ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 176
176 176
176
ringan dengan menggunakan temperatur 60 °C selama 24 jam Aprea dkk., 2008. Semua larutan simulasi dilakukan pada kondisi yang sama agar dapat dibedakan pada masing-masing
pembentukkan benzenanya. Hasil yang diperoleh menunjukkan peak pada waktu retensi 6,16 sesuai dengan waktu retensi baku senyawa benzena. Pada pembentukan benzena juga harus
memperhatikan sifat benzena yang mempunyai titik didih 80,1ºC dengan berat jenis 0,8794 Anonim, 2011. Benzena merupakan senyawa yang stabil karena mempunyai dua struktur
ekivalen yang sama, namun saat melakukan pengukuran harus dilakukan diruang berpendingin agar benzena yang terbentuk tidak mudah menguap. Konsentrasi yang dapat membentuk
benzena adalah yang mengandung vitamin C dan natrium benzoat pada perbandingan 1000:600 mgL dan 1250:1000 mgL, sedangkan pada konsentrasi 400:400 mgL; 600:600 mgL; dan
5000:4000 mgL tidak dapat membentuk benzena. Tabel
Tabel Tabel
Tabel 1. 1.
1. 1. Benzena yang terbentuk dari larutan simulasi dari 1000 itamin C : 600 mgL Na
benzoat
Repetisi Rt menit
Tinggi puncak mV Kadar Benzena ng mL
1 6,16
603 336,9075
2 6.16
634 348,9510
3 6.16
643 352,4475
Rata rata 346,1020
Tabel Tabel
Tabel Tabel 2.
2. 2.
2. Benzena yang terbentuk dari Larutan Simulasi dari 1250 Vitamin C : 1000 mgL Na
benzoat Repetisi
Rt menit Tinggi puncak mV Kadar Benzena ng
mL 1
6,16 2546
1091,7638 2
6.16 2568
1100,3108 3
6.16 2531
1085,9363 Rata rata
1092, 6703
Hasil pembentukkan benzena dari hasil reaksi vitamin C dan Na bezoat dalam larutan simulasi minuman ringan seperti terlihat pada gambar 1 tersebut dibawah ini:
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 177
177 177
177 Gambar
Gambar Gambar
Gambar 1. 1.
1. 1. Profil kromatogram pembentukkan benzena dalam larutan simulasidengan fase gerak
asetonitril : akuabides steril 60 : 40 vv dengan kecepatan alir 0,8 mLmenit kolom LiChrosob
®
Phenomenex RP-18, volume injeksi 20µL, detektor UV-Vis pada λ
max
205
KESIMPULAN KESIMPULAN
KESIMPULAN KESIMPULAN
1. Adanya vitamin C dan pengawet benzoat pada konsentrasi tertentu dalam produk minuman
dapat memicu pembentukan benzena.
2. 2.
2. 2. Hasil analisis pembentukan benzena dalam minuman ringan didapatkan dalam simulasi
minuman ringan yang mengandung untuk vitamin C dan natrium benzoat adalah 1000:600 mgL dan 1250:1000 mgL
Daftar Daftar
Daftar Daftar Referensi
Referensi Referensi
Referensi
[1] American Beverage Association Guidance Document to Mitigate the Potential for Benzene Formation
in Beverage. www.ameribev.orgfilesaba_benzene.pdf, diakses Agustus 2011. [2] Kasus keracunan http:www.indonesiafinancetoday.comread2901, diakses Oktober 2011.
[3] Eugenio, A. dkk. 2008, Monitoring Benzene Formation from Benzoate in Model System by
Proton Tranfer Reaction-mass spectrometry, Int.J.Mass Spektrometry, 275: 117-121.
[4] Gardner L.K. dan Lawrence G.D. 1993. Benzena Production from Decarboxylation of Benzoic Acid in The Presence of Ascorbic Acid and a Transition-metal Catalys
t. J Agric Food Chem 41: 693-695.
Benzen
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 178
178 178
178
[5] Ju, H.K. dkk. 2008. Evaluation of Headspace-Gas Chromatographymass Spectrometry for the Analysis of Benzena in Vitamin C Drinks; Pitfalls of Headspace in Benzene Detection,
Biomed Chromatogr 22: 900-905. John Wiley Sons, Ltd.
[6] Nyman, P.J. dkk. 2010, Evaluation of Accelerated UV and Thermal Testing for Benzene Formation in Beverages Containing Benzoate and Ascorbic Acid, J
. Food Sci, Food Chem, 263-267.
[7] Zoccolillo, L. dkk. 2001, Simultaneous Determination of Benzene and Total Aromatic Fraction of Gasoline by HPLC-DAD,
Chromatographia, 54: 659-663.
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 179
179 179
179
STUDY STUDY
STUDY STUDY KERAGAMAN
KERAGAMAN KERAGAMAN
KERAGAMAN FENOTIP FENOTIP
FENOTIP FENOTIP DAN
DAN DAN
DAN GENOTIP GENOTIP
GENOTIP GENOTIP GROWTH
GROWTH GROWTH
GROWTH HORMON HORMON
HORMON HORMON
GH GH
GH GH AYAM
AYAM AYAM
AYAM KAMPUNG KAMPUNG
KAMPUNG KAMPUNG DALAM
DALAM DALAM
DALAM RANGKA RANGKA
RANGKA RANGKA PEMBENTUKAN
PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN
PEMBENTUKAN GALUR
GALUR GALUR
GALUR BARU BARU
BARU BARU AYAM
AYAM AYAM
AYAM LOMBOK LOMBOK
LOMBOK LOMBOK
Lestari, Lestari,
Lestari, Lestari, IIII Putu
Putu Putu
Putu Sudrana, Sudrana,
Sudrana, Sudrana, Rahma
Rahma Rahma
Rahma Jan Jan
Jan Jan dan
dan dan
dan Tapaul Tapaul
Tapaul Tapaul Rozi
Rozi Rozi
Rozi
Kelompok Riset Laboratorium Pemuliaan Ternak, Fakultas Peternakan, UNRAM
ABSTRAK ABSTRAK
ABSTRAK ABSTRAK
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu membentuk Ayam Lombok yang memiliki pertumbuhan tinggi. Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui variasi fenotip
dan genotip gen Growth Hormon GH pada ayam kampong Lombok. Materi penelitian berupa 88 ekor ayam kampong yang memiliki garis keturunan berbeda. Identifikasi fenotip dan genotip
dilakukan pada setiap ayam. Ekstraksi DNA genome dilakukan mengikuti petunjuk Sambrook et al., 1989. Pemurnian menggunakan RNAse. Amplifikasi melalui reaksi PCR dilakukan
mengikuti metode yang digunakan oleh Jianbo Yao et al., 1996. Produk PCR dianalisis
menggunakan RFLP melalui pemotongan menggunakan enzim AvaI.... Deteksi alel melalui
elektroforesis gel polyacrilamid PAGE, pewarnaan dengan perak silver stainning. Frekuensi alel dihitung menggunakan rumus Nei 1987. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenotip dan
genotip Growth Hormon ayam kampong di pulau Lombok masih beragam. Produk PCR menghasilkan tiga macam genotipe yaitu genotipe B1B1 0,18, B1B2 0,61 dan B2B2 0,21
dengan frekuensi alel B1 0,48 dan B2 0,52. Hasil uji chi-square χ
2
menunjukkan bahwa genotip GH pada populasi ayam Lombok masih dalam keadaan keseimbangan Hardy-Weinberg.
Kata Kata
Kata Kata Kunci
Kunci Kunci
Kunci :::: fenotip, genotip, growth hormon GH, galur baru, ayam Lombok.
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Di Mataram dikenal adanya ayam Taliwang, yaitu masakan khas Lombok berbahan dasar ayam kampong muda berat sekitar 400gr. Permintaan ayam kampong dari tahun ke tahun terus
meningkat. Akhsan 1995 menyatakan bahwa permintaan ayam kampong untuk bahan ayam Taliwang sebanyak 585 ekorhari. Awaludin 2012 menyatakan bahwa jumlah ayam kampong
yang dipotong untuk ayam Taliwang di sebuah restoran sekitar 100 sampai 400 ekor hari.
Ayam kampong masih dipelihara sebagai usaha sampingan, sehingga produktivitas rendah. Permintaan ayam kampong yang terus meningkat, mengakibatkan terjadinya ketidak
seimbangan antara produksi dan pemanfaatan sehingga terjadi penurunan populasi. Menurut Zein dan Sulandari 2008 bahwa ayam Lombok sudah mengalami deversitas genetic dan
ekspansi populasi yang sangat tinggi.
Menurut Kingston 1994 bahwa ayam kampong biasa dipelihara tanpa dikurung sepanjang hari, sehingga memungkinkan terjadinya perkawinan secara bebas. Menurut
KODE KODE
KODE KODE :::: C-
C- C-
C-8888
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 180
180 180
180
Hardjosubroto 1994 bahwa perkawinan atau persilangan adalah penggabungan dua sifat atau lebih yang berbeda ke dalam satu bangsa persilangan.
Pertumbuhan dan metabolisme pada manusia maupun hewan dipengaruhi oleh growth
hormone. Over ekspresi Growth hormone menyebabkan pembentukan Growth hormone yang berlebihan hyper secresi yang dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan raksasa gigantism.
Sebaliknya, defisiensi
Growth hormone mengakibatkan terjadinya hambatan pada pertumbuhan Lucy
et al.,1991. Dari uraian diatas, maka timbul permasalahan bagaimanakah variasi fenotip ayam
kampong dan genotip Growth hormone ayam kampong Lombok saat ini? Hasil penelitian ini sangat bermanfaat untuk melangkah ke arah perbibitan yaitu pembentukan galur baru ayam
Lombok yang memiliki pertumbuhan tinggi.
METODE METODE
METODE METODE PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN
PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahapan, yaitu : phenotyping dan genotyping.
1. phenotyping, yaitu koleksi data yang dilakukan di beberapa peternakan rakyat di pulau
Lombok. Pemilihan peternak dilakukan secara purposive sampling.
2. 2.
2. 2. genotyping dilakukan di Laboratorium Imunobiologi, Universitas Mataram.