ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 154
154 154
154 B.
B. B.
B. Fraksinasi Fraksinasi
Fraksinasi Fraksinasi Chymosin
Chymosin Chymosin
Chymosin Dengan Dengan
Dengan Dengan Amonium
Amonium Amonium
Amonium Sulfat Sulfat
Sulfat Sulfat
Chymosin dalam supernatan difraksinasi dengan ammonium sulfat kejenuhan 20-80. Diukur volume supernatan diperoleh dan ditambah kristal ammonium sulfat 20-80 persen.
Presipitat dihasilkan masing-masing fraksi ammonium sulfat diuji aktivitas chymosinnya selama 40 menit dan daya gumpalnya terhadap susu per menit.
C.
C. C.
C. Pemurnian Pemurnian
Pemurnian Pemurnian Chymosin
Chymosin Chymosin
Chymosin Dengan Dengan
Dengan Dengan
Syringe Syringe
Syringe Syringe Membrane
Membrane Membrane
Membrane
Presipitat fraksi mmonium sulfat 20-80 yang memiliki aktivitas chymosin dan daya gumpal susu tinggi dikumpulkan dikomposit. Presipitat disaring dengan
syringe membrane 0,1 - 1,0 μm. Presipitat chymosin dahsilkan disaring dengan
disposable syringe membrane sesuai pori telah ditetapkan Cairan yang dapat melewati membran ditampung dalam becker glas,
kemudian di uji aktivitas dan daya gumpalnya terhadap susu.
HASIL HASIL
HASIL HASIL DAN
DAN DAN
DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN
PEMBAHASAN PEMBAHASAN
A. A.
A. A. Aktivitas
Aktivitas Aktivitas
Aktivitas Chymosin Chymosin
Chymosin Chymosin
Ekstrak abomasum kasar dan difraksinasi dengan amonium sulfat memiliki aktivitas chymosisn dan daya gumpal susu beragam seperti disajikan dalam Tabel 1. Dalam Tabel 1
disajikan data aktivitas chymosin dalam ekstrak kasar lebih rendah dibandingkan fraksi ammonium sulfat 20-80. Fraksi 20-40 dan atau 40-60 memiliki aktivitas chymosin
tinggi. Fraksi 20-40 daya gumpal terhadap susu paling tinggi 60 dan terendah fraksi 60- 80 20. Diduga presipitat fraksi 20-40 mengandung chymosin lebih banyak dibandingkan
fraksi 0-20, 40-60, 60- 80 maupun ekstrak kasar. Mengacu hasil ini diduga penambahan kristal amonium sulfat kejenuhan 20-40 dapat mempresipitasi mengendapkan sebagian
besar protein chymosin dalam ekstrak kasar abomasum kambing. Berdasarkan hasil penelitian ini dimungkinkan tahap awal untuk pemurnian chymosin abomasum kambing dapat dilakukan
dengan menambahkan kristal ammonium ulfat sampai tercapai kejenuhan 60.
Tabel Tabel
Tabel Tabel 1111. Unit Aktivitas dan Daya Gumpal Terhadap Susu Chymosin Dalam Ekstrak Abomasum
Kambing Sebelum dan Setelah Difraksinasi Dengan Amonium Sulfat Ekstrak Abomasum
Unit Aktivitas mL susu menggumpal40 menit-
suhu 35 C
Persentase susu menggumpal
Ekstrak kasar 3
30 Fraksi amonium sulfat 0 - 20
2,5 25
Fraksi amonium sulfat 20- 40 Fraksi amonium sulfat 40 - 60
6 60
45 4,5
Fraksi amonium sulfat 60-80 2
20
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 155
155 155
155
Rennet yang mengandung 21 chymosin memiliki daya gumpal lebih tinggi dari rennet yang mengandung chymosin 90, 64 dan 42. Kemungkinan aktivitas chymosin yang tinggi
karena tercampur pepsin yang memiliki daya gumpal susu tinggi Lopez et al. 1997
B. B.
B. B. Ativitas
Ativitas Ativitas
Ativitas Chymosin Chymosin
Chymosin Chymosin setelah
setelah setelah
setelah Dimurnikan Dimurnikan
Dimurnikan Dimurnikan dengan
dengan dengan
dengan Syringe
Syringe Syringe
Syringe Membrane Membrane
Membrane Membrane
Penyaringan fraksi ammonium sulfat dengan syringe membrane berukuran pori 0,1-1 μm
dihasilkan ekstrak yang memiliki aktivitas chymosin dan daya gumpal terhadap susu beragam Tabel 2. Ukuran pori 0,1-1,0 μm dihasilkan ekstrak chymosin yang memiliki aktivitas lebih
tinggi dari ekstrak kasar maupun fraksi amonium sulfat 0- 20, 40- 60 atau 60 - 80. Pori 0,2 μm dihasilkan ekstrak chymosisn yang memiliki aktivitas paling tinggi dan terendah pori
0,8 dan 0,9 μm. Presipitat fraksi 20- 40 mendekati aktivitas chymosin dari penyaringan dengan pori 0,4 μm.
Tabel
Tabel Tabel
Tabel 2222. Unit Aktivitas dan Daya Gumpal Terhadap Susu Chymosin Dalam Ekstrak Abomasum
Kambing Sebelum dan Setelah Dimurnikan Dengan Syringe Membrane
Penyaringan dengan membran berpori lebih kecil atau lebih besar 0,2 μm, dihasilkan ekstrak yang memiliki aktivitas chymosisn lebih rendah. Daya gumpal chymosisn terhadap susu
paling tinggi 70 adalah ekstrak dari penyaringan dengan pori 0,2 μm dan terendah 20 pori 0,8 dan 0,9 μm. Diduga sebagian besar protein chymosin dalam fraksi amonium sulfat 20-
60 mempunyai ukuran molekul hampir sama dengan ukuran pori 0,2 μm sehingga mudah melewati
syringe membrane, sedangkan protein-protein lain dalam ekstrak abomasum kambing ukuran molekulnya lebih besar dari protein chymosin sehingga tidak dapat melewati ukuran pori
0,2 μm dan tertahan pada membran. Dimungkinkan pada ukuran pori lebih kecil 0,2 μm banyak protein chymosin tertahan di membran, sedangkan pada ukuran pori lebih besar 0,2 μm banyak
protein yang dapat melewati membran. Akibatnya untuk satuan volume yang sama jumlah molekul protein chymosin lebih sedikit, sehingga dalam satuan waktu inkubasi yang sama
volume susu digumpalkan lebih sedikit. Berdasarkan hasil penelitian ini penyaringan ekstrak Pori syringe
membrane μm Unit Aktivitas
volume susu tergumpal40 menit-suhu 35 C
Persentase susu tergumpal
0,1 6,5
65 70
67 0,2
7 0,3
6,7 0,4
6,2 62
50 0,5
0,6 5,0
4,5 45
35 30
30 0,7
3,5 0,8
3,0 0,9
3,0 1,0
4,0 40
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 156
156 156
156
abomasum kambing dengan syringe membrane berukuran pori 0,2 μm dihasilkan ekstrak
abomasum paling banyak mengandung chymosin yang memiliki aktivitas tinggi. Syringe
membrane ukuran 0,1; 0,3; 0,4 dan 0,5 μm dimungkinkan digunakan untuk pemurnian chymosin dalam ekstrak abomasum kambing, karena dihasilkan ekstrak yang memiliki aktivitas tinggi.
KESIMPULAN KESIMPULAN
KESIMPULAN KESIMPULAN
Ekstrak kasar abomasum kambing memiliki aktivitas chymosin dan daya gumpal terhadap susu lebih rendah dari presipitat chymosin fraksi ammonium sulfat kejenuhan 20-60.
Fraksinasi ekstrak kasar abomasums kambing dengan ammonium sulfat kejenuhan 0-20 dan 60-80 dihasilkan preisiptat chymosisn dengan akvitas rendah dan dengan kejenuhan 20-60
dihasilkan presipitat cymosin yang memiliki aktivtas lebih tinggi. Penyaringan presipitat ekstrak kasar abomasums fraksi ammonium sulfat 20-60 menggunakan
syringe membrane 0.1-0,4; 0,5-0,6 dan 0.7-1,0 μm masing-masing dihasilkan ekstrak yang memiliki aktivitas chymosin
tinggi, sedang dan rendah.
UCAPAN UCAPAN
UCAPAN UCAPAN TERIMA
TERIMA TERIMA
TERIMA KASIH KASIH
KASIH KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional yang
telah memberikan dana penelitian melalui skim penelitian HIBAH BERSAING.
Daftar Daftar
Daftar Daftar Pustaka
Pustaka Pustaka
Pustaka
[1] Daulay, O. 1990. Monograf Fermentasi Keju. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bogor: PAU Pangan dan Gizi IPB. [2] Foltman, B. 1993. General and Molecular Aspects of Rennets. 2
nd
ed. In P. F. Fox Ed.. Cheese: Chemistry, Physics and Microbiology. Vol. 1. London: Chapman Hall.
[3] Lopez, M.B. dkk. 1997. Milchwissenschaft, 52 7: 370-373
[4] Scope, B.K. 1981. Quantitative Studies of Ion Exchange and Affinity Elution Cromatography of Enzymes.
J. Anal. Biochem, 114. 8-14. [5] Scott R., 1986.
Cheesmaking Practice, 2
nd
ed. London: Elsevier Appl. Sci. Pub. [6] Setiyawardani, T. dkk. 2005.
Isolasi dan Pemurnian Enzim Renin Dari Limbah Cairan Abomasum Domba dan Kambing Serta Penggunaannya Untuk Pembuatan Keju. Laporan
Penelitian. Purwokerto: SPPDPP UNSOED.
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 157
157 157
157
[7] Trujillo, A.J. dkk. 1995. Proteolysis of Goat β-Csein by Calf Rennet Under Various Factors Affecting The Cheese Ripenning Process.
J. Agric Food. Chem, 43 : 1472 – 1478.
ISBN: ISBN:
ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8
978-602-18580-2-8 157
157 157
157
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI ANTOSIANIN
ANTOSIANIN ANTOSIANIN
ANTOSIANIN SEBAGAI SEBAGAI
SEBAGAI SEBAGAI PEWARNA
PEWARNA PEWARNA
PEWARNA MAKANAN MAKANAN
MAKANAN MAKANAN ALAM
ALAM ALAM
ALAM DARI
DARI DARI
DARI BUNGA BUNGA
BUNGA BUNGA ROSELLA
ROSELLA ROSELLA
ROSELLA Hibiscus
Hibiscus Hibiscus
Hibiscus sabdarifa sabdarifa
sabdarifa sabdarifa LLLL....
M. M.
M. M. Widyo