Tahapan Supervisi Akademik Supervisi Akademik

27 Ilyas 2003 dalam Kurniadin dan Machali 2014:333, “motivasi merupakan suatu kondisi kejiwaan dan mental seseorang berupa aneka keinginan, harapan, dorongan, dan kebutuhan yang membuat seseoarng melakukan sesuatu untuk mengurangi kesenjangan yang dirasakannya”. Sedangkan Usman 2008:245 menerangkan bahwa motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli, dapat disimpulkan pengertian motivasi adalah suatu keinginan yang mendorongan seseorang untuk berbuat sesuatu, dorongan ini bisa berasal dari dalam diri seseorang maupun dari luar yang merangsang untuk melakukan serangkaian usaha demi mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan.

2.1.2.2 Motivasi Kerja

Keberhasilan seseorang atau kelompok organisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, bisa dari dalam maupun lingkungan. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi, motivasi merupakan faktor yang cukup dominan dan dapat menggerakkan faktor-faktpr lain ke arah efektivitas kerja. Maka dari itu, untuk meningkatkan kinerja guru, seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah harus mengupayakan untuk membangkitkan motivasi kerja guru yang berada dibawah naungannya. Usman 2008:245 menyatakan bahwa motivasi kerja dapat diartikan sebagai keinginan atau kebutuhan yang melatarbelakangi seseorang sehingga ia terdorong untuk bekerja. Sementara Kurniadin dan Machali 2014:336 menyatakan “motivasi dapat memacu seseorang bekerja keras sehingga dapat 28 mencapai tujuan mereka. Motivasi dapat meningkatkan produktivitas kerja sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan individu, kelompok, maupun organisasi”. Motivasi juga dapat didefinisikan sebagai semangat atau dorongan terhadap seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan dalam bekerja keras dan cerdas demi mencapai tujuan tertentu. Mulyasa 2006:121 menerangkan teori kebutuhan manusia berdasar teori Moslow 1970 bahwa secara hierarki yang mampu memotivasi seseorang dalam mencapai suatu tujuan tertentu yaitu: physiological needs, safety needs, belongingness and love needs, esteem needs, and need for self-actualization, dimana penjabarannya adalah: 1 Kebutuhan fisiologis physiological needs Kebutuhan ini paling rendah tingkatannya, dan memerlukan pemenuhan yang paling mendesak. Misalnya kebutuhan akan makanan, minuman, air, dan udara. 2 Kebutuhan rasa aman safety needs Kebutuhan tingkat kedua ini adalah suatu kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian, dan keteraturan dari keadaan lingkungannya. Misalnya kebutuhan akan pakaian, tempat tinggal, dan perlindungan atas tindakan yang sewenang-wenang. 3 Kebutuhan kasih sayang belongingness and love needs Kebutuhan ini mendorong individu untuk mengadakan hubungan afektif atau ikatan emosional dengan individu lain, baik dengan sesama jenis maupun dengan yang berlainan jenis, di lingkungan keluarga ataupun di masyarakat. Misalnya rasa disayangi, diterima, dan dibutuhkan oleh orang lain.