Tingkat kesukaan seduhan minuman instan jahe merah
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 171
171 171
171
terekstraksi lebih banyak. Menurut Paimin dan Murhananto 1991 dalam Luthana 2009, jahe mengandung minyak yang tidak menguap yang biasa disebut oleoresin merupakan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit. Yang termasuk oleoresin adalah gingerol sebagai komponen utama serta shogaol dan zingeron dalam jumlah sedikit. Menurut Zakaria 2005 dalam Luthana 2009
gingerol dan shogaol merupakan senyawa fenolik dalam oleoresin jahe yang dapat diekstraksi dengan pelarut organik.
Tabel
Tabel Tabel
Tabel 2. 2.
2. 2. Tingkat kesukaan seduhan minuman instan jahe merah
Rasio bubuk-etanol Rasa
Aroma Warna Kenampakan Keseluruhan
1:5 2,53
a
2,33 2,00
2,13 2,20
1:7 2,13
a
2,00 2,13
2,13 2,13
1:9 3,13
b
2,13 1,80
2,20 2,53
Huruf yang berbeda di belakang angka pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan nyata P 0,05.
Aroma, warna, kenampakan dan keseluruhan minuman instan jahe merah pada semua rasio bubuk jahe merah dengan etanol disukai panelis Tabel 2. Jahe mengandung komponen
pemberi aroma khas yang disukai panelis. Menurut Luthana 2009, jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3, yang menyebabkan aroma khas dan harum adalah zingiberen dan zingiberol.
Komponen yang terekstrak dalam instan jahe merah mudah larut dalam air sehingga memberikan warna, kenampakan dan keseluruhan yang disukai panelis. Menurut Septiana dkk. 2006
komponen fenolik yang utama dalam jahe adalah gingerol, shogaol dan zingeron yang memiliki struktur kimia sederhana, sehingga mudah larut dalam air saat diseduh.
KESIMPULAN KESIMPULAN
KESIMPULAN KESIMPULAN
Minuman instan jahe merah yang disukai panelis adalah rasio bubuk jahe merah dengan etanol 1:5 dan 1:7 bv dengan aktivitas antioksidan RSA 62,83 dan 63,37. Minuman
instan jahe merah rasio bubuk jahe merah dengan etanol 1:9 bv aktivitas antioksidannya sedikit lebih tinggi 1,7–2,6 yaitu 64,46 dibanding rasio bubuk jahe merah dengan etanol 1:5
dan 1:7 bv namun kurang disukai panelis.
Daftar Daftar
Daftar Daftar Pustaka
Pustaka Pustaka
Pustaka
[1] Gacula, M.C. dan J. Singh. 1984. Statistical Methods in Food and Consumer Research.
Academic Press. Inc. London. [2] Kartika, B. dkk. 1988.
Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Pusat Antar Universitas PAU Pangan dan Gizi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 172
172 172
172
[3] Khatun, M., S. Eguchi, T. Yamaguchi, H. Takamura dan T. Matoba. 2006. Effect of Thermal Treatment on Radical-scavenging Activity of Some Spices.
Food Science Technology. 12:178–185.
[4] Luthana, Y.K. 2009. Jahe dan Senyawa Antioksidannya. http:yongkikastanyaluthana.
wordpress.com, diakses Desember 2008. [5] Palleros, D.R. 1993.
Experimental Organic Chemistry. John Wiley and Sons. Singapore. [6] Septiana, A.T., H. Dwiyanti, D. Muchtadi dan F. Zakaria. 2004.
Kajian Antioksidan Zingiberaceae sebagai Penghambat Oksidasi Lipoprotein Densitas Rendah LDL dan
Akumulasi Kolesterol pada Makrofag. Laporan Penelitian Hibah Pekerti. Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman.
[7] Septiana, A.T., Mustaufik, H. Dwiyanti, D. Muchtadi, F. Zakaria dan M.M. Ola. 2006. Pengaruh spesies Zingiberaceae jahe, temulawak, kunyit, dan kunyit putih dan Ketebalan
Irisan sebelum Pengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Aseton yang Dihasilkan.
Majalah Ilmu dan Teknologi Pertanian. 242: 69-74. [8] Setyowati, A., Ch. L., Suryani dan A. Wazyka. 2009. Pengaruh Perlakuan Pendahuluan
terhadap Kecepatan Pengeringan dan Kadar Antioksidan Bubuk Zingiberaceae jahe merah, temulawak, kunyit.
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Berbasis Bahan Baku Lokal 2009 : 53-59.Yogyakarta, 2 Desember 2009: Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia.
[9] Shahidi, F. dan M. Naczk. 2002. Food Phenolics : Source Chemistry Effects Applications.
Technomic Publishing Company. Inc. USA. [10] Sumazian, Y., A. Syahida, M. Hakiman dan M. Maziah. 2010. Antioxidant Activities,
Flavonoids, Ascorbic Acid and Phenolic Contents of Malaysian Vegetables. Journal of
Medicinal Plants Research. 410: 881-890. [11] Suryani, Ch. L. dan A. Setyowati. 2008.
Ekstrak Rempah-rempah : Potensi Hipoglisemik dan Pengembangannya sebagai Minuman Fungsional. Laporan Penelitian Hibah Pekerti.
Fakultas Agroindustri. Universitas Mercu Buana. Yogyakarta.
[12] Tsai, T., P. Tsai dan S. Ho. 2005. Antioxidant and Anti-inflammatory Activities of Several Commonly Used Spices.
Journal of Food Science. 701: C93-C97. [13] Xu, B.J. dan S.K.C. Chang. 2007. A Comparative Study on Phenolic Profiles and
Antioxidant Activities of Legumes Affected by Extraction Solvent . Journal of Food Science.
72:SI 59-66.
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 173
173 173
173
ANALISIS ANALISIS
ANALISIS ANALISIS PEMBENTUKAN
PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN
PEMBENTUKAN BENZENA BENZENA
BENZENA BENZENA DALAM
DALAM DALAM
DALAM SIMULASI SIMULASI
SIMULASI SIMULASI MINU
MINU MINU
MINUMAN MAN
MAN MAN
RINGAN RINGAN
RINGAN RINGAN MENGGUNAKAN
MENGGUNAKAN MENGGUNAKAN
MENGGUNAKAN METODE METODE
METODE METODE KROMATOGRAFI
KROMATOGRAFI KROMATOGRAFI
KROMATOGRAFI CAIR CAIR
CAIR CAIR
KINERJA KINERJA
KINERJA KINERJA TINGGI
TINGGI TINGGI
TINGGI
Etty Etty
Etty Etty Sulistyowati
Sulistyowati Sulistyowati
Sulistyowati ST.,M.Sc ST.,M.Sc
ST.,M.Sc ST.,M.Sc.
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “ Yayasan Pharmasi” Semarang E-Mail : ettyag_syahoo.com
ABSTRAK ABSTRAK
ABSTRAK ABSTRAK
Adanya vitamin C dan pengawet benzoat dalam minuman ringan dapat memicu pembentukan benzena. Benzena merupakan senyawa toxis yang harus diwaspadai pada produk
minuman ringan. Munculnya benzena pada produk minuman dikarenakan keberadaan zat gizi vitamin C dan pengawet natrium benzoat yang biasa terkandung pada produk tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi optimal pembentukan benzena akibat keberadaan vitamin C dan natrium benzoat dalam minuman ringan. Pada penelitian ini
dilakukan metode eksperimental untuk mengetahui pembentukan benzena diakibatkan adanya vitamin C dan natrium benzoat pada konsentrasi tertentu. Perlakuan kombinasi vitamin C dan
natrium benzoat dapat memicu pembentukan benzena. Larutan simulasi dibuat dengan mengkombinasi vitamin C dan natrium benzoat pada konsentrasi yaitu 400:400 mgL; 600:600
mgL; 1000:600 mgL; 1250:1000 mgL dan 5000:4000 mgL, sedangkan untuk mempercepat pembentukan benzena dipicu dengan kondisi pemanasan 60°C selama 24 jam pada larutan
simulasi minuman ringan. Analisis benzena yang terbentuk dalam larutan simulasi diuji menggunakan
kromatografi cair kinerja tinggi KCKT secara isokratik dengan fase gerak asetonitril : akuabides perbandingan 60:40 vv dengan kecepatan alir 0,8 mLmenit, kolom yang dipakai
C-18, volume injeksi 20 µL serta detektor UV-Vis pada λ
max
205. Hasil analisis pembentukan benzena dalam minuman ringan didapatkan bahwa dalam
larutan simulasi minuman ringan yang mengandung vitamin C dan natrium benzoat pada perbandingan yaitu 1000:600 mgL dan 1250:1000 mgL terjadi pembentukan benzena.
.
Kata Kata
Kata Kata kunci
kunci kunci
kunci: Benzena, Vitamin C, Natrium benzoat, KCKT
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Latar Latar
Latar Latar Belakang
Belakang Belakang
Belakang
Minuman ringan merupakan minuman yang paling banyak digemari oleh sebagian besar anak-anak dan remaja. Minuman ringan yang banyak beredar dipasaran ternyata banyak
menimbulkan kasus keracunan. Pada bulan Febuari 2011 kasus keracunan akibat mengkonsumsi minuman ringan yang dilaporkan tiga siswa SMP Muhammadiyah 1 Temanggung mengalami
gejala keracunan usai mengonsumsi minuman jelly kemasan merk ternama Suara Merdeka, Febuari 2011. Sebanyak sepuluh anak dusun Sukalengah, desakecamatan Cijeungjing,
kabupaten Ciamis keracunan minuman ringan yang mereka beli di warung, semuanya
KODE KODE
KODE KODE :::: C-7
C-7 C-7
C-7
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 174
174 174
174
mengeluhkan pusing, mual, dan muntah setelah mengonsumsi minuman kemasan seperti Ale- Ale dan Fruitamin SINDO, Febuari 2011. Sebanyak empat belas pelajar Al Jamiyatul
Alwashliyah mengalami mual dan muntah-muntah setelah mengkonsumsi minuman kemasan yang dibeli dari kantin sekolahnya Suara Pembaharuan, Febuari 2011
Komposisi minuman ringan tidak lepas dari zat gizi di antaranya vitamin C serta zat pengawet. Zat pengawet yang sering ditambahkan pada produk minuman adalah benzoat.
Benzena dalam minuman ringan dapat terbentuk karena adanya reaksi antara vitamin C dan benzoat Nyman dkk., 2010, sehingga adanya senyawa benzena dalam produk minuman perlu
diwaspadai sebagai salah satu faktor pemicu keracunan. Untuk mengetahui pembentukkan senyawa benzena dibutuhkan metode analisis selektif terhadap benzena, maka digunakan metode
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi menggunakan detektor Uv-Vis yang tervalidasi Zoccolillo dkk., 2001.
Rumusan
Rumusan Rumusan
Rumusan Masalah Masalah
Masalah Masalah
1. 1.
1. 1. Apakah benzena dapat terbentuk dari reaksi vitamin C dengan pengawet benzoat ?