Pengertian Supervisi Supervisi Akademik

19 Sementara Briggs 1938 dalam Imron 2012:12 menyatakan supervisi berfungsi untuk mengoordinasi, menstimulasi, dan mengarahkan pertumbuhan guru-guru; mengoordinasikan semua usaha sekola, melengkapi kepemimpinan sekolah, memperluas pengalaman guru-guru, menstimulasi usaha-usaha yang kreatif, memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus, menganalisis situasi belajar mengajar, memberikan pengetahuan dan keterampilan guru serta staf, mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan guru. Dari penjelasan para ahli, dapat disimpulkan bahwa fungsi supervisi adalah memperbaiki proses dan hasil belajar melalui serangkaian usaha supervisi terhadap guru-guru dalam wujud layanan profesional. Supervisi dilaksanakan atas dasar kerjasama, partisipasi, dan kolaborasi.

2.1.1.4 Macam-macam Supervisi

Supervisi kepala sekolah mencakup bidang yang luas, yaitu meliputi seluruh proses pendidikan. Menurut Prasojo dan Sudiyono 2011 ada 3 jenis supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu: 1 Supervisi Pembelajaran. Program supervisi pembelajaran meliputi banyak hal, kepala sekolah sebagai supervaiser harus membantu guru untuk meningkatkan profesi mengajar. Supervisi pembelajaran adalah serangkaian bantuan kepada guru dalam bentuk layanan profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan proses dan hasil belajar Imron 2011:8. 2 Supervisi Akademik. Prasojo dan Sudiyon o 2011:84 menjelaskan “supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru dalam mengembangkan kemampuanya mengelola proses pembelajaran untuk 20 mencapai tujuan pembelajaran ”. Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Dengan demikian, supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru dalam mengembangkan kemampuan profesioanalnya. 3 Supervisi Klinis. Sullivan dan Glanz 2005 dalam Prasojo dan Sudiyono 2011:113 menjelaskan bahwa superviisi klinis adalah pembinaan performansi guru mengelola proses pembelajaran. Supervisi klinis berbeda dengan supervisi akademik, perbedaannya ialah supervisi akademik dilakukan dengan inisiatif awal dari supervaiser, sedangkan supervisi klinis dilakukan berdasarkan inisiatif awal dari guru.

2.1.1.5 Prinsip Supervisi

Sutomo 2011:113 menjelaskan bahwa agar supervisi dapat berjalan secara efektif dan efisien, perlu memperhatikan prinsip-prinsip atau asas-asas sebagai berikut: 1 praktis, artinya supervisi dapat dikerjakan, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada; 2 fungsional, artinya supervisi dapat berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan manajemen pendidikan dan peningkatan proses belajar mengajar; 3 relevansi, artinya pelaksanaan supervisi seharusnya sesuai dan menunjang pelaksanaan yang berlaku; 4 ilmiah, artinya supervisi dapat dilaksanakan secara sistematis, objektif, menggunakan prosedur dan instrumen yang sahih dan terandalkan valid dan reliabel, serta didasarkan pada pendekatan sistem; 5 demokrasi, bila supervisi sesuai dengan prinsip demokrasi maka proses yang ditempuh untuk pengambilan keputusan ialah musyawarah untuk mencapai mufakat; 6 kooperatif, prinsip kooperatif mengharuskan adanya semangat kerjasama antara supervisor dengan si-