49
Masnur Muslich 2007 : 53 mendefinisikan RPP sebagai rencana pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan oleh guru dalam
pembelajaran di kelas serta memuat 7 kompenen penting di dalamnya, antara lain: 1
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian 2
tujuan pembelajaran 3
materi pembelajaran 4
pendekatan dan metode pembelajaran 5
langkah-langkah kegiatan pembelajaran 6
alat dan sumber pembelajaran 7
evaluasi pembelajaran. RPP dan LKS merupakan bagian dari perangkat pembelajaran. Pembuatan
RPP dan LKS harus disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran
yang diterapkan pada siswa agar memberikan hasil yang efektif.
5. Lembar Kegiatan Siswa dan RPP dengan Pendekatan Contextual
Teaching and Learning
Lembar Kegiatan Siswa dibuat sebagai salah satu sumber belajar siswa untuk mendukung proses pembelajaran. Lembar Kegiatan Siswa dibuat sesuai
dengan model pembelajaran yang diterapkan pada siswa. Lembar Kegiatan Siswa dengan pendekatan CTL merupakan LKS yang dibuat untuk mendukung proses
pembelajaran menggunakan pendekatan CTL. LKS dengan pendekatan CTL memuat kegiatan-kegiatan yang mendukung pembelajaran CTL. Komponen-
50
komponen pembelajaran CTL dapat tercermin dalam setiap Lembar Kegiatan Siswa. Komponen-komponen tersebut antara lain;
a. konstruktivisme
b. menemukan
c. bertanya
d. masyarakat belajar
e. pemodelan
f. refleksi
g. penilaian sebenarnya
Selain memuat 7 komponen di atas, Kokom Komalasari 2013:46 menyebutkan bahwa dalam mengembangkan bahan ajar berbasis kontekstual,
dalam hal ini LKS dengan pendekatan CTL, juga perlu memperhatikan beberapa prinsip antara lain:
a. penulisan LKS
b. pengembangan tujuan pembelajaran
c. penyusunan isi materi LKS
d. bahasa dan keterbacaan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa LKS dengan pendekatan CTL merupakan LKS yang dibuat untuk mendukung proses pembelajaran CTL dengan
memperhatikan tujuan mata pelajaran kognitif, afektif, dan psikomotorik, memuat prinsip-prinsip umum dalam penulisan LKS dan terintegrasi ke dalam 7
komponen penting pembelajaran CTL.
51
Selain LKS pembelajaran CTL juga membutuhkan RPP yang mendukung proses pembelajaran CTL. RPP merupakan cerminan kegiatan yang akan
dilakukan guru dan siswa untuk mencapai tujuan kompetensi belajar yang telah ditetapkan. RPP disesuaikan dengan pendekatan, strategi, metode, maupun model
pembelajaran yang akan diterapkan. RPP dengan pendekatan CTL memuat sintakstahapan dalam proses pembelajaran CTL dan mencerminkan 7 komponen
utama pembelajaran CTL di dalamnya.
6. Model Pengembangan ADDIE
Model pengembangan ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry pada tahun 1996 untuk merancang sistem pembelajaran. ADDIE merupakan singkatan
dari Analysis Analisis, Design Perancangan, Development Pengembangan, Implementation
Implementasi, dan Evaluation Evaluasi. Berikut merupakan langkah-langkah model pengembangan ADDIE Mulyatiningsih, 2012: 184-185:
a. Analysis Analisis
Analisis digunakan untuk menganalisis perlunya pengembangan bahan ajar dan menganalisis kelayakan serta syarat-syarat pengembangan bahan ajar baru.
Analisis pengembangan bahan ajar baru diawali oleh adanya masalah pada bahan ajar telah digunakan. Masalah ini dapat terjadi karena bahan ajar yang digunakan
sudah tidak relevan dengan kebutuhan sasaran, lingkungan belajar, teknologi, karakter siswa, dan lain sebagainya.
Dalam tahap analisis terdapat beberapa aktivitas antara lain: pemikiran tentang produk baru yang akan dikembangkan, mengidentifikasi produk yang
sesuai dengan sasaran siswa dan tujuan belajar, mengidentifikasi isimateri
52
pembelajaran, mengidentifikasi lingkungan belajar dan strategi penyampaian dalam pembelajaran.
b. Design Perancangan
Tahap design merupakan proses sistematik yang dimulai dengan menetapkan tujuan pembelajaran, mrancang skenario atau kegiatan belajar-
mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi pembelajaran, dan alat evaluasi hasil belajar.
c. Development Pengembangan
Pengembangan merupakan tahap realisasi produk yang telah dirancang. Pada tahap ini kerangka produk yang telah dirancang direalisasikan menjadi
produk yang siap untuk diimplementasikan. Dalam tahap pengembangan terdapat beberapa aktivitas antara lain: mengembangkan perangkat produk yang diperlukan
dalam pengembangan, produk mulai dibuat berdasarkan hasil rancangan produk sesuai dengan struktur model, membuat instrumen untuk mengukur kinerja
produk. d.
Implementation Implementasi Pada tahap ini rancangan dan metode yang telah dikembangkan
diimplementasikan pada situasi yang nyata, yakni di kelas. Materi disesuaikan dengan produk baru yang dikembangkan. Setelah penerapan produk kemudian
dilakukan evaluasi awal untuk memberi umpan balik pada penerapan produk berikutnya. Dalam tahap ini terdapat beberapa aktivitas, antara lain: mulai
menggunakan produk baru dalam pembelajaran atau lingkungan yang nyata,
53
melihat kembali tujuan-tujuan pengembangan produk, interaksi antar siswa serta menanyakan umpan balik sebagai evaluasi awal.
e. Evaluation Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan dalam dua bentuk, yaitu: evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilaksanakan pada setiap akhir tatap muka
mingguan sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah kegiatan berakhir secara keseluruhan akhir semester. Hasil evaluasi digunakan untuk merevisi
produk baru yang telah dikembangkan. Terdapat beberapa aktivitas dalam tahap evaluasi, diantaranya adalah: melihat kembali dampak pembelajaran dengan cara
yang kritis, mengukur ketercapaian tujuan pengembangan, mengukur apa yang telah mampu dicapai oleh sasaran, mencari informasi apa saja yang dapat
membuat siswa mencapai hasil dengan baik. Model
pengembangan ADDIE
sangat cocok
diterapkan dalam
pengembangan perangkat pembelajaran seperi LKS dan RPP. Langkah-langkah dalam pengembangan ADDIE cukup sistematis. Selain itu, pemanfaatan proses
validasi produk yang dilakukan oleh para ahli akan sangat membantu pengembang produk untuk menghasilkan produk yang relevan bagi penggunanya.
7. Kualitas Produk Penelitian Pengembangan