Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 179 IV Tahun Jml Angkutan Darat Jml Penumpang 2005 223 615.916 0,036 2006 223 497.479 0,045 2007 223 253.640 0,088 2008 223 250.005 0,089 2009 223 1.250.276 0,018 2010 223 225.344 0,099 Keberhasilan lainnya dapat dilihat dari pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2009 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.25. Alokasi dan Realisasi Anggaran bidang Perhubungan selama Tahun 2005-2010. TAHUN ANGGARAN BESARAN ANGGARAN Alokasi Realisasi 2005 5.781.661.210 1.189.047.000 20,57 2006 14.571.661.210 5.895.835.272 40,46 2007 28.879.872.716 13.955.832.554 48,32 2008 59.872.441.251 34.050.246.227 56,87 2009 157.632.903.389 123.834.403.247 78,56 2010 126.570.928.414 - - Jumlah 393.309.468.190 178.925.364.300 45,49 3. Permasalahan dan Solusi Tingginya arus lalu lintas pengguna jalan serta pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Kutai Kartanegara, dapat diindikasikan bahwa perkembangan sarana transportasi jalan di daerah ini meningkat, hal ini Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 180 IV dapat digambarkan dengan hasil survey volume lalu lintas yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan semana 3 tiga hari berturut –turut dari tanggal 4 sd 6 Desember 2007 dari jam 07.ºº sd 16.ºº wita, jumlah kendaraan bermotor roda 4 empat keatas dan roda 2 dua yang keluar dan masuk Kota Tenggarong yang melintas Jembatan Mahakam Kutai Kartanegara sebanyak : yang keluar 14.372 unit dan yang masuk sebayak 15.486 unit. Selanjutnya dalam rangka keamanan berlalu lintas dijalan, maka pada ruas jalan secara bertahab telah dilengkapi dengan fasilitas lalu lintas berupa rambu –rambu sebanyak 3.005 buah, marka median 259.977 meter, tempat penyeberangan 43 buah lampu pengatur lalu lintas 3 unit, tempat parkir 7 tujuh lokasi, delineator 555 buah, guardrail 239 meter, paku marka 1.600 buah. Dalam rangka keperluan memuat dan menurunkan orang dan barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum terdapat fasilitas terminal sebanyak 6 enam buah, baik berupa terminal angkutan dalam kota maupun angkutan antar kota dengan terminal Timbau sebagai terminal induk, namun demikian dari beberapa terminal tersebut belum berfungsi secara maksimal yang disebabkan oleh kondisi yang belum membadai dan terbatasnya fasilitas yang ada. Sementara untuk wilayah Kutai Ulu WPT III dibangun pelabuhan terpadu dan satu buah terminal angkutan darat di Kota Bangun, untuk wilayah Tengah WPT II terdapat di Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 181 IV Tenggarong yang berfungsi sebagai terminal induk, sedangkan wilayah Pantai WPT I terdapat di Muara Jawa, sedangkan lainnya merupakan terminal desa di Tenggarong. Terminal ini berfungsi melayani banyak angkutan desa dan angkutan kota. Sedangkan penunjang kelancaran trasportasi darat maka dikabupaten Kutai Kartanegara terdapat panjang jalan 1.443.635 Km terdiri dari jalan Negara, jalan Provinsi dan jalan Kabupaten. Berdasarkan kewilayahannya maka wilayah Kutai Ulu sangat minim memiliki transportasi darat berupa prasarana jalan, sedamgkan untuk Kutai Tengah dan Kutai Pantai pada umumnya sudah terhubungkan oleh prasarana jalan darat. a. Permasalahan :  Transportasi umum belum mampu menunjang keseluruh daerah masih 5 lima Kecamatan 27,78 yang belum terlayani untuk trasportasi darat;  Kurangnya fasilitas terminal serta belum membadainya sarana terminal yang ada sehingga tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya;  Masih relatif tingginya kerawanan kecelakaan lalu lintas dijalan Kabupaten kutai Kartanegara dikarenakan :  Masih adanya fasilitas prasarana jalan berupa rambu lalu lintas rusak dan hilang ; Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 182 IV  Prasarana jalan yang belum membadai sehingga sangat mempengaruhi kelancaran sarana transportasi darat;  Kurangnya personil dilapangan sehingga seringnya terjadi pelanggaran lalu lintas jalan;  Kurangnya sarana mobilitas oprasional Wasdal; b. Solusi : Transportasi darat memiliki fleksibelitas yang tinggi dibanding yang lainnya, oleh karenannya bidang darat harus mendapatkan perhatian agar mobilitas masyarakat semakin lancar, untuk ini perlu peningkatan sarana prasarana transportasi secara kualitas maupun kuantitas serta perlunya kampanye dan sosialisasi atau penjuluhan ketertiban lalu lintas angkutan yang berkesinambungan. xvii. KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA; 1. Program dan Kegiatan

a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

1 Pengadaan dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi 2 Pengembangan Konten Video Profil 3 Pendampingan Asistensi Aplikasi SIMDA 4 Pengembangan Aplikasi SIMDA Keuangan 5 Sosialisasi Elektronik Procurement 6 Sosialisasi Sistem Informasi Manajemen Satu Atap SIMTAP Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 183 IV

b. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi

1 Pelatihan SDM Dalam Bidang Komunikasi dan Informasi 2 Pelatihan Indonesia Go Open Source IGOS 3 Pelatihan Administrator SIMDA Keuangan

c. Program Kerjasama Informasi Dengan Mas Media

1 Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah 2 Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 3 Pengembangan Website www.kutaikartanegarakab.go.id 4 Pelaksanaan Pameran Pembangunan 2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Perkembangan teknologi informasi yang pesat di Kabupaten Kutai Kartanegara juga tidak lepas dari adanya kepedulian pemerintah daerah dengan penyediaan dan pemasangan infrastruktur jaringan dari tingkat kabupaten sampai ke kecamatan, sehingga akses informasi masyarakat relatif sudah lebih baik di banding beberapa tahun sebelumnya. Ditambah lagi dengan adanya website pemerintah kabupaten, maka akses informasi bagi masyarakat baik yang berada di dalam maupun di luar wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara maupun Kalimantan Timur sangat terbuka luas. Demikian juga apabila dilihat dari realisasi pelaksanaan program dan kegiatan yang dapat diuraikan antara lain :