32 pekerjaan; 2 apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari
perusahaan tempat mereka bekerja. Kurniadin dan Machali 2014:336, mengemukakan fungsi motivasi
diantaranya adalah sebagai berikut: 1 sebagai energi atau motor penggerak bagi manusia, seperti halnya bahan bakar pada kendaraan; 2 untuk mengatur dalam
memilih alternatif di antara dua atau lebih kegiatan yang bertentangan; 3 merupakan pengatur atau arah tujuan dalam melakukan aktivitas.
Guru yang memiliki motivasi kerja tinggi akan mendorong dan terus mengembangkan dirinya untuk memperoleh kebutuhan dan mencapai tujuan yang
diinginkan dalam bekerja. Oleh karena itu, dapat dikataka bahwa motivasi kerja pada guru menjadikan guru lebih semangat dalam meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru yang mutlak dimiliki agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik.
2.1.2.5 Model Pendekatan Motivasi dalam Organisasi
Motivasi kerja dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja, menurut Kurniadin dan Machali 2014:351 ada beberapa model motivasi yang dapat
digunakan sebagai pendekatan yang dihubungkan dengan tahapan pemikiran manajemen, yaitu:
1 Model Tradisional Model tradisional merupakan bentuk usaha yang ditempuh pemimpin
untuk membuat anggota kelompok dapat menjalankan pekerjaan yang membosankan dengan cara yang efisien.
33 2 Model Hubungan Manusiawi
Model hubungan manusiawi lebih menekankan kepada pemimpin untuk bisa memotivasi anggota kelompok dengan mencoba mengakui
kebutuhan sosial orang yang dipimpin dan mencoba memotivasi anggota kelompok dengan meningkatkan kepuasan kerjanya.
3 Model Sumber Daya Manusia Pada model sumber daya manusia, pemimpin bukan hanya bertugas
memberikan anggota kelompk dengan upah saja, namun yang lebih penting adalah pemimpin mengembangkan rasa bersama dalam mencapai tujuan
oganisasi. Dalam model sumber daya manusia, anggota kelompok bukan sekedar termotivasi karena uang dan prestise saja tetapi juga memiliki
motivasi untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Dari uraian mengenai model pendekatan motivasi dalam organisasi, dapat
ditarik kesimpulkan bahwa model tradisional digunakan oleh pemimpin untuk memotivasi anggota kelompok supaya tidak merasa bosan dengan pekerjaan yang
terus dilakukan berulang-ulang. Kemudian yang selanjutnya adalah model hubungan manusiawi, dalam model ini pemimpin senantiasa mengakui kebutuhan
sosial dan menganggap anggota kelompok adalah bagian terpenting dalam suatu organisasi, sehingga diharapkan anggota kelompok dapat menerima wewenang
pemimpin. Kemudian yang terakhir adalah model sumber daya manusia, dimana setiap anggota kelompok dimotivasi oleh pemimpin bukan hanya karena uang
atau upah, tetapi lebih kepada usaha untuk pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik lagi.
34
2.1.3 Kinerja Guru
Uraian tentang kinerja guru meliputi: pengertian kinerja guru, kompetensi guru, fungsi kinerja guru, kriteria kinerja guru, penilaian kinerja guru dan kinerja
mengajar guru di sekolah dasar.
2.1.3.1 Pengertian Kinerja Guru
LAN 1992 dalam Rusman 2014:50 “kinerja adalah performance atau unjuk kerja. Kinerja dapat pula diartikan prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau
hasil unjuk kerja”. Sementara Munir 2008:30 mengemukakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan untuk
mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi lembaga. Lebih lanjut menurut Wahjosumidjo dalam Munir 2008:30 “kinerja adalah sumbangan secara
kualitatif dan kuantitatif yang terukur dalam rangka membantu tercapainya tujuan kelompok dalam suatu unit kerja”.
Susanto 2013:27 “kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja yang diemban, melaksanakan tugas dengan
bidang, dan hasil yang diperoleh dengan baik”. Rusman 2013:50 menyimpulkan bahwa kinerja merupakan suatu wujud perilaku seseorang atau organisasi dengan
orientasi prestasi. Djamarah 2002 dalam Fathurrohman dan Sutikno 2010:43 “guru adalah
tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah”. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Pasal 1 Ayat 1 djelaskan “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan