Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 lembaga yang sesuai untuk mengembangkan anak usia dini menjadi manusia yang baik. Pendidikan yang dimulai sejak dini mampu meletakkan dasar-dasar pemberdayaan manusia agar memiliki kesadaran akan potensi untuk dikembangkan guna kebutuhan sendiri, masyarakat dan bangsa sehingga membentuk masyarakat yang madani. Menurut Suyanto yang dikutip dari Suyadi 2014: 24 tujuan pendidikan anak usia dini secara umum adalah untuk mengembangkan seluruh potensi anak the whole child agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang utuh sesuai falsafah suatu bangsa. Penyelenggaran pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak, karena di dalam keluarga anak belajar sejak berada dikandungan hingga perjalanan usia anak memasuki rumah tangga sendiri. Oleh karenanya, keluarga memiliki peran yang sangat mendasar dalam mengoptimalkan semua potensi anak. Menu rut Ki Hadjar Dewantara, “Keluarga adalah Lingkungan Pendidikan yang Pertama dan Utama”. Dengan de mikian, peran keluarga dalam pendidikan bagi anak, tidak dapat tergantikan sekalipun anak telah dididik di lembaga pendidikan formal maupun nonformal. Untuk itu, keluarga harus memiliki kemampuan dalam melaksanakan proses peningkatan gizi dan kesehatan, perawatan, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan. Mengingat pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak, maka keluarga khususnya orang tua, 5 memiliki kemampuan menjadi pendidik yang tangguh untuk anaknya sendiri. Kenyataan yang ada dimasyarakat, masih banyak orang tua yang belum memahami peran penting tersebut. Kenyataan ini yang memberi dampak pembinaan anak di lembaga PAUD dan rumah tidak sejalan. Dalam upaya untuk menyelaraskan pembinaan dan pendidikan anak antara di rumah dan di lembaga PAUD diselenggarakanlah program parenting oleh lembaga PAUD. Parenting sebagai suatu rangkaian interaksi berkelanjutan yang terjadi diantara orang tua dan anak, yang menyebabkan terjadinya perubahan pada kedua belah pihak. Program parenting sendiri adalah program yang diberikan kepada orang tua yang bertujuan menambah pengetahuan orang tua tentang tumbuh kembang anak agar pendidikan yang diperoleh anak dapat selaras antara dirumah maupun disekolah. Melalui orang tua yang juga sebagai figure memegang peran penting pada proses tumbuh kembang anak. Mukhtar Latif 2013 berpendapat bahwa pendidikan orang tua adalah pendidikan yang diberikan kepada orang tua dalam rangka untuk mengetahui dan mengaplikasikan pendidikan yang tepat dalam mendidik anak usia dini terutama saat anak berada dalam lingkungan keluarga bersama orang tuanya di rumah. Kegiatan tersebut meliputi hal pemberian perhatian, waktu dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial emosional anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Parenting dihadirkan sebagai penunjang pendidikan anak usia dini yang diperuntukkan kepada orang tua sebagai pendidiknya. Lingkungan keluarga menjadi lingkungan yang 6 paling utama, karena anak banyak menghabiskan waktunya di rumah, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima yaitu dalam keluarga. Di rumah, anak menghabiskan banyak waktu bersama orang tuanya, sehingga memudahkan pihak pendidik memantau anak-anak di rumah melalui orang tuanya. Pemantauan perkembangan anak melalui orang tua yang kemudian disampaikan kepada pihak sekolah melalui pertemuan wali murid pada waktu tertetu. Kegiatan ini berisikan kegiatan tanya jawab antara orang tua dan pendidik serta pemberian materi seputar kesehatan, gizi anak, pola asuh, perkembangan sosial emosional dan perkembangan psikologis anak. Kelompok Bermain KB Prima Sanggar, Sanggar Kegiatan Belajar SKB Bantul yang mengadakan program parenting sebagai penunjang keberhasilan belajar anak melalui proses belajar yang diterima baik di Kelompok Bermain dan di rumah. Kegiatan parenting di KB Prima Sanggar dilakukan dua bulan sekali dengan menghadirkan narasumber dari luar, seperti dari PUSKESMAS sekitar. KB Prima Sanggar telah lama mengadakan kegiatan serupa sejak berdirinya PAUD, namun namanya dulu Pendidikan Ibu dan Anak dan berubah menjadi parenting. Pelaksanaan parenting ini didasari oleh kesadaran pengelola untuk bekerja sama dengan orang tua untuk memberikan pemahaman tentang tumbuh kembang anak. Orang tua perlu mengetahui dan ikut serta dalam proses tumbuh kembang anak, karena waktu terbanyak anak bersama orang tua. Namun, pada pelaksanaan program parenting di KB Prima Sanggar 7 tingkat partisipasi orang tua masih kurang, seperti banyaknya orang tua yang tidak hadir dalam pelaksanaan program parenting. Walau telah diundang dari pihak pengelola dan tanpa membayar biaya tambahan, orang tua yang datang paling banyak hanya setengah dari jumlah murid KB yang berjumlah 74 anak. Bagi orang tua yang hadir, mengikuti program parenting sangat antusias, orang tua menjadikan parenting waktu yang tepat untuk berkonsultasi seputar tumbuh kembang anak sewaktu di rumah. Selain itu, walau telah dijadwalkan pelaksanaan parenting dua bulan sekali namun pada pelaksanaannya belum konsisten. Walaupun demikian, seiring berjalannya program parenting yang telah diselenggarakan KB Prima Sanggar, belum diadakan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan secara tertulis hanya dilakukan pada saat PAUD Terpadu SKB Bantul mendapatkan bantuan dana dari P2PNFI, sedangkan evaluasi harus dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program tersebut berjalan. Evaluasi memiliki arti menurut Stufflebeam dalam Zainal Arifin 2010 bahwa evaluasi adalah suatu proses mendeskripsikan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan. Selanjutnya pengertian evaluasi menurut Djuju Sudjana 2006: 21 bahwa evaluasi program sebagai kegiatan sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data sebagai masukan untuk mengambil keputusan. Dengan demikian, seberapa bagus dan terpercayanya suatu lembaga juga membutuhkan evaluasi program agar mengetahui perkembangan dari keberlangsungan program itu sendiri. 8 Informasi yang dihasilkan dari evaluasi akan menjadi masukan guna memperbaiki, menambah bahkan menghentikan program yang ada. Begitu pula program parenting perlu adanya evaluasi guna memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan kegiatan parenting yang lebih baik lagi. Hal tersebut untuk melihat adanya kendala dalam pelaksanaannya, yaitu kurangnya antusias orang tua terhadap program parenting yang diselenggarakan, tidak tercapainya jadwal pelaksanaan sesuai jadwal dan belum rutin diadakannya evaluasi pada program parenting. Model evaluasi yang akan digunakan dalam mengevaluasi program parenting di KB Prima Sanggar yaitu menggunakan model CIPP Context, Input, Process, Product. Yaitu dengan mengevaluasi terhadap konteks, evaluasi terhadap masukan, evaluasi terhadap proses, dan evaluasi terhadap hasil. Pada evaluasi konteks akan membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan dan merumuskan tujuan program. Evaluasi masukan untuk membantu menentuntukan penggunaan sumber untuk mencapai tujuan program. Evaluasi proses untuk memberikan informasi berkenaan dengan efisien pelaksanaan program termasuk didalamnya pengaruh sistem dan pelaksanaannya. Yang terakhir ada evaluasi hasil, membantu memberikan informasi untuk mengukur dan menginterpretasikan pencapaian program selama pelaksanaan hingga program berkahir. 9 Model evaluasi ini tidak berakhir dengan deskripsi keadaan saja tetapi sampai pada pengambilan kesimpulan dari hasil evaluasi. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti lebih jauh mengenai evaluasi penyelenggaraan program parenting di KB Prima Sanggar, apakah telah berjalan sesuai tujuan program parenting, telah berjalan sesuai harapan dan juga untuk melihat bagaimana penyelenggaraan program parenting ini dikatakan berhasil, khususnya berdampak terhadap peningkatan pengetahuan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak. Namun, bila terdapat kendala dari hasil yang diperoleh maka hasil evaluasi bisa memberikan masukan guna memperbaiki, menambahkan atau bahkan menghentikan program.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, dapat didefinisikan identifikasi masalah : 1. Terkesampingkannya peran suami dan istri dalam mengasuh dan mendidik anak karena banyaknya orang tua yang bekerja di luar rumah. 2. Berkurangnya komunikasi antara anak dengan orang tua memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak. 3. Dari hasil pengamatan di KB Prima Sanggar jumlah partisipasi orang tua kurang terhadap program Parenting yang diselenggarakan. 10 4. Jadwal pelaksanaan kegiatan Program Parenting yang diselenggarakan oleh KB Prima Sanggar belum konsisten. 5. Program Parenting di KB Prima Sanggar belum dilakukan evaluasi.

C. Pembatasan Masalah

Dalam pembatasan masalah ini, peneliti fokus terhadap permasalahan dalam evaluasi program parenting. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan model CIPP Context, Input, Process, Product yang mana berorientasi pada pengambilan suatu keputusan. Penelitian ini dilihat dari konteksnya context membantu pengelola merencanakan, menentukan dan merumuskan tujuan program. Dari masukannya input bertujuan membantu menyediakan alternatif keputusan tentang rancangan dan sumber-sumber program. Proses process bertujuan membantu menyediakan alternatif keputusan untuk mengendalikan program. Terakhir hasil product, yakni evaluasi untuk membantu menyediakan alternatif tentang hasil selanjutnya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah identifikasi masalah, dan pembatasan tersebut dirumuskan adalah : 1. Bagaimana evaluasi konteks context perencanaan program parenting yang telah dilaksanakan di KB Prima Sanggar? 2. Bagaimana evaluasi masukan input program parenting yang telah dilaksanakan di KB Prima Sanggar? 11 3. Bagaimana evaluasi proses process program parenting yang telah dilaksanakan di KB Prima Sanggar? 4. Bagaimana evaluasi hasil product program parenting yang telah dilaksanakan di KB Prima Sanggar?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penelitian yaitu: 1. Mengevaluasi konteks dari program parenting yang dilaksanakan di KB Prima Sanggar. 2. Mengevaluasi input dari program parenting yang dilaksanakan di KB Prima Sanggar. 3. Mengevaluasi proses dari program parenting yang dilaksanakan di KB Prima Sanggar. 4. Mengevaluasi produk dari pelaksanaan program parenting yang dilaksanakan di KB Prima Sanggar.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis bagi penulis maupun pendidikan, khususnya pendidikan non formal. Harapan-harapan sebagai berikut. 1. Secara teoritis Diharapkan dari penelitian ini akan memberikan contoh dalam mengevaluasi sebuah program, serta memberikan solusi dalam 12 menentukan kebijakan selanjutnya terkait pengadaan program parenting selanjutnya. 2. Secara praktis a. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan melakukan evaluasi secara langsung dan mengamati kegiatan yang nantinya memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan meneliti. Selain itu, untuk mengetahui hasil dari evaluasi program guna memberikan masukan kepada lembaga penyelenggara program. b. Bagi Pengelola KB Sebagai masukkan bagi lembaga dalam mengadakan program parenting. Dengan mengetahui hasil dari program parenting, pengelola dapat mengambil keputusan guna meningkatkan kebermanfaatan dari program. c. Bagi Pemerhati Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan untuk merancang program parenting yang lebih berkualitas lagi. Selain itu, dapat menjadi informasi kepada masyarakat jika pendidikan anak tak hanya dari sekolah namun dari keluarga.