Perkebunan Potensi Unggulan Daerah

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 17 I Kelapa, Lada, Kakao, Kopi, Kapuk, Cengkeh, Panili, Kayu Manis, Kemiri, Pala, Jambu Mete, Pinang, Aren, Jahe, jarak Pagar, dengan jumlah petani sebanyak 38.310 kk. Perkembangan perkebunan Besar Swasta PBS sampai tahun 2009 berjumlah 20 PBS, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya dengan luasan arel tanam 101.160,70 Ha dengan produksi mencapai 244.145 ton. Perkebunan Besar Negara PBN di Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri dari PTP Nusantara XIII dengan Pola PIR khusus I Tanjung Santan Kecamatan Marang Kayu dengan komoditi Karet seluas 301.00 ha dan produksi 296 ton, dan kebun dinas Perkebunan dengan komoditi kelapa sawit seluas 326,00 Ha dengan produksi mencapai 140 ton. Perkebunan PIR swadaya yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat di kec Kembang Janggut, Kec Marang Kayu dan Kec Samboja dengan komoditi kelapa sawit , hingga tahun 2009 luas arelnya mencapai 1.790 ha dan produksi 5.950 ton.

3. Peternakan

Potensi subsektor peternakan di Kabupaten Kutai Kartanegara telah dikembangkan dan diarahkan pada pemenuhan swasembada kebutuhan konsumsi ternak di Kalimantan Timur. Jenis komoditi ternak yang menjadi produk unggulan di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah sapi potong, sapi perah, ternak kambing, ayam ras dan petelur serta kerbau kalang. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 18 I Sapi potong merupakan komoditas yang masih diimpor untuk memenuhi konsumsi penduduk. Saat ini lebih dari 30.000 ekor Sapi didatangkan dari Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan untuk memenuhi permintaan daging sapi di Kabupaten Kutai. Sementara jumlah populasi sapi di Kalimantan Timur hanya sekitar 36.000 ekor. Hingga kini temak sapi masih diusahakan secara tradisional oleh penduduk sebagai mata pencaharian sampingan atau dijadikan tabungan. Total lahan untuk peternakan di Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai 4.53.199 Ha, dengan rincian yang sudah dimanfaatkan seluas 39.582,55 Ha 0,87 dan belum dimanfaatkan seluas 4.490.616,45 Ha 99,13. Dari data tersebut terlihat bahwa masih sangat luas lahan peternakan yang belum dimanfaatkan, dimana hanya kurang dari 1 saja lahan yang telah dimanfaatkan untuk usaha peternakan. Dari beberapa jenis komoditi peternakan yang telah dikembangkan, terlihat bahwa baru usaha peternakan ayam ras petelur yang mampu memanfaatkan lahan untuk komoditi tersebut yaitu sebesar 97,31 dari lahan yang ada. Selain dari komoditi tersebut, pada umumnya baru memanfaatkan lahan kurang dari 10 dari lahan yang tersedia. Perkembangan ternak selama tahun 2005 hingga tahun 2009 meningkat cukup tinggi.Pada tahun 2005 populasi ternak sapi mencapai 9.853 ekor, kerbau 4.515 ekor, kambing, 25.714 ekor, babi 8.716 ekor, itik 146.607 ekor, ayam kampung 885.171 ekor, ayam petelur 57.776 ekor, dan ayam pedaging 399.766 ekor, sedangkan pada tahun 2009 populasi ternak Sapi