Peningkatan Sumber Daya Manusia 2. Pengembangan Agrikultur dalam arti luas Pengembangan industri pariwisata dan Kutai Kartanegara sebagai tujuan wisata

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 49 II

1. Peningkatan Sumber Daya Manusia

Pendekatan pembangunan yang lebih menyandarkan peranan SDA tidak tepat lagi, karena ketersediaannya semakin terbatas dan menipis, terutama SDA yang tidak bisa diperbaharui. Maka, pembangunan harus lebih mengandalakan Kekuatan SDM. Thesis bahwa SDM memberi kontribusi secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi telah menjadi kebenaran yang bersifat aksiomatik. Berbagai kajian akademis dan emperis telah membuktikan keabsahan itu. Upaya Kutai Kartanegara di dalam meningkatkan SDM didorong kesadaran, bahwa pembangunan yang bertumpu pada SDA yang tidak bisa diperbaharui yang bertumpu pada SDA yang tidak bisa diperbaharui, pada suatu saat akan menemui permasalahan. Sebaliknya dengan mengembang SDM seperti dilakukan negara maju, masa depan Kutai Kartanegara akan bersinar. Dalam konteks ini, arah peningkatan SDM Kutai Kartanegara akan terus dikembangkan berbagai potensi pendidikan, antara lain penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun dan penerapan Zona Bebas Pekerja Anak ZBPA, termasuk pembebasan biaya pendidikan mulai SD sampai SLTA Negeri dan Swasta, insentif dan fasilitas guru, rehabilitas sarana fisik gedung sekolah, membangun sekolah unggulan dan juga mendirikan Politeknik Migas dan Pertanian dan banyak lagi. Dalam hal ini, Pemkab Kutai Kartanegara mengalokasi anggaran pendidikan pendidikan antara 20 – 25 persen dari total APBD. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 50 II Semua itu bertujuan agar sumberdaya manusia makin berkualitas, dan Kutai Kartanegara akan mampu mengelola sekaligus mempertahankan sumberdaya alam migas, mineral pertambangan dengan baik. Sejalan dengan itu, sumber daya yang bisa diperbaharui seperti agrikultur dan pariwisata juga bisa berkembang pesat karena dikelola oleh sumberdaya manusia yang cerdas. Harapannya adalah agar terjadi pergeseran ketergantungan pembangunan dari sumberdaya alam yang tak terbaharui menjadi ke yang bisa diperbaharui ”.

2. Pengembangan Agrikultur dalam Arti Luas

Pembangunan di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, tidak terlepas dari pembangunan sektor agrikultur yang merupakan salah satu pilar penggerak roda perekonomian masyarakat. Apalagi Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki cakup luas dan potensial untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian. Usaha pengembangan lahan potensial tersebut telah banyak dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, baik melalui program intensifikasi, ektensifikasi dan diversifikasi pangan maupun penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat petani di wilayahnya. Salah satu upaya yang cukup penting dilakukan adalah bagaimana hasil-hasil pertanian itu dapat bernilai agribisinis sehingga hasil- hasil produksi pertanian dapat lebih meningkatkan kesejateraan dan taraf hidup petani. Dengan melihat agribisinis sebagai sistem,