a. Pengadilan, yang dalam UU Kepailitan Indonesia diwakili oleh Hakim
Pengawas. b.
Debitor. c.
Para Kreditor d.
Para Pemegang Saham. Dengan adanya fiduciary relationships ini maka Kurator akan mengemban
kepercayaan dari pengadilan, debitor, para kreditor dan para pemegang saham untuk melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya demi kepentingan pihak-
pihak tersebut karena dengan demikian kurtor bertanggung jawab kepada pihak- pihak tersebut. “Kurator adalah perwakilan pengadilan dan dipercayai dengan
mempertaruhkan reputasi pengadilan untuk melaksanakan kewajibannya dengan tidak memihak”
324
3. Pengurus
Dalam hal permohonan PKPU yang diajukan oleh debitor maupun kreditor, Pengadilan Niaga harus mengabulkan PKPU Sementara dan harus pula
menunjuk seorang hakim Pengawas dari Hakim Pengadilan Niaga serta mengangkat 1 satu atau lebih Pengurus yang bersama dengan debitor mengurus
harta debitor.
325
Dengan diangkatnya seorang, atau lebih Pengurus, maka dengan sendirinya kekayaan debitor berada di bawah pengawasan Pengurus. Debitor
hanya dapat melakukan tindakan pengurusan dan pengalihan atas kekayaannya apabila mendapat persetujuan dari pengurus. Tindakan debitor yang dilakukannya
tanpa persetujuan Pengurus tidak akan mengikat harta kekayaan tersebut.
324
Ibid h.225
325
Pasal 225 ayat 2, 3 UU Nomor 37 Tahun 2004
Pengurus yang diangkat haruslah independen dan tidak memiliki benturan kepentingan conflict of interest dengan debitor atau kreditor.
326
Yang dapat diangkat menjadi Pengurus adalah :
327
a. Orang perseorangan yang berdomisili di wilayah Negara Pepublik Indonesia.
yang memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan dalam rangka mengurus harta debitor, dan
b. Terdaftar pada kementerian yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di
bidang hukum dan peraturan perundang-undangan. Pengurus bertanggung jawab terhadap kesalahan atau kelalaiannya dalam
melaksanakan tugas pengurusan yang menyebabkan kerugian terhadap harta debitor.
328
Pertanggung jawaban Pengurus atas kesalahan dan kelalaiannya yang menyebabkan kerugian terhadap harta debitor akan didasarkan pada prinsip
fiduciare duty. Kreditor ataupun pihak-pihak yang dirugikan dapat menggugat Pengurus bila dalam melaksanakan tugasnya telah menyebabkan harta kekayaan
debitor berkurang nilainya. Tanggung jawab Pengurus ini bukan hanya terhadap kerugian harta debitor akibat perbuatan yang disengaja saja tapi juga terhadap
kerugian yang timbul karena kelalaian Pengurus. Namun tugas utama Pengurus adalah bersama-sama dengan debitor mengurus kepentingan si debitor mengenai
harta bendanya, artinya bahwa debitor tidak dapat melakukan tindakan kepengurusan atau memindahkan hak atas sesuatu bagian dari hartanya tanpa
persetujuan dari Pengurus.
326
Pasal 234 ayat 1 UU Nomor 37 Tahun 2004
327
Pasal 234 ayat 3 UU Nomor 37 Tahun 2004
328
Pasal 234 ayat 4 UU Nomor 37 Tahun 2004
Imbalan jasa Pengurus besarnya ditetapkan oleh Pengadilan Niaga berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri yang lingkup tugas dan
tangung jawabnya di bidang hukum dan peraturan perundang-undangan yakni setelah PKPU berakhir dan harus dibayar lebih dahulu dari harta debitor.
329
Untuk itu telah dikeluarkan Kep. Men. Keh. R.I Nomor MH 09 HT. 05 10 THN. 1998 Tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa bagi Kurator dan Pengurus.
Ada kalanya Pengurus diangkat lebih dari satu, sehingga untuk melakukan tindakan yang sah dan mengikat diperlukan persetujuan lebih dari 12
setengah jumlah Pengurus, dan apabila suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, tindakan yang sah dan mengikat dari Pengurus harus memperoleh
persetujuan Hakim Pengawas.
330
Setiap waktu Pengadilan dapat mengabulkan usul penggantian Pengurus setelah memanggil dan mendengar Pengurus dan mengangkat pengurus lain dan
atau mengangkat pengurus tambahan berdasarkan a.
Usul Hakim Pengawas b.
Permohonan Kreditor dan permohonan tersebut hanya dapat diajukan apabila didasarkan atas persetujuan lebih dari 12 setengah jumlah Kreditor yang
hadir dalam rapat kreditor c.
Permohonan Pengurus sendiri, atau d.
Permohonan Pengurus lainnya, jika ada.
331
Pengurus wajib melaporkan keadaan harta debitor untuk setiap 3 tiga bulan, dan laporan tersebut harus disediakan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga
329
Pasal 234 ayat 5 UU Nomor 37 Tahun 2004
330
Pasal 236 ayat 1, 2 UU Nomor 37 Tahun 2004
331
Pasal 236 ayat 3 UU Nomor 37 Tahun 2004
agar dapat dilihat setiap orang, bila ada masyarakat yang menginginkan untuk memperolehnya boleh dengan cuma-cuma. Jangka waktu pelaporan tersebut dapat
diperpanjang oleh Hakim Pengawas.
332
Ketentuan jangka waktu 3 tiga bulan pelaporan tersebut tidak terlalu ketat, dalam hal ini bila Pengurus menganggap jangka waktu tersebut terlalu
singkat dengan alasan keadaan keuangan debitor yang begitu rumit, maka Pengurus dapat mengajukan permohonan kepada Hakim Pengawas agar jangka
waktu pelaporan tersebut diperpanjang. Pengurus wajib memanggil debitor dan kreditor yang dikenal berdasarkan
perintah Pengadilan Niaga setelah putusan PKPU Sementara diucapkan agar hadir dalam sidang yang diselenggarakan paling lama pada hari Ke-45 empat puluh
lima sejak putusan PKPU Sementara di ucapakan. Dalam hal debitor tidak hadir dalam sidang tersebut maka PKPU Sementara berakhir dan Pengadilan Niaga
harus menyatakan debitor pailit dalam sidang itu juga.
333
Pengurus wajib segera mengumumkan putusan PKPU Sementara dalam Berita Negara RI dan paling sedikit dalam 2 dua surat kabar harian yang
ditunjuk oleh Hakim Pengawas dan pengumuman tersebut juga harus memuat undangan untuk hadir pada persidangan yang ditentukan tersebut juga nama
Hakim Pengawas dan nama serta alamat Pengurus. Apabila Rencana Pendamaian sudah diajukan sebelum putusan PKPU Sementara diucapkan, maka hal ini harus
disebutkan dalam pengumuman tersebut, dan pengumuman tersebut harus dilakukan dalam jangka waktu paling lama 21 dua puluh satu hari sebelum
tanggal sidang yang ditentukan.
334
332
Pasal 239 ayat 1, 2 UU Nomor 37 Tahun 2004
333
Pasal 225 ayat 4, 5 UU Nomor 37 Tahun 2004
334
Pasal 226 ayat 1, 2 UU Nomor 37 Tahun 2004
4. Peranan Ahli