Hakim Pengawas Peranan Para Praktisi dalam Kepailitan dan PKPU

1. Permohonan PKPU tidak hanya dapat diajukan oleh si debitor saja, tetapi juga dapat diajukan oleh pihak kreditor yang dalam hal ini akan lebih memungkinkan terjadinya perdamaian. 289 2. Proses beracara di Pengadilan Niaga sudah lebih cepat dalam memutus atau mengabulkan permohonan PKPU, dalam hal diajukan oleh si debitor hanya menentukan 3 tiga hari permohonan harus sudah dikabulkan oleh Pengadilan Niaga sebagai PKPU sementara, 290 sedang dalam UU Nomor 4 Tanun 1998 tidak diberi batas waktu, hanya menyatakan pengadilan harus segera mengabulkan PKPU sementara. 291

F. Peranan Para Praktisi dalam Kepailitan dan PKPU

Berhasil tidaknya suatu rencana perdamaian sangat tergantung pada peranan yang diberikan oleh para kreditor dalam menanggapi dan menyetujui rencana perdamaian yang diajukan oleh debitor sehingga kesepakatan yang di peroleh antara kreditor dan debitor yang tertuang dalam draft perdamaian yang akan dijalankan menjadi kunci penting atas berhasilnya debitor dalam memenuhi kewajibannya kepada para kreditornya. Tetapi selain debitor dan para kreditor peranan pihak lain yaitu para praktisi sangat menentukan dalam upaya tercapainya suatu kesepakatan damai baik dalam kepailitan maupun dalam PKPU. Para praktisi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Hakim Pengawas

289 Pasal 222 ayat 2, 3 UU Nomor 37 Tahun 2004 290 Pasal 225 ayat 2 UU Nomor 37 Tahun 2004 291 Pasal 214 UU Nomor 4 Tahun 1998 Debitor pailit tidak dapat lagi menguasai dan mengurus kekayaannya, maka harus diangkat dan ditunjuk Kurator untuk mengurus dan menguasai kekayaan debitor yang dinyatakan pailit tersebut. Kurator juga perlu di awasi dalam melaksanakan tugasnya agar tidak menyalahgunakan kewenangannya atau untuk tidak melakukan hal-hal lain yang tidak diinginkan, untuk itu harus diangkat seorang Hakim Pengawas oleh Pengadilan Niaga. Dalam putusan pernyataan pailit harus diangkat Kurator dan seorang Hakim Pengawas yang ditunjuk dari hakim Pengadilan Niaga. 292 Pengadilan Niaga memeriksa dan memutus perkara pada tingkat pertama dengan hakim majelis. 293 Hakim Pengadilan Niaga diangkat berdasarkan Surat Keputusan Mahkamah Agung, setelah memenuhi syarat-syarat : 294 a. Telah berpengalaman sebagai hakim dalam lingkungan Peradilan Umum. b. Mempunyai dedikasi dan menguasai pengetahuan di bidang masalah-masalah yang menjadi lingkup kewenangan Pengadilan Niaga. c. Berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela, dan d. Telah berhasil menyelesaikan program pelatihan khusus sebagai hakim pada Pengadilan Niaga. Seseorang yang ahli dapat diangkat sebagai hakim ad hoc baik pada pengadilan niaga tingkat pertama, kasasi maupun pada tingkat peninjauan kembali berdasarkan Keputusan Presiden atas usul Ketua Mahkamah Agung. Menjadi seorang hakim ad hoc syarat-syaratnya sama dengan persyaratan menjadi seorang hakim pengadilan niaga, kecuali syarat telah berpengalaman sebagai 292 Pasal 15 UU Nomor 37 Tahun 2004 293 Pasal 301 UU Nomor 37 Tahun 2004 294 Pasal 302 ayat 1, 2 UU Nomor 37 Tahun 2004 hakim dalam lingkungan peradilan umum tidak diperlukan. Seorang hakim pengadilan niaga dapat di angkat sebagai Hakim Pengawas yang ditunjuk berdasarkan putusan pernyataan pailit, yang tugasnya adalah mengawasi pengurusan dan pemberesan harta pailit yang dilakukan oleh Kurator. Tugas-tugas Hakim Pengawas dalam Kepailitan dapat diuraikan sebagai berikut : 295 a. Mengawasi pengurusan dan pemberesan harta pailit. b. Memberikan pendapat kepada pengadilan Hakim Majelis sebelum mengambil suatu putusan mengenai pengurusan atau pemberesan harta pailit. c. Mendengar keterangan saksi atau memerintahkan penyelidikan oleh para ahli untuk memperoleh kejelasan tentang segala hal mengenai kepailitan. d. Melimpahkan pemeriksaan saksi kepada pengadi1an yang daerah hukumnya meliputi tempat tinggal saksi dalam hal saksi bertempat tinggal di luar wilayah hukum pengadilan yang memutus pailit. Tugas-tugas Hakim Pengawas dalam rangka PKPU dapat diuraikan sebagai berikut : 296 a. Atas permintaan Pengurus, mendengar saksi atau memerintahkan pameriksaan oleh ahli untuk menjelaskan keadaan yang menyangkut PKPU. b. Mengusulkan kepada pengadilan niaga tentang penggantian Pengurus atau penambahan pengurus. 297 295 Pasal 65 sd 67 UU Nomor 37 Tahun 2004 296 Pasal 233 UU Nomor 37 Tahun 2004 297 Pasal 236 ayat 3 UU Nomor 37 Tahun 2004 c. Mengangkat seorang ahli atau beberapa ahli untuk melakukan pemeriksaan tentang keadaan harta debitor dan menerima laporan dalam jangka waktu tertentu. 298 d. Memberi persetujuan terhadap pinjaman debitor terhadap pihak ketiga serta menganggunkan harta kekayaan debitor. 299 e. Memohonkan agar PKPU diakhiri dengan alasan debitor melakukan tindakan beritikad buruk dalam pengurusan hartanya, telah merugikan atau mencoba merugikan kreditornya, lalai melaksanakan tindakan-tindakan yang diwajibkan kepadanya oleh pengadilan niaga atau Pengurus demi kepentingan harta debitor, atau bila keadaan harta debitor tidak memungkinkan dilanjutkan PKPU atau debitor tidak dapat diharapkan untuk memenuhi kewajibannya tarhadap kreditor pada waktunya. 300 Dalam hal Pengadilan Niaga menetapkan PKPU Sementara, wajib menunjuk seorang hakim Pengawas dari Hakim Pengadilan Niaga serta mengangkat satu atau lebih Pengurus yang bersama degan debitor mengurus harta debitor.

2. Kurator