51 Berikut ini lembar observasi model pembelajaran kooperatif
tipe TS-TS
Two Stay Two Stray
: Tabel 2.Lembar observasi model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS
Two Stay Two Stray
No Tahapan
Keterangan Ya
Tidak 1
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat
siswa.
2 Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap-
tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing
3 Siswa bekerja sama dalam kelompok yang
beranggotakan empat orang.
4 Dua orang dari masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain
5 Dua orang yang tinggal dalam kelompok
bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain
6 Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok
mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
7 Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-
hasil kerja mereka
8 Masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil kerja mereka
H. Analisis Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data ini terlebih dahulu dikonsultasikan kepada pakar untuk melihat apakah instrumen
52 itu valid atau tidak. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini
menggunakan validitas konstrak
construct validity
sebagai pengukur tingkat validitasnya. Hal ini sesuai dengan Sugiyono 2012: 170 yang
menjelaskan bahwa untuk instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstrak.
Sugiyono 2012: 172 mengemukakan bahwa untuk menguji validitas konstruk, dapat menggunakan pendapat ahli
expert judgement
.
Expert judgement
digunakan agar instrumen yang dipakai untuk mengamati aspek-aspek sikap tanggung jawab siswa diukur
berlandaskan teori tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan pendapat dari ahli untuk menentukan sejauh mana instrumen yang dibuat tersebut
dapat mengukur sikap tanggung jawab siswa. Pengujian validasi dalam penelitian ini dilakukan oleh ahli
expert judgement
yaitu Dosen Pembimbing Skripsi.
Pada penelitian ini uji coba instrumen dilakukan kepada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Uji coba dilakukan di SD
Negeri Pleret Kidul Panjatan Kulon Progo. Peneliti memilih SD Negeri Pleret Kidul Panjatan Kulon Progo sebagai tempat uji coba instrumen
dikarenakan SD tersebut masih satu wilayah dan dilihat dari karakteristik siswanya tidak jauh berbeda dengan SD yang digunakan
sebagai tempat penelitian. Pengujian validitas dalam penelitian ini dibantu dengan
menggunakan
SPSS 16 for windows.
Pada SPSS alat uji validitas yang
53 banyak
digunakan yaitu
dengan kolerasi
Pearson yaitu
mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total item. Duwi Priyatno 2012: 95 menyatakan bahwa setiap butir instrumen
dinyatakan valid apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05. Sedangkan setiap butir instrumen dinyatakan tidak valid apabila nilai signifikansi
lebih dari 0,05. Selanjutnya setiap butir instrumen yang valid dapat digunakan, sedangkan yang tidak valid akan dihilangkan.
Dari hasil uji coba instrumen yang dilakukan kepada 30 responden di SD Negeri Pleret Kidul Panjatan Kulon Progo yang
dihitung dengan menggunakan
SPSS 16 for windows,
diperoleh 14 butir soal dinyatakan tidak valid dan 26 butir soal dinyatakan valid.
Oleh karena itu, setiap butir yang valid sebanyak 26 akan digunakan dalam penelitian, sedangkan 14 butir yang tidak valid akan
dihilangkan. Berikut ini hasil perhitungan validitas angket sikap tanggung jawab siswa.