67
menggunakan istilah social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu, tempat place, pelaku actors, dan aktivitas
activity yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin difahami secara
lebih mendalam “apa yang terjadi” di dalamnya. Pada penelitian
kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, dimana peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang
dianggap mengerti tentang situasi sosial tersebut. Oleh karena itu, dari penjabaran diatas objek dari penelitian ini
adalah informasi hasil evaluasi pada konteks, masukan, proses dan hasil dari program parenting di KB Prima Sanggar.
C. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di KB Prima Sanggar SKB Bantul yang beralamatkan di Jl. Imogiri Barat, Km. 7, Kecamatan Sewon,
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan pertimbangan sebagai berikut.
1. SKB Bantul merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang menyelenggarakan program Kelompok Bermain KB yang
bernama Prima Sanggar yang ikut serta dalam pendidikan anak usia dini.
68
2. KB Prima Sanggar menyelenggarakan program parenting yang rutin dilakukan tiap dua bulan sekali sebagai pemantauan perkembangan
anak dirumah. 3. Lokasi KB Prima Sanggar mudah dijangkau peneliti sehingga
memungkinkan penelitian berjalan lancar. 4. Keterbukaan dari pihak pengelola SKB dan Pengelola KB sehinggga
informasi dapat diperoleh dengan mudah. 5. Belum dilaksanakannya evaluasi program khususnya pada program
parenting.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian untuk pengumpulan data ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari Mei
–
Juli 2016. Penelitian dilakukan diwaktu pembelajaran peserta didik KB Prima Sanggar dan waktu pelaksanaan program.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling uatama dalam penelitian, karena tujuan utamanya dari penelitian adalah
mendapatkan data Sugiyono, 2013: 308. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada natural setting kondisi yang alamiah,
sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi Pengamatan
Menurut Sutrisno Hadi 1986 dalam Sugiyono 2013: 203, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
69
tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Michael Quinn
Patton 2006 : 1 menyebutkan bahwa data hasil observasi terdiri dari deskripsi mendalam mengenai kegiatan suatu program, perilaku para
peserta, aksi para staf, dan interaksi antar manusia secara luas yang dapat menjadi bagian dari pengalaman program. Observasi merupakan
proses yang kompleks, suatu proses tersusun dari proses biologis dan psikologis Suharsimi Arikunto dan Cepi AJ, 2004: 87. Pada proses
pengamatan ini terkandung sumber kesesatan yang perlu mendapat perhatian. Dalam pengamatan menggunakan dua indra yang sangat
vital yaitu mata dan telinga. Karena penglihatan dan pendengaran manusia terbatas, maka dibutuhkan perhatian khusus dalam
mengamati dan memerlukan alat bantu untuk merekam atau mencatat segala informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan dari dua pengertian diatas dapat diketahui bahwa observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data untuk
mendiskripsikan fenomena aktivitas melalui pengamatan. Menurut Tohirin 2012: 62, terdapat beberapa alasan memanfaatkan observasi
pengamatan dalam penelitian kualitatif: a. Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara
langsung.
70
b. Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian
sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. c. Bisa menghindari kekeliruan dan bias karena kurang mampu
mengingat data hasil wawancara. d. Memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang
rumit. e. Dalam kondisi tertentu di mana teknik lain tidak
memungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.
Metode pengumpulan data dengan observasi, mampu menghimpun informasi yang lebih lengkap dan mendalam. Dalam penelitian ini
metode pengumpulan data dengan observasi dilakukan untuk
mengumpulkan data tentang pencapaian program parenting, kegiatan parenting yang sudah dilakukan dan sedang dilakukan, kelengkapan
administrasi, jumlah peserta dari program parenting di KB Prima Sanggar, SKB Bantul.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikitkecil Sugiyono, 2013: 194. Michael Quinn Patton 2006: 184 juga menjelaskan bahwa melakukan wawancara
memungkinkan bagi evaluator untuk masuk ke dunia orang lain, memahami perspektif orang itu. Orang yang akan di wawancarai bisa
jadi adalah peserta program, staf, administrator, anggota komunitas, penyandang dana, atau pegawai. Menurut Moleong 2012: 186,