Kualifikasi Narasumber Data Hasil Penelitian

98 Namun, karena pengalaman narasumber yang sudah lama memberikan materi seputar gizi dan mengampu dalam kursus memasak. 2 Pengalaman Kerja Narasumber Selain dari latar belakang pendidikan, peneliti juga mencari informasi seputar pengalaman kerja narasumber yang pernah mereka jalani sebelum menjadi narasumber di KB Prima Sanggar. Berikut hasil wawancara dengan narasumber yang mengisi materi di KB Prima Sanggar : Wawancara YA : “Ya seperti yang saya bilang tadi ya mbak, saya sudah lama memberikan materi di KB Prima Sanggar. Saya juga bekerja di PUSKESMAS Sewon 2”. CW 2.8 Wawancara DU : “karena saya pamong dan sudah sering memberikan materi”. CW 3.8 Selaku pengelola RM juga menyatakan bahwa narasumber yang memberikan materi dalam program parenting telah memiliki pengalaman kerja yang sesuai dengan program yang dilaksanakan. Pernyataannya sebagai berikut : “Sesuai mbak, misal yang tadi materi soal deteksi dini oleh bu Yuni dari PUSKESMAS Sewon 2, atau bisa yang lain asal yang berkecimpung dalam PAUD”. CW 1.10 Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan pada narasumber yang mengampu dalam memberikan materi telah memiliki pengalaman kerja yang sesuai dengan program. Pengalaman kerja yang dimiliki akan menjadi nilai lebih narasumber dala menguasai materi yang akan 99 disampaikan, sehingga akan memudahkan penyampaian agar mudah diterima oleh wali murid.

c. Pendanaan

Pendanaan salah satu faktor yang membantu keberlangsungan suatu program. dengan dana yang cukup, maka program akan berjalan dengan optimal sehinga program berjalan sesuai rencana. Semua pendanaan dalam program parenting ini berasal dari KB Prima Sanggar. Seperti yang diungkapkan oleh RM selaku pengelola KB Prima Sanggar : “Sumber dana diambil dari dana sini, kan ada dana yang sekalian dari Kelompok B ermain kan jadi orang tuane tidak iuran lagi”. CW 1.14 Serupa dengan yang diungkapkan oleh pengelola, YA selaku narasumber juga mengungkapkan : “Dari sana semua, saya tidak dimintai dana”. CW 2.12 Berdasarkan pernyataan dari pengelola dan narasumber, dana yang digunakan untuk pelaksanaan program berasal dari lembaga KB Prima Sanggar. Dana tersebut berasal dari pembayaran SPP yang dilakukan wali murid untuk pembelajaran anak di KB Prima Sanggar. Seperti yang diungkapkan oleh wali murid yang mengikuti program. DL selaku wali murid mengungkapkan, “sudah tidak dimintai dana lagi mbak”. CW 4.7 PY selaku wali murid juga mengungkapkan hal serupa yaitu, “saya dan ibu- ibu yang lain sudah tidak dimintai lagi”. CW 5.7 100 RH selaku wali murid mengugkapkan, “sudah dari sekolah”. CW 6.7 Pernyataan dari beberapa wali murid diatas, dapat disimpulkan bahwa pendanaan program parenting berasal dari KB Prima Sanggar. Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan pendanaan program parenting berasal dari KB Prima Sanggar yang berasal dari uang SPP peserta didik KB Prima Sanggar.

d. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung dalam pelaksanaan program parenting. Sarana dan prasarana yang memadai akan membantu terlaksananya program secara optimal. Kualitas dan kuantitas dari sarana dan prasarana juga memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan program. 1 Kondisi Sarana dan Prasarana Kondisi sarana dan prasarana mempengaruhi pelaksanaan program. Dengan kondisi sarana dan prasarana yang baik akan memperlancar jalannya program, sebaliknya jika sarana dan prasarana kurang baik akan menghambat pelaksanaan program. Seperti yang diungkapkan oleh RM, selaku pengelola menjelaskan tentang kondisi sarana dan prasarana yang ada digunakan untuk program PAUD berbasis keluarga. “Sarana ya yang berhubungan dengan pembelajaran, materi to misalnya selain ruangan kan make LCD juga to. Alhamdulillah disini sudah cukup lengkap ya mbak. Mau masak ya ada ruang tata boga, jadi bisa fleksibel”. CW 1.15 101 DU selaku narasumber mengungkapkan bahwa : “sudah bagus, dapat memenuhi kebutuhan”. CW 3.13 DL selaku wali murid mengungkapkan bahwa : “sudah bagus mbak”. CW 4.8 Dari pendapat pengelola, narasumber dan wali murid yang telah diungkapkan diatas, kondisi sarana dan prasarana yang ada di KB Prima Sanggar SKB Bantul dari segi peralatan sudah lengkap. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan dilapangan pada hari Senin, 16 Mei 2016, dari segi ruang sudah luas dan banyak tersedia. Jika ruangan yang biasa digunakan sedang digunakan maka menggunakan ruang lain yang sedang tidak dipakai. Jika narasumber hendak mempraktekkan membuat makanan bisa menggunakan ruang tata boga sebagai tempat pelaksanaannya. 2 Kualitas dan Kuantitas Sarana Prasarana Kualitas dan kuantitas peralatan yang ada di KB Prima Sanggar SKB Bantul dapat dikatan cukup baik. Selaku pengelola RM mengungkapkan : “Sudah baik. Mau masak ya bisa pakai ruang boga, misal mau pake aula yang itu tapi sedang dipakai bisa yang lain”. CW 1.16 Selaku narasumber DU mengungkapkan : “cukup mendukung. Apabila hanya ceramah dapat dilakukan di ruangan biasa, namun untuk praktek membuat makanan bisa di ruang tata boga”. CW 3.14 102 Pendapat lain disampaikan oleh DL dan PY selaku wali murid yang mengikuti program PAUD berbasis keluarga. Wawancara dengan DL : “ruangannya banyak, kalau mau masak -masak bisa ke ruang boga. Alatnya juga sudah lengkap”. CW 4.9 Wawancara degan PY : “ruangannya bisa dimana aja sih mbak, kadang diaula, kadang diruang lain”. CW 5.9 Berdasarkan pendapat pengelola, narasumber dan wali murid, dari segi kualitas peralatan yang ada di KB Prima Sanggar SKB Bantul sudah cukup baik, karena memang tersedia banyak tempat dan ketersediaan alat. Dilihat dari segi kuantitas, ruangan dan alat yang ada sudah mencukupi. Hanya dari pengamatan peneliti, dalam pelaksanaan praktek memasak peserta menggunakan alat masak harus bergantian, karena memang terbatas. 3 Bahan dan Alat yang Digunakan dalam Pelaksanaan Program Program parenting tak hanya memerlukan ruang dan proyektor saja, namun membutuhkan bahan dan alat seperti pembuatan mainan anak dari kain flanel juga membutuhkan gunting, jarum dan benang. Alat dan bahan yang digunakan dalam program tersebut berasal dari KB Prima Sanggar SKB Bantul semua. Narasumber hanya memberi tahu kebutuhan yang akan digunakan kepada pengelola, kemudian pengelola