Pertunasan Susut Susut Schott.
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 206
206 206
206
ditimbang sebanyak 1-2 g yang dialasi dengan alumunium foil yang sudah diketahui beratnya. Kemudian bahan sampel dikeringkan dalam oven bersuhu 100
o
-105
o
C selama 3-5 jam. Didinginkan dalam eksikator dan ditimbang. Dipanaskan dalam oven lalu didinginkan dan
ditimbang. Perlakuan ini diulangi terus sampai tercapai berat konstan selisih penimbangan 2 mg. Pengurangan berat merupakan banyaknya air dalam bahan.
Pembuatan tepung cara kering menurut Richana dan Sunarti 2004, dengan mengupas kulit umbi kimpul dan diiris dengan tebal 1-2 mm, dilakukan pengeringan lalu dihaluskan.
Analisis Total Fenol dengan metode Folin-Ciocalteu dan analisis kandungan gula reduksi
dengan metode Spektrofotometri Nelson-Somogyi.
Analisis Analisis
Analisis Analisis Data
Data Data
Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian ANOVA satu arah dengan taraf 5 untuk melihat pengaruh perlakuan, dan jika ada beda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT.
HASIL HASIL
HASIL HASIL DAN
DAN DAN
DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN
PEMBAHASAN PEMBAHASAN
1. 1.
1. 1. Pertunasan
Pertunasan Pertunasan
Pertunasan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui persentase pertunasan umbi kimpul tanpa perendaman yaitu 80,56 Tabel 1. Persentase pertunasan turun sebesar 53,33 . Pemberian
asam absisat dengan konsentrasi 10 ppm ternyata belum dapat menghambat pertunasan. Pemberian asam absisat dengan konsentrasi yang lebih tinggi 20 ppm dapat menghambat
pembentukan tunas sampai hari ke-30 penyimpanan Gambar 1. Tabel
Tabel Tabel
Tabel 1111. Persentase Pertunasan Umbi Kimpul setelah Penyimpanan 45 Hari
Perlakuan Persentase Pertunasan
Tanpa Perendaman 80
Perendaman Aquades 100
Perendaman Asam absisat 10 ppm 100
Perendaman Asam absisat 20 ppm 46,15
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 207
207 207
207 Gambar
Gambar Gambar
Gambar 1111. Grafik Pertunasan Umbi Kimpul selama Penyimpanan
Menurut Moore 1998, mekanisme penghambatan asam absisat diduga terlibat dalam penghambatan RNA dan sintesis protein sehingga akan berpengaruh terhadap aktivitas enzim.
Menurut Rossouw 2008, penghambatan sintesis DNA dan RNA akan menahan sel pada fase G1 dalam siklus sel sampai rasio GA dibanding ABA lebih tinggi giberelin untuk menginduksi
pembelahan sel dan pertunasan.
Kegagalan asam absisat eksogen untuk mempengaruhi dormansi umbi atau menghambat pertumbuhan tunas secara signifikan mungkin mencerminkan metabolisme asam absisat yang
cepat pada jaringan umbi Suttle et al., 2012. Menurut Rossouw 2008, penghambatan tumbuh
melalui aplikasi asam absisat eksogen sangat tergantung pada konsentrasi asam absisat serta rasio asam absisat dan giberelin endogen.
2.
2. 2.