Konsiliasi Menggunakan ADR Alternative Dispute Resolution

situasi dalam pembicaraan demi untuk tercapainya tujuan perdamaian. 206 Berbagai taktik dapat dilakukan oleh mediator untuk tercapainya tujuan perdamaian antara kedua belah pihak karena taktik itu merupakan salah satu komponen dari strategi yang harus dilaksanakan oleh seorang mediator, tactics should not be confused with strategy or your overall plan of approach to a negotiation. Rather, negotiation tactics are component of your strategy. 207 Bila dalam situasi yang tidak menguntungkan bagi seorang negosiator dapat memanipulasi situasi itu dalam perundingan, if situational factors are working against you, it will be important before the negotiations begin to manipulate them. 208 Hal memanipulasi situasi ini juga perlu dimaklumi oleh mediator agar dalam melakukan caucusing bila menemukan situasi yang tidak menguntungkan bagi salah satu pihak dapat dieliminasi oleh mediator demi tercapainya perdamaian antara pihak-pihak yang bersengketa.

c. Konsiliasi

Konsiliasi juga merupakan salah satu bentuk penyelesaian sengketa bisnis. Konsiliasi dapat diartikan sebagai upaya membawa pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan permasalahan antara kedua belah pihak secara negosiasi. Dalam kamus Bahasa Indonesia, konsiliasi diartikan usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan itu. Menurut Oppenhaim, konsiliasi adalah proses penyelesaian sengketa dengan menyerahkan kepada suatu komisi orang-orang yang bertugas 206 Runtung Sitepu, Bahan Kuliah ADR, PPS S3 USU, Tanggal 12 September 2003. 207 Leo Hawkins et. al, The Legal Negotiator, A Handbook for Managing Legal Negotiations more effectively, Melbourne : Longman Profesional, 1991, h. 131. 208 John L. Graham et.al, Smart Bargaining Doing Business With The Japanese, Cambridge : Ballinger Publishing Company, 1984, h. 57 untuk menguraikan atau menjelaskan fakta-fakta dan setelah mendengar para pihak dan mengupayakan agar mereka mencapai suatu kesepakatan, membuat usulan-usulan untuk suatu penyelesaian, namun keputusan tersebut tidak mengikat. 209 Pada mulanya konsiliasi timbul dalam penyelesaian sengketa internasional diatur dalam perjanjian antara Swedia dan Chili pada tahun 1920. Kemudian pada tahun 1922, konsiliasi dan arbitase ditetapkan sebagai alternatif penyelesaian sengketa dalam suatu perjanjian yang dibuat antara Jerman dan Swiss. Konsiliasi di Amerika Serikat merupakan tahap awal dari proses mediasi, dengan acuan penerapan: apabila terhadap seseorang diajukan proses mediasi, dan tuntutan yang diajukan climant dapat diterimanya dalam kedudukannya sebagai respondent. Dalam tahap yang demikian telah diperoleh penyelesaian tanpa melanjutkan sengketa, karena pihak respondent dengan kemauan baik goodwill bersedia menerima apa yang dikemukakan oleh climant. Cara penyelesaian dengan goodwill demikian ini disebut konsiliasi winning over by goodwill. 210 Biasanya alasan respondent mau memenuhi tuntutan secara itikad baik goodwill adalah karena : 1. Dia sendiri mengerti dan menyadari sejauh mana seriusnya persoalan yang disengketakan, sehingga dianggapnya layak untuk memenuhi permintaan. 209 Oppenheim, dikutip oleh Huala Adolf et. al., Masalah-Masalah Hukum dan Perdagangan Internasional, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1994, h. 186. 210 Lihat, Joni Emirzon, Hukum Bisnis Indonesia, Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi, Dirjendikti, Depennas, 2002. 2. Tidak ingin permasalahan ini dicampuri pihak ketiga, dengan pengharapan penyelesaian akan lebih baik tercapai antara kedua belah pihak. 211

d. Penyelesaian utang Perusahaan APP dengan Negosiasi