Motivasi Kerja Motivasi Kerja Guru

30 2 Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Sifat yang tidak mudah lekas putus asa merupakan hal yang harus dimiliki dalam menghadapi sebuah masalah dan kesulitan. Bila menemui kegagalan dia akan terus mencoba untuk dapat menyelesaikannya. 3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. 4 Lebih senang bekerja mandiri. Dapat mengerjakan tugas tanpa perlu menggantungkan pada orang lain. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin serta tidak cepat puas untuk prestasi yang telah dicapainya. 5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin. Menghadapi tugas yang rutin dan sama, terutama berkaitan dengan hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif mampu membuat seseorang bosan. Dalam hal ini seseorang mampu termotivasi untuk berinovasi dan kreatif yang meningkatkan motivasi dalam bekerja. 6 Dapat mempertahankan pendapatnya. Seseorang memiliki motivasi tinggi dalam mempertahankan pendapat yang dirasa rasional. Keyakinan akan sesuatu dapat memotivasi kerja seseorang karena dia memiliki keyakinan bahwa hal tersebut benar dan dapat menghasilkan hal yang positif, baik bagi dirinya maupun orang lain. 31 7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini. Jika sudah merasa yakin akan suatu hal, maka dia tidak akan mudah melepaskan hal telah diyakini. Dalam hal ini seseorang memiliki motivasi kuat bahwa pada suatu saat pendirian yang teguh dan kepercayaan diri yang tinggi dapat mendukung dalam bekerja. 8 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Kepekaan dan sikap responsif terhadap suatu masalah akan mendorong seseorang termotivasi untuk memikirkan bagaimana cara memecahkan dan menyelesaikan masalah. Hal ini akan menjadi salah satu titik tolak seseorang mampu meningkatkan dirinya melalui masalah yang dihadapinya. Guru yang memiliki ciri-ciri tersebut berarti memiliki motivasi dalam bekerja yang kuat. Dengan adanya motivasi dalam bekerja, guru akan melakukan tugas mengajar dengan baik dan tekun serta ulet dalam bekerja. Guru mampu untuk mempertahankan pendapat yang dirasa rasional, responsive dan peka pada berbagai masalah umum serta mampu mandiri dan kreatif.

2.1.2.4 Faktor Pembentuk Motivasi Kerja

Motivasi mampu membangkitkan gairah seseorang untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan. Motivasi menjadi salah satu faktor dominan dalam meningkatkan produktivitas kerja, sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan individu, kelompok, maupun organisasi. Veithzal Rivai dalam Kurniadin dan Machali 2014:336 menerangkan setidaknya terdapat tiga sumber pembentuk motivasi, yaitu sebagai berikut: 1 kemungkinan untuk berkembang; 2 jenis 32 pekerjaan; 2 apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja. Kurniadin dan Machali 2014:336, mengemukakan fungsi motivasi diantaranya adalah sebagai berikut: 1 sebagai energi atau motor penggerak bagi manusia, seperti halnya bahan bakar pada kendaraan; 2 untuk mengatur dalam memilih alternatif di antara dua atau lebih kegiatan yang bertentangan; 3 merupakan pengatur atau arah tujuan dalam melakukan aktivitas. Guru yang memiliki motivasi kerja tinggi akan mendorong dan terus mengembangkan dirinya untuk memperoleh kebutuhan dan mencapai tujuan yang diinginkan dalam bekerja. Oleh karena itu, dapat dikataka bahwa motivasi kerja pada guru menjadikan guru lebih semangat dalam meningkatkan kemampuan dan ketrampilan sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru yang mutlak dimiliki agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik.

2.1.2.5 Model Pendekatan Motivasi dalam Organisasi

Motivasi kerja dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja, menurut Kurniadin dan Machali 2014:351 ada beberapa model motivasi yang dapat digunakan sebagai pendekatan yang dihubungkan dengan tahapan pemikiran manajemen, yaitu: 1 Model Tradisional Model tradisional merupakan bentuk usaha yang ditempuh pemimpin untuk membuat anggota kelompok dapat menjalankan pekerjaan yang membosankan dengan cara yang efisien.