Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Guru hanya bertindak sebagai fasilitator untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran. Keempat, siswa harus mengidentifikasi isu-isu
pembelajaran untuk memecahkan masalah. Kelima, siswa menggunakan berbagai sumber untuk memecahkan masalah dan menggunakan konsep
yang dipahami untuk diterapkan dalam menyelesaikan masalah. Akhirnya, proses pembelajaran terjadi dari proses dengan mengintegrasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa.
26
Pada hakikatnya pembelajaran berbasis masalah menerapkan masalah dalam kegiatan pembelajaran, dimana masalah tersebut menjadi inti atau
dasar dari proses pembelajaran. Masalah yang digunakan dalam pembelajaran berbasis masalah adalah kesenjangan antara situasi nyata dan
kondisi yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan.
27
Masalah yang diberikan yaitu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, mengandung unsur penemuan, memberikan
petunjuk bagi siswa sebagai pengarah, dan bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan mengenai esensi dari suatu konsep.
Menurut Lee, seperti dikutip Aka menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah membuat siswa memperoleh beberapa keterampilan
seperti berpikir ilmiah, penemuan ilmiah, pengumpulan data, menunjukkan cara menyelesaikan suatu masalah, serta meningkatkan kemampuan
menganalisis data hasil penelitian atau percobaan.
28
Dengan demikian pendekatan pembelajaran berbasis masalah merupakan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pendekatan pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan
kognitif seperti berpikir kritis, pemecahan masalah dan keterampilan ilmiah. Dalam mengembangkan keterampilan ilmiah siswa belajar melalui
keterampilan proses sains. Hal ini di dukung oleh pendapat Arends, seperti
26
Lorna Uden dan Chris Beaumont, Technology and Problem Based Learning, Amerika: Information Science Publishing, 2006, h. 36.
27
Rusmono, op. cit., h. 78.
28
Elvan Ince Aka, Ezgi Guven, dan Mustafa Aydogdu, Effect of Problem Solving Method on Science Process Skills and Academic Achievement, Journal of Turkish Science Education, 7,
2010, h. 19.
dikutip trianto bahwa salah satu karakteristik dari pembelajaran berbasis masalah adalah mengadakan penyelidikan autentik. Untuk memecahkan
suatu masalah siswa harus menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan atau memprediksi,
mengumpulkan dan menganalisa informasi, melakukan eksperimen jika diperlukan, membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan.
29
Dalam sistem pendidikan, pendekatan pembelajaran berbasis masalah bermanfaat
untuk meningkatkan
prestasi akademik
siswa dan
mengembangkan ilmu keterampilan proses. Ilmu keterampilan proses adalah keterampilan berpikir yang digunakan untuk memproses informasi, berpikir
untuk memecahkan masalah, dan merumuskan kesimpulan. Keterampilan proses sangat penting untuk memecahkan masalah. Ilmu keterampilan
proses terdiri dari beberapa keterampilan yaitu observasi, klasifikasi dan menggunakan angka, waktu dan hubungan spasial, membuat inferensi,
prediksi, variabel kontrol, komunikasi, menafsirkan data, mendefinisikan secara operasional, merumuskan hipotesis dan eksperimen. Para ahli
berpendapat bahwa peran proses dan keterampilan pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran itu sangat penting. Jadi pendekatan
pembelajaran berbasis masalah efektif untuk meningkatkan keberhasilan siswa dan mengembangkan keterampilan proses sains.
30