Kinerja Prakarsa Jakarta dan INDRA

BAB V UPAYA PERDAMAIAN SENGKETA UTANG PIUTANG PERUSAHAAN

DI DALAM ATAU DI LUAR PROSES KEPAILITAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LEMBAGA PKPU

A. Kinerja Prakarsa Jakarta dan INDRA

Peranan Prakarsa Jakarta dapat dilihat dari jumlah kasus utang piutang perusahaan yang ditangani oleh Satuan Tugas Prakarsa Jakarta STPJ. Jumlah ini diperoleh dari data sejak dibentuknya Prakarsa Jakarta pada bulan Nopember 1998 sampai dengan berakhirnya tugas STPJ tahun 2003. Kinerja Satuan Tugas Prakarsa Jakarta dapat dilihat pada laporan resmi dari Ketua STPJ Bacelius Ruru dalam Pengumuman penutupan dan pengakhiran tugas STPJ pada tanggal 18 Desember 2003, dengan hasil pekerjaan sebagai berikut : 425 a. Menyelesaikan 96 kasus utang korporasi senilai 20,5 milyard dollar AS, dari 102 kasus utang yang terdaftar senilai 26,91 milyard dollar AS terdiri dari : 1 Tahap penandatanganan Nota Kesepahaman MOU, 20 kasus senilai 4,25 milyard dollar AS. 2 Tahap legally binding kreditor dan debitor sudah terikat dalam sebuah persetujuan berkekuatan hukum terdiri dari 76 kasus dengan nilai 16,3 milyard dollar AS. b. Memfasilitasi 6 kasus utang dengan nilai 6,3 milyard dollar AS yaitu membantu memberikan beberapa kemudahan melalui permohonan kepada 425 http:www.tempointeraktif.comhgekbis20031218brk,20031218-41,id.html instansi tertentu misalnya Dirjen Pajak, Bank Indonesia, BPPN, tetapi tidak terlibat langsung secara aktif. c. Mencoret dismissed 53 kasus utang korporasi senilai 6,8 milyard dollar AS dengan alasan : 1 Tidak bisa diselesaikan lagi karena antara debitor dan kreditor tidak ada suatu titik temu. 2 Kreditor dan debitor tidak kooperatif dalam proses mediasi yang dilakukan, sehingga 53 kasus ini sudah di luar tanggung jawab STPJ. Data tersebut diatas menunjukkan prestasi dan kinerja STPJ pasca krisis yang telah mempercepat terjadinya kesepakatan perdamaian untuk menyelesaikannya tanpa melalui proses kepailitan. Para mediator STPJ telah mendirikan lembaga mediasi yang disebut Pusat Mediasi Nasional PMN yang bertujuan memfasilitasi dan memediasi sengketa komersial maupun sengketa lain di luar pengadilan. Pendirian PMN difasilitasi pemerintah, tetapi PMN bukanlah lembaga pemerintah, bukan lembaga ad hoc bersifat khusus dan tidak ada kaitannya dengan Prakarsa Jakarta. Tetapi lembaga baru ini diharapkan akan meneruskan penyelesaian kasus-kasus yang belum diselesaikan oleh Prakarsa Jakarta apabila dikehendaki oleh para kreditor dan debitor, karena lembaga ini akan mewarisi kemampuan Prakarsa Jakarta yang sudah berpengalaman melakukan mediasi dan sudah dianggap berhasil dengan kemampuan melakukan mediasi senilai 20,5 milyard dollar AS hingga Juni 2003. Secara umum digambarkan bahwa, Prakarsa Jakarta merupakan : a. Wahana yang memungkinkan perusahaan-perusahaan yang sedang menghadapi masalah utang dapat bersepakat dengan para kreditornya untuk melakukan restrukturisasi, baik terhadap perusahaan maupun utang mereka, sehingga perusahaan tersebut memperoleh kembali akses untuk mendapatkan modal kerja serta penyetoran modal baru. b. Wahana untuk melakukan negosiasi komersial di luar pengadilan antara debitor dengan para kreditornya secara cepat. c. Pelengkap terhadap penerapan Undang-Undang Kepailitan, dengan tujuannya adalah untuk : memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, mempertahankan dan meningkatkan kesempatan kerja, menciptakan sumber penerimaan pajak bagi perekonomian nasional, membantu proses restrukturisasi perbankan dan mempercepat para debitor memanfaatkan fasilitas INDRA dalam rangka pelunasan utangnya. Pokok-pokok Skema INDRA dapat diuraikan secara operasional sebagai berikut : 426 a. Valuta utang luar negeri selain dollar AS harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam valuta dollar AS b. Selama masa pembayaran utang dilakukan restrukturisasi antara lain sebagai berikut : 1 Masa pelunasan utang tenor menjadi minimal 8 delapan tahun yang terdiri dari 3 tiga tahun grace period dan masa repayment 5 lima tahun. 2 Selama grace period 3 tiga tahun, INDRA membayar bunga dalam dollar AS kepada kreditor setiap 3 tiga bulan. 3 Selama masa repayment 5 lima tahun INDRA membayar bunga dan pokok dalam dollar AS kepada kreditor setiap 3 tiga bulan. 426 Sutan Remi Sjahdeini, Skema INDRA, op. cit. h. 15 4 Selama masa pembayaran utang minimal delapan tahun debitor membayar bunga dan pokok dalam rupiah kepada INDRA setiap bulan sejak 1 satu bulan setelah mendaftar. 5 Antara INDRA dan debitor tidak diberikan grace period 6 Dana yang terkumpul dari hasil pembayaran bunga dan pokok oleh debitor digunakan sebagai ‘cushion’ terhadap fluktuasi nilai dollar AS 7 Akumulasi dana tersebut diinvestasikan oleh INDRA pada instrumen investasi yang memenuhi prinsip-prinsip penempatan yang prudent 8 Mengenai jangka waktu pembayaran rupiah oleh debitor kepada INDRA dapat dipilih 8 delapan tahun atau 5 lima tahun 9 Apabila debitor memilih penyelesaian dalam jangka waktu 8 delapan tahun, maka akan membayar bunga 5,5, sedang bila memilih 5 lima tahun bunganya adalah 5. Biaya untuk mengikuti program INDRA ditetapkan sebagai berikut : a. Acceptance fee sebesar 3.000 dollar AS untuk setiap utang b. Montly fee sebesar 300 dollar AS setiap utang per bulan Bilamana debitor berkeinginan keluar dari program INDRA yang telah diikutinya, maka untuk itu debitor harus mendapatkan persetujuan dari kreditornya, dan debitor dapat dikeluarkan dari program INDRA apabila : a. INDRA tidak menerima pembayaran rupiah secara penuh dari debitor dalam masa 3 tiga bulan sebelum tanggal pembayaran dollar AS kepada debitor, maka INDRA tidak akan meneruskan pembayaran angsuran kepada kreditor. b. Untuk keterlambatan pembayaran kepada INDRA dikenakan denda keterlambatan sebesar 2 di atas bunga pembayaran rupiah dan diperhitungkan dari sisa utang pokok. Dalam melaksanakan pekerjaannya, INDRA telah menunjuk The Chase Manhattan Bank sebagai Administrative and Paying Agent serta Treasury Advisor. Pemerintah telah melakukan perubahan terhadap program INDRA ini berdasarkan Kepres Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Badan Restrukturisasi Utang Luar Negeri Perusahaan Indonesia Indonesian Debt Restructuring Agency. Menurut Peraturan Pemerintah ini susunan organisasi dan mekanisme pelaksanaan tugas INDRA, personalia, pimpinan dan staf INDRA diatur dan ditetapkan oleh Bank Indonesia. Prinsip Dasar INDRA dalam melaksanakan tugas-tugasnya adalah sebagai berikut : 427 a. Skema INDRA hanya dapat digunakan terbatas untuk penyelesaian utang luar negeri swasta nasional yang memenuhi syarat eligible b. INDRA bertindak sebagai lembaga intermediary antara debitor dan kreditor c. Pemerintah tidak menanggung resiko komersial debitor, dan tidak mengambil alih bail-out utang debitor. d. INDRA harus mampu membiayai diri sendiri. e. Skema INDRA bersifat sukarela voluntary, para kreditor dan debitor tidak dipaksa menyelesaikan utang piutangnya dengan menggunakan Skema INDRA. 427 Ibid. h. 6 Hasil Wawancara dengan Para Praktisi Peradilan Niaga pada Tabel 9 Lampiran, diperoleh kesimpulan atau Konklusi sebagai berikut : Apakah lembaga penengah Prakarsa Jakarta dengan fasilitas skema INDRA perlu diaktifkan kembali, dan apa sebabnya lembaga tersebut tidak bertahan : 1. Lembaga tersebut tidak perlu lagi, karena lembaga serta fasilitasnya sudah tidak efektif lagi sebab perubahan signifikan nilai kurs dollar terhadap rupiah sudah berlalu. 2. Lembaga tersebut tidak eksis lagi dengan demikian terbukti bahwa fungsinya tidak diperlukan lagi oleh pihak-pihak dalam menyelesaikan sengketa utang piutang perusahaan.

B. Putusan Pengadilan Niaga dan Mahkamah Agung tentang Kepailitan