Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

22 c. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya d. Guru membantu mengembangkan keterampilan- keterampilan personalnya e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan Wina Sanjaya 2006: 245-246, terdapat karakteristik dalam model pembelajaran kooperatif sebagai berikut: a. Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Semua anggota tim harus saing membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. setiap kelompok bersifat heterogen. Hal ini dimaksudkan agar setiap anggota kelompok dapat saling memberi pengalaman, saling memberi dan menerima, sehingga diharapkan setiap anggota dapat memberikan kontribusi terhadap keberhasilan kelompok. b. Didasarkan pada manajemen kooperatif Dalam model pembelajaran kooperatif, terdapat manajemen kooperatif yang mempunyai empat fungsi pokok yaitu fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Fungsi perencanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif. Fungsi pelaksanaan menunjukkan menunjukkan bahwa pembelaajaran kooperatif harus sesuai dengan perencanaan. Fungsi organisasi menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap 23 anggota kelompok, Oleh sebab itu perlu diatur tugas dan tanggung jawab kelompok. Fungsi kontrol menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun nontes. c. Kemauan untuk bekerja sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Setiap anggota kelompok tidak hanya diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga diperlukan saling membantu d. Keterampilan bekerja sama Kemauan untuk bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambar dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain. Berdasarkan uraian di atas, tampak jelas bahwa karakteristik pembelajaran kooperatif adalah adanya suatu kelompok yang anggotanya bersifat heterogen, dimana anggota kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah ataupun dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda. Selain itu, adanya siswa yang bekerja sama secara berkelompoktim dalam menyelesaikan tugas, dan adanya interaksi langsung antara siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. 24

3. Prinsip Model Pembelajaran Kooperatif

Agus Suprijono 2009: 58-61 berpendapat bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur yang harus diterapkan dalam model pembelajaran kooperatif sebagai berikut. a. Pembelajaran kooperatif adalah saling ketergantungan positif Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok, yaitu mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok dan menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan. b. Pembelajaran kooperatif adalah tanggung jawab individu Tanggung jawab individu adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Artinya setelah mengikuti kelompok belajar bersama, anggota kelompok harus menyelesaikan tugas yang sama. c. Pembelajaran kooperatif adalah interaksi promotif Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif.Interaksi promotif ini dapat berupa perilaku saling membantu, memberi, memproses informasi, dan memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama. d. Pembelajaran kooperatif adalah keterampilan sosial Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapaian tujuan, peserta didik harus saling mengenal, menerima,

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY(TS-TS) DAN SNOWBALL THROWINGTERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray (Ts-Ts) dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Ke

0 2 19

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL Pengaruh Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray (Ts-Ts) dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar S

0 4 16

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA Penerapan Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (Ts-Ts) Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII B SMP N

0 0 14

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS IV SEBELUM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS)

0 0 156

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DENGAN TIPE

0 0 209

PENGARUH PENANAMAN KARAKTER KERJA SAMA, KERJA KERAS, DAN TANGGUNG JAWAB PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUMBANG TAHUN AJARAN 20122013

0 0 13