118 mengalami peningkatan sebesar 46,7. Koefisien tersebut bernilai positif
yang berarti terjadi hubungan positif antara supervisi akademik dengan kinerja guru. Semakin baik supervisi akademik, semakin baik pula kinerja
guru. 4.1.4.1.2 Persamaan Regresi Linier Sederhana dari Motivasi Kerja Guru terhadap
Kinerja Guru Motivasi kerja guru dalam penelitian ini sebagai variabel bebas 2 X
2
dan kinerja guru sebagai variabel terikat Y. Perhitungan persamaan regresi linier X
2
dan Y digunakan untuk memprediksi nilia dari variabel dependen. Perhitungan persamaan regresi linier X
2
dan Y tertera pada tabel berikut.
Tabel 4.17 Hasil Analisis Rergresi Linier X
2
terhadap Y
ANOVA
a
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
5748,349 1
5748,349 87,401
,000
b
Residual 5458,874
83 65,770
Total 11207,224
84
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Nilai B Persamaan Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant ,623
10,824 ,058
,954 Motivasi
,998 ,107
,716 9,349
,000
119 Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS versi 21 data dapat
dianalisis sebagai berikut: 1. Hipotesis
a. Hipotesis Nol H
02
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SD se-Dabin I Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.
b. Hipotesis Alternatif H
a2
Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SD se-Dabin I Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.
2. Kriteria Pengambilan Keputusan Nilai signifikansi 0,05 Maka H
02
ditolak H
a2
diterima. .
Nilai signifikansi 0,05 Maka H
02
diterima H
a2
ditolak. 3. Pengambilan Keputusan
Berdasarkan Tabel ANOVA pada kolom sig. diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa H
ditolak dan Ha diterima. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SD se-Dabin I Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.
Selanjutnya data dimasukkan ke dalam persamaan regresi linier sederhana yaitu Ŷ = a+bX dapat dilihat pada tabel coefficients pada Unstandardized
Coefficients B. Persamaan regresi sebagai berikut. Ŷ = a+bX
Ŷ = 0,623 + 0,998 X
120 Keterangan:
Ŷ = kinerja guru X = variabel motivasi kerja guru
a = konstanta b = koefisien regresi
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Konstanta sebesar 0,623 yang artinya jika X2 nilainya 0, maka kinerja guru
Y nilainya adalah 0,623. 2. Koefisien regresi variabel motivasi kerja guru X
2
sebesar 0,998. Artinya jika motivasi kerja guru mengalami kenaikan 1, maka kinerja guru Y akan
mengalami peningkatan 99,8. Dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Koefisien bernilai positif artinya terdapat hubungan positif
antara motivasi kerja guru dengan kinerja guru. Semakin baik motivasi kerja guru semakin baik pula kinerja guru.
4.1.4.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis uji regresi linier berganda karena terdiri dari tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat.
Analisis ini digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami peningkatan atau penurunan dan untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif.
Analsisis regresi linier berganda menggunakan bantuan SPSS versi 21. Langkah- langkah yang dilakukan untuk analisis regresi linier berganda adalah Analyze
– Regression - Linier. Persamaan Regresi Linier dari Supervisi Akademik dan
Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru sebagai berikut:
121 Supervisi Akademik merupakan variabel bebas 1 X
1
dalam penelitian ini, motivasi kerja guru sebagai variabel bebas 2 X
2
, dan kinerja guru sebagai variabel terikat Y. Perhitungan persamaan regresi linier X
1
dan X
2
terhadap Y tertera pada tabel berikut.
Tabel 4.19 Hasil Analisis Rergresi Linier X
1
dan X
2
terhadap Y
ANOVA
a
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
6582,430 2
3291,215 58,355
,000
b
Residual 4624,793
82 56,400
Total 11207,224
84
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Nilai B Persamaan Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -6,245
10,181 -,613
,541 Supervisi
,245 ,064
,327 3,846
,000 Motivasi
,746 ,119
,536 6,296
,000
Berdasarkan pengolahan data menggunakan SPSS versi 21, maka dapat dianalisis sebagai berikut.
1. Hipotesis a. Hipotesis Nol H
03
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara supervisi akademik dan motivasi kerja guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru SD se-Dabin I Kecamatan
Tegal Barat Kota Tegal.
122 b. Hipotesis Alternatif H
a3
Ada pengaruh yang signifikan antara supervisi akademik dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SD se-Dabin I Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.
2. Kriteria Pengambilan Keputusan Nilai signifikansi 0,05 Maka H
03
ditolak H
a3
diterima. Nilai signifikansi 0,05 Maka H
03
diterima H
a3
ditolak. 3. Pengambilan Keputusan
Berdasarkan Tabel ANOVA pada kolom sig. diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa H
ditolak dan Ha diterima. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara supervisi akademik dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SD se-Dabin I Kecamatan Tegal Barat
Kota Tegal. Langkah selanjutnya adalah memasukkan data ke dalam persamaan regresi
linier berganda yaitu Ŷ = a+b
1
X
1
+b
2
X
2
dapat dilihat pada tabel coefficients pada Unstandardized Coefficients B: constant. Persamaan regresi sebagai berikut.
Ŷ = a+b
1
X
1
+b
2
X
2
Ŷ = -6,245 + 0,245X
1
+ 0,746X
2
Keterangan: Ŷ = kinerja guru
X
1
= supervisi akademik X
2
= motivasi kerja guru a = konstanta
123 b = koefisien regresi
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Konstanta sebesar -6,245 yang artinya jika nilai X
1
dan X
2
adalah 0, maka kinerja guru Y nilainya -6,245.
2. Koefisien regresi variabel supervisi akademik X
1
sebesar 0,245 yang artinya jika supervisi akademik mengalami kenaikan 1, maka kinerja guru Y akan
mengalami kenaikan sebesar 24,5 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan yang positif antara
supervisi akademik dengan kinerja guru. Semakin baik supervisi akademik, semakin baik pula kinerja guru.
3. Koefisien regresi variabel motivasi kerja guru X
2
sebesar 0,746 yang artinya jika motivasi kerja guru mengalami kenaikan 1, maka kinerja guru Y akan
mengalami kenaikan sebesar 74,6 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan yang positif antara
motivasi kerja guru dengan kinerja guru. Semakin baik motivasi kerja guru semakin baik pula kinerja guru.
4.1.4.3 Analisis Korelasi Ganda R
Analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak.
Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat. Sebaliknya,
semakin menjauhi 1 berarti hubungan yang terjadi semakin lemah.