Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Program Peningkatan Sarana Produksi Hasil Peternakan
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010
276 IV
sejak dicanangkannya program Gerbang Dayaku. Untuk tahun anggaran 2009 sendiri, pencapaian indikator keberhasilan di
bidang Produksi padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar mencapai 5,17 dengan kontribusi terhadap PDRB
dengan migas sebesar 5,43.
Grafik 4.8. Presentase Produksi Padi atau bahan pangan utama lainnya dan kontribusi sektor Pertanian
terhadap PDRB Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2005-2009.
Sementara apabila dilihat berdasarkan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4.41. Alokasi dan Realisasi Anggaran bidang Pertanian selama Tahun 2005-2010.
TAHUN ANGGARAN
BESARAN ANGGARAN Alokasi
Realisasi
2005 20.877.586.646
10.316.842.000 49,42
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010
277 IV
2006 62.310.231.360
47.957.134.527 76,97
2007 61.693.829.929
42.679.134.485 69,18
2008 60.716.499.684
47.812.704.480 78,75
2009 97.225.179.822
87.392.295.120 89,89
2010 117.423.473.607
- -
Jumlah 420.246.801.048
236.158.110.612 56,20
Tabel 4.42. Jenis Komoditi, Produksi dan Hasil Panen Perkebunan Rakyat PR Tahun 2005-2009
Jenis Komoditi Produksi
Hasil Panen Ton KgHa
2005 2006
2007 2008
2009
1. Kelapa 670,34
5.907,60 5.907,60
4.759,10 5.712,00
5.020,00 2. K.Sawit
4.158,98 1.470,00
1.740,00 1.998,00
3.697,70 9.854,70
3. Karet 963,33
3.759,60 3.790,00
15.435,50 15.029,00
3.843,50 4. Lada
1.547,78 7.261,50
7.249,50 7.457,00
7.958,75 7.974,95
5. Kakao 1.303,57
383,25 369,75
410,75 300,25 273,75
6. Kopi 612,41
1.231,43 1.198,08
1.632,92 1.255,34 919,84
7. Aren 555,65
21,30 26,45
46,71 96,96
91,96 8. Kapuk
225,61 21,35
21,35 21,35
9,25 9,25
9. Cengkeh 157,14
8,40 9,60
6,80 2,60
1,10 10. Panili
250,00 0,50
0,50 0,50
0,50 0,25
11.Kayu Manis 150,00
0,50 0,15
0,15 0,15
0,15 12.Kemiri
746,99 262,00
272,03 258,53
114,50 93,00
13. P a l a - -
- - - -
14.J. Mete - -
16,66 16,66
- - 15. Pinang
66,67 - - -
0,50 0,50
16. Jarak Pagar 310,23 -
- 135,00
94,00 94,00
Jumlah 11.718,70
20.327,43 20.601,67
32.178,97 34.271,50
28.176,95
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010
278 IV
Tabel 4.43. Jenis Komoditi, Produksi dan Hasil Panen Perkebunan Besar Swasta PBS Tahun 2005-2009
Jenis Komoditi Produksi
Hasil Panen Ton KgHa
2005 2006
2007 2008
2009
1. Karet 1.331,50
839,00 839,00
915,13 915,13
1.450,00 2. K. Sawit
11.470,98 251.000,00
251.000,00 254.887,11
254.887,11 242.680,00
3. K e n a f 833,33 -
51,00 67,55
40,00 15,00
Jumlah 13.635,81
251.839,00 251.890,00
255.869,79 255.842,24
244.145,00
Tabel 4.44. Jenis Komoditi, Produksi dan Hasil Panen Perkebunan Besar Negara PBN Tahun 2005-
2009
Jenis Komoditi Produksi
Hasil Panen Ton KgHa
2005 2006
2007 2008
2009
1. Karet 472,97
119,00 119,00
200,00 200,00 140,00
2. K.Sawit -
- -
Jumlah 472,97
119,00 119,00
200,00 200,00
140,00
3. Permasalahan dan Solusi Permasalahan umum yang berimplikasi terhadap kegiatan
usahatani bidang pertanian tanaman pangan dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani antara lain :
Faktor Alam seperti bencana banjir dan kekeringan dikarenakan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara
masih mengandalkan pada pengairan tadah hujan. Hal inilah yang menyebabkan petani mengalami puso gagal
panen.
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010
279 IV
Alih fungsi lahan juga mengkaibatkannya penurunan pada jumlah produksi padi yang ditargetkan pada tiap- tiap
tahun. Sarana dan prasarana produksi seperti kelangkaan pupuk
atau tingginya nilai beli pupuk yang belum terjangkau oleh para petani.
SDM untuk pengembangan, penggunaan teknologi baik itu mekanisasi
pertanian, pupuk
berimbang dan
pengembangan varietas-varietas unggul nasional lainnya dirasakan kurang
Ketersediaan anggaran yang bersumber dari APBD tidak bertepatan waktunya dengan kegiatan dilapangan
Kondisi infrastruktur yang belum memadai terutama akses jalan usahatani dan sarana jalan pedesaan sentra
produksi Ketersediaan lembaga finansial dan fasilitas program
dalam pelayanan pendanaan usahatani yang masih terbatas
Terjadinya perubahan lingkungan usahatani yang kurang mendukung proses produksi yang disebabkan adanya
kegiatan usaha non pertanian kegiatan pertambangan dan perkebunan.
Dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi pertanian tanaman pangan masih terhambat adanya
permasalahan yang bersifat teknis baik yang berifat internal maupun ekternal antara lain :
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010
280 IV
Terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke usaha non pertanian sehingga berakibat turunnya luas panen dan
produksi Ketersedian Sarana Produksi yang relative terbatas
ditingkat petani Kinerja petugas teknis di Kecamatan yang belum
maksimal Adanya alih fungsi transisi tenaga kerja petani ke sektor
non pertanian
sektor jasa,
pertambangan dan
perkebunan
Agar kegiatan pertanian tanaman pangan tetap berjalan dengan baik dan sesuai harapan, tentunya perlu adanya
penanganan dan tindakan yang konkrit baik bersifat umum maupun teknis dalam upaya mengatasi permasalahan
tersebut diatas antara lain ; Memberikan masukan kepada pihak-pihak yang terkait
untuk mengkaji ulang alih fungsi lahan tersebut agar tercapai peningkatan produksi padi dan pendapatan
petani Mengajukan beberapa kegiatan bantuan baik itu sarana
maupun prasarana sehingga target peningkatan produksi padi dapat diatasi
Mengintensifkan bimbingan dan pembinaan ke Kecamatan maupun desa
Melaksanakan koordinasi lintas sektoral guna penanganan masalah degradasi lahan pertanian
Melaksanakan bimbingan ke kelompok tani dalam upaya mengakses sarana produksi pupuk
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010
281 IV
Memantapkan mordenisasi pertanian Meningkatkan SDM melalui beberapa kegiatan baik itu
studi banding, Pembinaan, Pertemuan, hingga uji coba beberapa varietas unggul nasional lainnya
iii. KEHUTANAN;
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan
dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang
diselenggarakan secara terpadu. Penyelenggaraan kehutanan berasaskan manfaat dan lestari,
kerakyatan, keadilan,
kebersamaan, keterbukaan,
dan keterpaduan.
Penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan
dengan: a. Menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan
sebaran yang proporsional; b. Mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi
konservasi, fungsi lindung, dan fungsi produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi,
yang seimbang dan lestari; c. Meningkatkan daya dukung daerah aliran sungai;
d. Meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan kapasitas dan
keberdayaan masyarakat
secara partisipatif,
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010
282 IV
berkeadilan, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu menciptakan ketahanan sosial dan ekonomi serta ketahanan
terhadap akibat perubahan eksternal; dan e. Menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan
berkelanjutan.
Arah Kebijakan Kehutanan adalah proses penetapan tujuan, penentuan kegiatan dan perangkat yang diperlukan dalam
pengurusan hutan lestari untuk memberikan pedoman dan arah guna menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan kehutanan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan.
1. Program dan Kegiatan Secara umum kebijakan sektor kehutanan merupakan
kolaborasi kebijakan kementerian Kehutanan dan otonami Pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara yang tertuang
dalan RENSTRA 2005 -2010 antara lain :