123
jawaban. Dari 28 siswa yang telah mengisi angket diperoleh skor rata-rata 4,21 dengan kriteria sangat praktis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa LKS yang
dikembangkan dapat dinyatakan Sangat Praktis untuk digunakan. Selain melalui
angket respon siswa, peneliti juga menggunakan instrumen penilaian berupa lembar observasi pembelajaran. Pada tahap evaluasi ini, peneliti juga melakukan perbaikan
LKS sesuai dengan saran dan masukan selama proses uji coba berlangsung. Setelah dilakukan revisi, maka LKS menggunakan pendekatan Contextual Teaching and
Learning CTL pada materi peluang siswa SMK Bisnis dan Manajemen dinyatakan
Valid, Sangat praktis, dan Efektif.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Pengembangan LKS dengan pendekatan Contextual Teaching And Learning CTL untuk siswa SMK Bisnis dan Manajemen pada materi peluang tentu tidak
terlepas dari beberapa keterbatasan. Keterbatasan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Implementasi pembelajaran menggunakan LKS yang dikembangkan
seharusnya dilakukan oleh guru, namun pada saat ujicoba berlangsung dilakukan oleh peneliti dan telah disepakati oleh guru yang bersangkutan.
2. Implementasi hanya dilakukan di satu kelas yakni di kelas XI Akuntasi B
sebanyak 28 siswa dan tempat implementasi hanya dilakukan pada satu sekolah yakni SMK YPKK 2 Sleman, implementasi belum menjangkau
beberapa sekolah dan melibatkan sejumlah besar siswa. 3.
Implementasi LKS tidak dapat berjalan maksimal dan hanya beberapa LKS saja yang diimplementasikan karena adanya keterbatasan waktu dan jam
pelajaran di sekolah.
124
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan Lembar Kegiatan Siswa LKS dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL pada materi
peluang SMK Bisnis dan Manajemen kelas XI untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan dan saran
sebagai berikut.
A. KESIMPULAN
1. Pengembangan RPP dan LKS dengan pendekatan Contextual Teaching
and Learning pada materi peluang SMK Bisnis dan Manajemen
menggunakan model ADDIE meliputi 5 tahap pengembangan, yakni Analisis Analysis, Perancangan Design, Pengembangan Development,
Implementasi Implementation, dan Evaluasi Evaluation untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
2. Kualitas RPP dan LKS yang dikembangkan adalah sebagai berikut.
a. Dilihat dari aspek kevalidan, RPP dan LKS yang dikembangkan
memperoleh kriteria valid. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian
RPP oleh dosen ahli yang memperoleh skor rata-rata 4,48 dengan kriteria Sangat Baik serta penilaian LKS oleh ahli materi, ahli media,
dan guru dengan rata-rata skor 4,07 dimana skor tersebut masuk dalam kategori Sangat Baik.