Data Keterampilan Proses Sains KPS Awal

Tabel 4.4 Persentase Aspek KPS Akhir Kelompok Eksperimen dan Kontrol No Aspek KPS Posttest Eksperimen Kontrol 1 Mengamati 86,36 87,2 2 Mengelompokkan 97,73 68,29 3 Menafsirkan 84,85 78,66 4 Memprediksi 75 70,73 5 Mengajukan pertanyaan 53,03 51,22 6 Berhipotesis 65,91 87,8 7 Merencanakan percobaan 75 70,73 8 Menerapkan konsep 86,37 82,62 9 Berkomunikasi 93,94 71,34 Rata-rata 79,79 74,29 Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa persentase rata-rata ketercapaian 9 aspek KPS akhir kelompok eksperimen yaitu 79,79 dan kelompok kontrol yaitu 74,29. c. Data N Gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol Uji N-gain dilakukan untuk mengukur peningkatan keterampilan proses sains setelah pembelajaran dilakukan. Hasil penghitungan N-gain dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Data N Gain Aspek KPS Kelompok Eksperimen dan Kontrol No Aspek KPS N Gain Eksperimen Kriteria Kontrol Kriteria 1 Mengamati 0,44 Sedang 0,38 Sedang 2 Mengelompokkan 0,40 Sedang 0,10 Rendah 3 Menafsirkan 0,68 Sedang 0,54 Sedang No Aspek KPS N Gain Eksperimen Kriteria Kontrol Kriteria 4 Memprediksi 0,33 Sedang 0,35 Sedang 5 Mengajukan pertanyaan 0,16 Rendah -0,03 Rendah 6 Berhipotesis 0,48 Sedang 0,80 Tinggi 7 Merencanakan percobaan 0,69 Sedang 0,64 Sedang 8 Menerapkan konsep 0,69 Sedang 0,60 Sedang 9 Berkomunikasi 0,86 Tinggi 0,18 Rendah Rata-rata 0,55 Sedang 0,44 Sedang Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pada kelompok kontrol aspek KPS berkomunikasi memiliki kategori tinggi dan aspek mengajukan pertanyaan memiliki kategori rendah. Sedangkan pada kelompok kontrol aspek berhipotesis memiliki kategori tinggi dan aspek mengelompokkan dan mengajukan pertanyaan memiliki kategori rendah. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 3

4. Hasil Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan observasi keterampilan proses sains siswa selama proses pembelajaran dari pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-4. Kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dan kelompok kontrol menggunakan metode eksperimen tanpa pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Data hasil observasi keterampilan proses sains kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.6. 3 Lampiran 16, h. 240.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Eksperimen Berorientasi Penilaian Kinerja Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Rotasi Benda Tegar

0 14 268

Pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep suhu dan kalor (penelitian Quasi eksperimen di SMA 10 Tangerang)

4 20 134

Pengaruh metode eksperimen diskusi terhadap keterampilan proses sains pada konsep gerak harmonik sederhana

17 89 0

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

2 25 63

Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan

24 88 194

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM PENCERNAAN DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA NEGERI 1 LANGSA.

0 2 24

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKS DENGAN METODE DISKUSI DAN PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA.

0 0 59

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KECAKAPAN BERPIKIR SISWA KELAS XI PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN.

0 4 48

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE MINI PROJECT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA TOPIK PEMISAHAN CAMPURAN.

1 3 45

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 SELONG TAHUN AJARAN 20142015

0 0 6