Peternakan Potensi Unggulan Daerah

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 18 I Sapi potong merupakan komoditas yang masih diimpor untuk memenuhi konsumsi penduduk. Saat ini lebih dari 30.000 ekor Sapi didatangkan dari Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan untuk memenuhi permintaan daging sapi di Kabupaten Kutai. Sementara jumlah populasi sapi di Kalimantan Timur hanya sekitar 36.000 ekor. Hingga kini temak sapi masih diusahakan secara tradisional oleh penduduk sebagai mata pencaharian sampingan atau dijadikan tabungan. Total lahan untuk peternakan di Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai 4.53.199 Ha, dengan rincian yang sudah dimanfaatkan seluas 39.582,55 Ha 0,87 dan belum dimanfaatkan seluas 4.490.616,45 Ha 99,13. Dari data tersebut terlihat bahwa masih sangat luas lahan peternakan yang belum dimanfaatkan, dimana hanya kurang dari 1 saja lahan yang telah dimanfaatkan untuk usaha peternakan. Dari beberapa jenis komoditi peternakan yang telah dikembangkan, terlihat bahwa baru usaha peternakan ayam ras petelur yang mampu memanfaatkan lahan untuk komoditi tersebut yaitu sebesar 97,31 dari lahan yang ada. Selain dari komoditi tersebut, pada umumnya baru memanfaatkan lahan kurang dari 10 dari lahan yang tersedia. Perkembangan ternak selama tahun 2005 hingga tahun 2009 meningkat cukup tinggi.Pada tahun 2005 populasi ternak sapi mencapai 9.853 ekor, kerbau 4.515 ekor, kambing, 25.714 ekor, babi 8.716 ekor, itik 146.607 ekor, ayam kampung 885.171 ekor, ayam petelur 57.776 ekor, dan ayam pedaging 399.766 ekor, sedangkan pada tahun 2009 populasi ternak Sapi Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 19 I sebanyak 18.444 ekor, Kerbau 2.799 ekor, Kambing 15.323 ekor, Babi 5.116 ekor, ayam buras 464.715 ekor,ayam ras petelur 113.241 ekor dan populasi itik 70.811 ekor.

4. Perikanan dan Kelautan

Potensi pengembangan usaha perikanan dan kelautan baik berupa penangkapan maupun budidaya di Kabupaten Kutai Kartanegara cukup besar. Hal ini ditunjang dengan keberadaan pantai sepanjang 187,5 km, perairan laut kurang lebih 1.312,5 km persegi dan perairan umum kurang lebih 79.228,15 ha Danau 19,217 ha, sungai 22.302,15 ha, Rawa 37.661 ha, waduk 48 ha dan embung 175 ha lahan galian eks batu bara dan Mina padi INMINDI. Dalam pengembangan usaha budidaya telah dikembangkan suatu kawasan sentra produksi yaitu: 1. Kawasan sentra produksi di wilayah hulu meliputi kecamatan Muara Muntai, Muara Wis, Kota Bangun, Kembang Janggut dan Muara Kaman dengan komoditas unggulan patin, jelawat dan betutu. 2. Kawasan sentra produksi di wilayah tengah dengan komoditas unggulan nila dan ikan mas meliputi kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu dan Loa Janan. 3. Kawasan sentra produksi di wilayah pesisir dengan komoditas unggulan udang windu, bandeng dan kepiting meliputi kecamatan Anggana, Muara jawa, Samboja, Muara Badak, Marang Kayu. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara Akhir Masa Jabatan 2005-2010 20 I Sedangkan untuk kawasan sentra produksi penangkapan di wilayah pesisir dan wilayah perairan umum, meliputi: 1. Wilayah perairan umum meliputi kecamatan Muara Muntai, Muara Wis, Kota Bangun, kenohan, muara kaman dan kembang janggut. 2. Wilayah pesisir meliputi kecamatan anggana, muara jawa, samboja, muara badak, marang kayu dan sanga-sanga. Produksi perikanan di Kabupaten Kutai Kartanegara cenderung meningkat, pada tahun 2005 untuk kegiatan penangkapan produksi ikan sebanyak 41.825,3 ton sedangkan pada tahun 2009 dicapai sebanyak 52.045 ton. Produksi Perikanan budidaya pada tahun 2005 adalah sebesar 24.717,9 ton kemudian meningkat produksinya pada tahun 2009 sebanyak 41.440 ton.

5. Kehutanan

Secara umum areal hutan masih merupakan jenis penggunaan lahan yang dominan di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu seluas 2.637.657 Ha 83,31 dari luas wilayah. Perinciaan jenis hutan yang ada meliputi: 1 hutan lindung 239.816 Ha; hutan produksi 1.325.198 Ha; hutan suaka alam 68.884 Ha; hutan penelitian pendidikan 14.099 Ha; dan hutan konversi 989.960 Ha. Pada subsektor kehutanan, luas dan fungsi kawasan hutan berdasarkan penunjukan dari Menteri Kehutanan pada tahun 2006 adalah : 1. Kawasan Budidaya Kehutanan K-BK seluas 1.647.622 Ha: a Hutan Lindung Protection Are Forest seluas 231.959 Ha b Hutan Suaka Alam dan Wisata Park and Reserve Forest seluas 11.621 Ha.