atau kesepakatan ini hanya mengikat bagi kreditor yang memberikan persetujuannya.
Suspension of Payment atau Penundaan pembayaran ditentukan sebagai berikut : “A Moratium of not more than three months is imposed, in which time
the debitor must purpose some form of composition or other settlement
416
Suatu penundaan pembayaran diberikan untuk waktu selama 3 tiga bulan dan dalam
waktu tersebut debitor harus mengajukan rancangan perdamaian atau bentuk lain cara penyelesaian utang-utangnya.
D. Persamaan dan Perbedaan Pengaturan Reorganisasi dengan Ketentuan
PKPU
Menurut ketentuan perundang-undangan di negara-negara yang menganut sistem Common Law, Reorganisasi Perusahaan telah diatur dengan jelas. Di
Amerika Serikat Reorganization telah diatur dalam Chapter 11 US BC, sedang di Inggris telah diatur dalam Section 425 Company Act 1985 maupun dalam
Company Voluntary Agreement yang melahirkan suatu Rencana Reorganisasi. Di Singapura, berdasarkan amendemen Companies Act pada Section 210 dan Section
227A Companies Act, dapat menunjuk seorang judicial manager yang bertugas untuk merehabilitasi perusahaan menjadi perusahaan yang berjalan going
concern, perusahaan Debitor dapat mengajukan Composition of scheme of Arrangement Rencana Perdamaian dengan syarat bahwa kepentingan para
kreditor lebih terjamin dari pada melaksanakan winding up terhadap perusahaan.
416
Dennis Campbell et.al editors op. cit. h. 10
Dalam Undang-Undang Kepailitan Malaysia Bankruptcy Act 1967, Rencana Perdamaian dapat diajukan sebelum Debitor dinyatakan pailit ataupun setelah
Debitor dinyatakan pailit oleh Pengadilan, tetapi di Singapura maupun di Malaysia undang-undangnya tidak ada mengatur secara tegas tentang
Reorganisasi. Di negara-negara yang menganut sistem Civil Law pengaturan Penundaan
Pembayaran Utang atau Moratorium Suspensional of Payment adalah memberikan kesempatan kepada Debitor untuk melakukan Reorganisasi secara
terbatas karena moratorium yang diberikan dalam undang-undang hanyalah dalam batas waktu tertentu seperti di Belanda, moratorium diberikan untuk waktu 18
delapan belas bulan atau 540 lima ratus empat puluh hari, sedang Undang- undang di negara Austria hanya memberi moratorium untuk 5 lima minggu atau
35 tiga puluh lima hari, sedang dalam Undang-undang Denmark hanya diberi waktu 3 tiga bulan atau 90 sembilan puluh hari untuk mengajukan rencana
perdamaian. Peraturan Reorganisasi Perusahaan maupun ketentuan PKPU adalah
mempunyai tujuan yang sama yakni untuk memperoleh suatu kesepakatan damai antara Debitor dengan para Kreditor yang akhirnya memberi kesempatan kepada
Debitor perusahaan untuk menjalankan usahanya going concern. Pada waktunya Debitor akan menyelesaikan seluruh utang-utangnya kepada para
kreditor dengan berpedoman kepada rancangan penyelesaian yang tertera dalam Rencana Perdamaian yang telah disepakati dan telah berubah menjadi Perdamaian
tersebut.
Perbedaan antara Pengaturan Reorganisasi Perusahaan dengan ketentuan PKPU adalah bahwa dalam Pengaturan Reorganisasi telah ditawarkan pilihan-
pilihan yang berpedoman pada panduan berupa ketentuan-ketentuan, sehingga para pihak hanya membahas dan menyepakati format yang telah diajukan oleh
para pihak. Sedang dalam ketentuan PKPU yang diatur hanya tentang moratorium yang di dalamnya diberi kesempatan kepada Debitor untuk mengajukan Rencana
Perdamaian, tetapi apa yang harus diperjanjikan dan bagaimana formalitas Rencana Perdamaian tersebut diserahkan kepada deal persetujuan para pihak.
Ketentuan PKPU aturannya belum begitu lengkap, mekanismenya belum jelas dan para pihak harus mencari-cari yang akhirnya diserahkan kepada persetujuan
kedua belah pihak Debitor dan para Kreditor, sehingga bila tidak dipandu oleh para ahli dalam melakukan negoisasi membahas Rencana Perdamaian yang
diajukan Debitor besar kemungkinan Perdamaian itu tidak akan tercapai.
E. Undang-Undang Kepailitan Modern