
c Wong Majapahit
18
Setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit dan Pulau Jawa yang dikuasai oleh Islam, maka sebagaian penduduk Majapahit yang tidak mau
menerima Islam menyingkir ke Bali. Mereka menyebut dirinya
Wong Majapahit
atau
Bali Majapahit.
Penduduk asli Majapahit menyingkir ke daerah pedalaman seperti Trunyan di tepi Danau Batur dan di
Tenganan Bali sebelah timur.
2 Kehidupan Ekonomi
Umumnya masyarakat Bali sejak masa lampau hidup dari bercocok tanam. Hal itu diketahui dari berita prasasti-prasasti yang antara lain menyebut sawah,
parlak sawah kering, gaja lading, kebwan atau kebon kebun, huma, kasuwakan pengairan sawah. Dalam prasasti tersebut, disebutkan istilah cara
pengolahan sawah sampai menuai padi seperti amabakti pembukaan tanah, mluku membaja tanah,tanam menanam padi, mantun menyiangi padi, ahani
menuai padi, dan nutu menumbuk padi. Dengan demikian, pada abad ke 11 M para petani sudah mengenal cara pengolahan tanah seperti yang dikenal dan
dikerjakan petani sekarang. Jenis tanaman yang sudah dikenal pada waktu itu di Bali antara lain padi,hano
enau, tals talas, keladi, nyuh kelapa, pucang pinang, biyu pisang, kapas dan sarwa bija padi-padian. Selain bercocok tanam rakyat juga memelihara
binatang ternak seperti sampi sapi, kambing, babi, anjing, ayam, kuda dan
kerbau. k.
Kerajaan Padjajaran 1
Kehidupan Sosial Kehidupan masyarakat Padjajaran dapat digolongkan menjadi:
Golongan seniman seperti pemain gamelan, pemain wayang, penari.
Golongan petani.
Golongan pedagang.
Golongan yang dianggap jahat, yaitu tukang copet, tukang rampas, begal,
maling dan sebagainya.
2 Kehidupan Ekonomi
Kehidupan Ekonomi kerajaan Pajajaran terbagi menjadi 2 aspek, yakni:
Perdagangan Laut
Kerajaan Padjajaran memiliki enam pelabuhan penting, yakni pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara, Kelapa Sunda Kelapa atau Jakarta
sekarang, dan Ciamuk mungkin Pamanukan Sekarang. Setiap pelabuhan dikepalai oleh seorang syahbandar yang bertanggung jawab
kepada raja dan bertindak sebagai wakil raja di bandar-bandar yang