Pengertian Higiene dan Sanitasi Makanan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 1096 2011,fasilitas sanitasi berupa: 1. Tempat cuci tangan Tersedia tempat cuci tangan yang terpisah dari tempat cuci peralatanmaupun bahan makanan dilengkapi dengan air mengalir dan sabun, saluranpembuangan tertutup, bak penampungan air dan alat pengering. 2. Air bersih Air bersih harus tersedia dan jumlahnya cukup.Kualitas air bersih harus memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturanyang berlaku. 3. Tempat sampah Tempat sampah harus terpisah antara sampah basah organik dan sampahkering an organik.Tempat sampah harus bertutup, tersedia dalam jumlah yang cukup dandiletakkan sedekat mungkin dengan sumber produksi sampah, namun dapatmenghindari kemungkinan tercemarnya makanan oleh sampah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Susanna et al., 2009 terkait fasilitas sanitasi, diketahui bahwa sebanyak 46,34 pedagang makanan memiliki tempat sampah. Pada penelitian tersebut juga didapatkan hasil bawa terdapat hubungan yang signifikan antara tersedianya tempat sampah dengan keberadaan bakteri berjenisColiform pada makanan dengan nilai p=0,024. Fasilitas sanitasi seperti tempat sampah, merupakan media berkembang biaknya kuman. Perlu dilakukan upaya pencegahan agar kuman tidak mengontaminasi makananminuman, upaya tersebut seperti membuang sampah secara teratur, tempat sampah dalam kedaan tertutup, dan tempat sampah sering dibersihkan dengan desinfektan Marwaha, 2007. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniadi et al 2013, diketahui bahwa 93,3 fasilitas sanitasi dalam keadaan tidak memenuhi syarat dan terdapat hubungan yang signifikan dengan keberadaan bakteri jenis Coliform dengan p=0,053.

L. Prinsip Higiene Dan Sanitasi Makanan Dan Minuman

Pengelolaan makanan dan minuman harus menerapkan prinsip higiene dan sanitasi, mulai dari pemilihan bahan makanan sampai dengan penyajian makanan. Berikut ini merupakan prinsip higiene dan sanitasi makanan PERMENKES 1096, 2011 :

1. Bahan Makanan

Bahan makanan adalah semua bahan yang dipergunakan untuk membuat makananminuman baik yang masih segar atau yang sudah diolah oleh pabrik. Bahan makanan yang dimaksud adalah : a. Bahan makanan mentah segar yaitu makanan yang perlu pengolahan sebelum dihidangkan seperti daging, ikanudang, buah dan sayura. Bahan makanan tersebut harus dalam keadaan baik, segar dan tidak rusak atau berubah bentuk, warna dan rasa, serta sebaiknya berasal dari tempat resmi yang diawasi. b. Bahan tambahan pangan BTP yang dipakai harus memenuhi persyaratan sesuai peraturan yang berlaku. c. Makanan olahan pabrik harus mempunyai label dan merek yang terdaftar dan mempunyai nomer daftar. Selanjutynya kemasan dalam keadaan tidak rusak dan belum kadaluarsa. Penelitian yang dilakukan oleh Djaja 2003, diketahui bahwa jumlah bakteri dalam bahan makanan berhubungan positif dengan jumlah bakteri makanan disajikan p=0,01.

2. Penyimpanan Bahan Makanan

Setelah pemilihan bahan baku, selanjutnya bahan baku tersebut disimpan untu menghindari bahan baku menjadi rusak. Tempat penyimpanan bahan makanan harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi baik oleh bakteri, serangga, tikus dan hewan lainnya maupun bahan berbahaya. Selanjutnya, tempat atau wadah penyimpanan harus sesuai dengan jenis bahan makanan contohnya bahan makanan yang cepat rusak disimpan dalam lemari pendingin dan bahan makanan kering disimpan ditempat yang kering dan tidak lembabPERMENKES 1096, 2011. Syarat kelembaban dan suhu yang dipergunakan adalah sebagai berikut: a. Kelembaban penyimpanan dalam ruangan : 80 – 90 b. Penyimpanan bahan makanan harus memperhatikan suhu sebagai berikut: Tabel 2.1 Suhu Penyimpanan Bahan Makanan Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan No.1098 Tahun 2011 Bakteri yang dipelihara di bawah temperatur minimum atau sedikit di atas temperatur maksimum, tidak akan segera mati melainkan berada di dalam keadaan tidur atau dormancyMelliawati, 2009a. Berdasarkan analisa Multiple Logistic Regresi MLR, yang dilakukan oleh Djaja 2003 suhu simpan yang kurang optimal berisiko 1,17 kali untuk terjadinya kontaminasi makanan disajikan. Maka dari itu, penyimpanan bahan baku merupakan tahapan agar tidak adanya kontaminasi pada bahan makanan. Penelitian yang dilakukan oleh Musa 2013 diketahui bahwa 56 penyimpanan bahan baku pembuatan es kelapa muda di kota Gorontalo tidak memenuhi syarat. No Jenis Bahan Makanan Digunakan Dalam Waktu 3 Hari Atau Kurang 1 Minggu Atau Kurang 1 Minggu Atau Lebih 1 Daging, Ikan, Udang Dan Olahannya -5 SD 0 C -10 SD -5 0c -10 c 2 Telor, Susu Dan Olahannya 5 SD 7 C -5 SD 0 c -5 c 3 Sayur, Buah Dan Minuman 10 c 10 c 10 c 4 Tepung Dan Biji 25 c Atau Suhu Ruangan 25 c Atau Suhu Ruangan 25 c Atau Suhu Ruangan

Dokumen yang terkait

Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

9 100 88

Kualitas Minuman Es Dawet Pada Beberapa Produsen Ditinjau Dari Kandungan Escherichia Coli Dan Higiene Sanitasi Pengolahan Di Kota Medan Tahun 2011

16 149 94

Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan

1 43 75

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

5 77 133

Identifikasi Bakteri Escherichia coli Pada Es Batu yang Dijual Warung Nasi di Kelurahan Pisangan Tahun 2015

4 32 61

Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang (AMIU) Depot di Kelurahan Pondok Cabe Ilir Kota Tangerang Selatan Tahun 2016

0 14 97

Gambaran Pengetahuan Ibu dan Metode Penanganan Demam pada Balita di Wilayah Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan

9 68 100

Gambaran Jumlah Bakteri Coliform Antara Buah Yang Sudah Dipotong dan Yang Belum Dipotong.

0 0 12

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

0 0 41

STUDI GAMBARAN HIGIENE SANITASI PEDAGANG DAN KEBERADAAN ESCHERICHIA COLI PADA ES BUAH DI KOTA SALATIGA (Studi Perbandingan pada Pedagang Es Buah di Alunalun Pancasila dan Kridanggo Salatiga)

1 2 84