19 lingkup terdekat, menghindari kecurangan dalam pelaksanaan tugas,
Pelaksanaan tugas piket secara teratur, peran serta aktif dalam kegiatan sekolah, dan mengajukan usul dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengembangkan indikator yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Melakukan tugas dengan baik
b. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup
terdekat c.
Menghindari kecurangan dalam pelaksanaan tugas d.
Pelaksanaan tugas piket secara teratur e.
Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah f.
Mengajukan usul dalam pemecahan masalah Hal tersebut akan dijadikan sebagai instrumen dalam penyusunan
angket sikap tanggung jawab.
B. Kajian tentang Model Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berasal dari kata kooperatif yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling
membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim, Isjoni, 2009:22. Pembelajaran kooperatif tidak hanya sekedar belajar
dalam kelompok, tetapi dapat diartikan lebih luas lagi. Agus Suprijono 2009: 55 berpendapat bahwa istilah kooperatif memiliki makna yang
20 lebih luas yaitu menggambarkan keseluruhan proses sosial dalam
belajar. Menurut Nur Isjoni, 2009: 27, pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran yang mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang berhasil yang
mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik. Pembelajaran kooperatif tidak hanya menekankan pada keberhasilan
dalam akademiknya, namun juga menekankan pada keterampilan sosial siswa. Hal ini sejalan dengan Roger ddk Miftahul Huda, 2011:
29 mengemukakan bahwa, “Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran
kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi
secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajaran yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas
pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-
anggota yang lain.” Slavin Isjoni, 2009:17 berpendapat bahwa pembelajaran
kooperatif merupakan model pembelajaran yang telah dikenal sejak lama, dimana pada saat itu guru mendorong para siswa untuk
melakukan kerja sama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya. Guru berperan mendorong
aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif. Hal ini sejalan dengan Agus Suprijono 2009: 54 yang mengemukakan pembelajaran
kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja