Laju Laju Kadar Kadar Perubahan Kadar Air Umbi Kimpul setelah Penyimpanan 45 Hari

ISBN: ISBN: ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8 208 208 208 208 Tabel Tabel Tabel Tabel 2222. Susut Berat Basah Umbi Kimpul setelah Penyimpanan 45 Hari Perlakuan Berat Basah g Berat Kering g Susut Berat Basah g Tanpa Perendaman 391,67 176,25 41,67 a ± 28,87 Perendaman Aquades 375 159,38 41,67 a ± 28,87 Perendaman Asam absisat 10 ppm 425 177,08 33,33 a ± 14,43 Perendaman Asam absisat 20 ppm 366,67 152,50 33,33 a ± 14,43 Keterangan : Huruf yang berbeda di belakang angka dalam kolom yang sama menunjukkan beda nyata pada uji DMRT 5 Terjadinya penurunan berat setelah penyimpanan disebabkan karena adanya pembusukan, respirasi, dan pertunasan Goldsworthy dan Fisher, 1992. Menurut Pratiwi 2008, selain respirasi kehilangan berat selama penyimpanan juga disebabkan karena proses transpirasi. Perlakuan asam absisat tidak berpengaruh terhadap penyusutan berat umbi kimpul selama penyimpanan disebabkan karena kurang efektifnya konsentrasi asam absisat 10 ppm dalam menghambat pertunasan umbi. Menurut Suttle et al. 2012, tidak efektifnya asam absisat dalam menghambat pertunasan ini mungkin mencerminkan metabolisme asam absisat yang cepat pada jaringan umbi, sedangkan menurut Rossouw 2008, penghambatan asam absisat sangat tergantung pada konsentrasi serta rasio asam absisat dan giberelin endogen. Penurunan bobot umbi setelah tumbuh tunas juga dialami oleh penelitian Jufri 2011, yaitu penurunan bobot kentang setelah tumbuh tunas menjadi lebih besar karena proses respirasi dan evapotranspirasi akan menjadi lebih tinggi. 3. 3. 3.

3. Laju Laju

Laju Laju Respirasi Respirasi Respirasi Respirasi Berdasarkan hasil penelitian laju respirasi umbi tanpa perendaman cenderung meningkat secara signifikan Tabel 3. Pemberian asam absisat 10 dan 20 ppm dapat menghambat peningkatan laju respirasi. Hal ini ditunjukkan laju respirasi yang tidak berbeda nyata antara pasca panen dengan setelah penyimpanan dengan pemberian asam absisat. Tabel Tabel Tabel Tabel 3333. Perubahan Laju Respirasi Umbi Kimpul setelah Penyimpanan 45 Hari Perlakuan Laju Respirasi ppm CO 2 2Lmenit Pasca Panen 18 a ± 0,00 Tanpa Perendaman 30 b ± 0,00 Perendaman Aquades 20 a ± 3,46 Perendaman Asam absisat 10 ppm 20 a ± 6,93 Perendaman Asam absisat 20 ppm 17,4 a ± 1,04 Keterangan : Huruf yang berbeda di belakang angka dalam kolom yang sama menunjukkan beda nyata pada uji DMRT 5 ISBN: ISBN: ISBN: ISBN: 978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8 978-602-18580-2-8 209 209 209 209 Perlakuan asam absisat sebagai inhibitor perkecambahan dapat menghambat laju respirasi umbi. Hal ini disebabkan karena laju respirasi berbanding lurus dengan pertunasan. Menurut Kiswanto 2005, umbi setelah dipanen masih melakukan proses metabolisme dan proses kehidupan lainnya. Proses metabolisme yang penting adalah respirasi dan transpirasi. 4. 4. 4.

4. Kadar Kadar

Kadar Kadar Air Air Air Air Berdasarkan hasil penelitian diketahui kadar air umbi kimpul mengalami penurunan setelah penyimpanan Tabel 4. Namun demikian, pemberian asam absisat dengan konsentrasi 10 dan 20 ppm tidak menghambat penurunan kadar air. Hal ini ditunjukkan penurunan kadar air yang tidak berbeda nyata antara umbi tanpa perendaman dengan perlakuan. Menurut Sukmawati 1987, penurunan kadar air selama penyimpanan dapat disebabkan karena proses transpirasi, dan air tersebut dalam umbi cenderung bergerak ke daerah yang kelembaban udaranya lebih kecil Asgar dkk. 2010 Tabel Tabel Tabel Tabel 4. 4. 4.

4. Perubahan Kadar Air Umbi Kimpul setelah Penyimpanan 45 Hari

Perlakuan Kadar Air Pasca Panen 71,67 b ± 24,82 Tanpa Perendaman 55,00 a ± 21,00 Perendaman Aquades 57,50 a ± 9,38 Perendaman Asam absisat 10 ppm 58,33 a ± 24,54 Perendaman Asam absisat 20 ppm 58,41 a ± 22,37 Keterangan : Huruf yang berbeda di belakang angka dalam kolom yang sama menunjukkan beda nyata pada uji DMRT 5 Perlakuan asam absisat 10 ppm yang diberikan belum menghambat penurunan kadar air umbi kimpul selama penyimpanan disebabkan karena kurang efektifnya konsentrasi asam absisat dalam menghambat pertunasan umbi. Menurut Marpaung 1994, perlakuan zat yang menekan pertunasan lebih dini dan menekan aktivitas sel, mengakibatkan penurunan kadar air lebih kecil. Menurut Suttle et al. 2012, tidak efektifnya asam absisat dalam menghambat pertunasan ini mungkin mencerminkan metabolisme asam absisat yang cepat pada jaringan umbi, sedangkan menurut Rossouw 2008, penghambatan asam absisat sangat tergantung pada konsentrasi serta rasio asam absisat dan giberelin endogen. 5. 5. 5.

5. Kandungan Kandungan