PEMASANGAN PILAR BATAS BATAS UTAMA PBU

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 359 VI Kecamatan Muara Jawa dengan Kecamatan Sanga-Sanga yang dipasang pada titik koordinat dan garis batas.

6. PELATIHAN PENEGASAN BATAS DAERAH

Dalam rangka memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pelacakan dan penegasan batas wilayah, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mengalokasikan dana untuk mengirim dan mengikutsertakan pegawai dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan instansi terkait dalam penyelesaian masalah batas dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Fakultas Geodesi UGM Yogyakarta. Adapun pegawai yang mengikuti pelatihan tersebut sebanyak 8 delapan orang yang terdiri dari : a. Bagian Administrasi Pemerintahan : 6 orang b. Bapemas dan Pemdes Kab. Kutai Kartanegara : 1 orang

c. Kantor BPN Kab. Kutai Kartanegara : 1 orang

Permasalahan dan Solusi : 1. Pelaksanaan koordinasi batas daerah Kab. Kutai Kartanegara dengan Kabupaten Kota yang berbatasan tidak semua dapat direalisasikan kegiatannya. 2. Rencana kegiatan fisik berupa pemasangan Pilar Batas Daerah maupun Pilar Batas untuk penataan wilayah Kecamatan PBUPBA juga tidak dapat direalisasikan dikarenakan keterbatasan waktu pelaksanaan kegiatan. 3. terbatasnya kemampuan peralatan yang dimiliki oleh petugas teknis dari Kantor Pertanahan. 4. Faktor pendanaan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 360 VI 5. Tidak adanya kesepakatan obyek titik tapal batas oleh kedua belah pihak, baik itu tingkat kabupatenkota dan tingkat kecamatan serta kelurahandesa. 6. Panjangnya trayek yang harus ditempuh dalam pelacakan batas dan kondisi georafis yang sulit dilalui. Solusi atas permasalahan ini yakni : 1. Mengusulkan kembali kegiatan pada tahun berikutnya. 2. Diharapkan dilakukannya pencairan dana tepat waktu. 3. Untuk penyelesaian tabal batas, khususnya batas antar kabupaten kota, dengan difasilitasi pihak Pemerintah Provinsi setiap tahun agar daerah kabupatenkota yang berbatasan dan Pemerintah Provinsi mengganggarkan biaya untuk kegiatan pelacakan dan penetapan serta pemasangan PBU pada daerah titik batas yang disepakati oleh kedua belah pihak. 4. Perlu didukung alat ukur untuk memenuhi kekurangan dari BPN 5. Perlu didukung alat transportasi yang dapat dilalui dalam kondisi berat dan sulit.

7. SENGKETA BATAS WILAYAH DESAKELURAHAN, KECAMATAN, KABUPATEN KOTA DAN PROVINSI :

Sengketa batas dengan Kabupatenkota berbatasan maupun antar kecamatan yang terjadi pada tahun 2005 hingga tahun 2009 tidak ada yang cukup menonjol. Perbedaan persepsi dalam penetapan batas wilayah yang terjadi adalah akibat perbedaan referensi. Khusus beberapa permasalahan batas antar kecamatan yang terjadi, hampir seluruhnya diakibatkan karena