30 dapat berlatih untuk bekerja sama, bersikap tanggung jawab, dan
saling membantu dalam menyelesaikan suatu masalah.
6. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Two Stay Two Stray
Syaiful Bahri Djamarah 2010: 406 mengemukakan langkah- langkah pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray
sebagai
berikut:
a. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa
b. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua kelompok yang lain
c. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka d.
Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
Pendapat di atas sejalan dengan Agus Suprijono 2009: 93-94 yang menjelaskan tahapan dalam pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray
sebagai berikut: B.
Pembelajaran diawali dengan pembagian kelompok C.
Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan
jawabannya
31 D.
Setelah diskusi intrakelompok selesai, dua orang dari masing- masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu
kepada kelompok lain E.
Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai tamu mempunyai kewajiban menerima tamu dari suatu kelompok. Tugas
mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut
F. Dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu kepada
semua kelompok G.
Setelah selesai menunaikan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing.
H. Setelah kembali ke kelompok awal, baik peserta didik yang
bertugas bertamu maupun mereka yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka
tunaikan. Kedua pendapat di atas, diperkuat oleh Miftahul Huda 2013:
207-208 yang menyatakan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS
Two Stay Two Stray
pada tahap-tahap rincian berikut ini. a.
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. Kelompok yang dibentuk
pun merupakan kelompok heterogen, misalnya satu kelompok terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan
sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Hal ini dilakukan
32 karena pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray
bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk saling
membelajarkan dan saling mendukung. b.
Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-
masing. c.
Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kepada siswa untuk
dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir. d.
Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain.
e. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain. f.
Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
Dari ketiga para ahli di atas, tahapan-tahapan yang paling rinci pada model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS
Two Stay-Two Stray
adalah pendapat yang dikemukakan oleh Miftahul Huda. Selain itu, tahapan-tahapan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS
Two Stay-Two Stray
yang dikemukakan oleh miftahul Huda lebih lengkap dan runtut. Pada tahapan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS