Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya

Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Proses Sains No Aspek KPS Indikator 1 Observasi  Menggunakan sebanyak mungkin indra  Menggunakan fakta relevan 2 Klasifikasi  Mencatat setiap pengamatan  Mencari perbedaanpersamaan  Mengontraskan ciri-ciri  Membandingkan  Mencari dasar pengelompokkan  Menghubungkan hasil pengamatan 3 Interpretasi  Menghubungkan hasil pengamatan  Menemukan pola dalam 1 seri pengamatan  Menyimpulkan 4 Prediksi  Menggunakan polahasil pengamatan  Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati 5 Mengajukan pertanyaan  Bertanya apa, bagaimana, mengapa  Bertanya untuk meminta penjelasan 6 Berhipotesis  Mengetahui bahwa ada lebih dari 1 kemungkinan penjelasan dari 1 kejadian  Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu di uji kebenarannyadengan memperoleh bukti 7 Merencanakan percobaan  Menetukan alatbahan yang digunakan  Menetukan variabelfaktor penentu  Menentukan apa yang akan di ukur, diamati, dicatat 8 Menggunakan alatbahan  Memakai alatbahan  Mengetahui alasan mengapa menggunakan alatbahan  Mengetahui bagaimana menggunakan alatbahan 9 Menerapkan konsep  Menerapkan konsep pada situasi baru  Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi 10 Berkomunikasi  Memberikan data empiris hasil percobaan dengan tabelgrafikdiagram  Menyampaikan laporan sistematis  Menjelaskan hasil percobaan  Membaca grafik  Mendiskusikan hasil kegiatan No Aspek KPS Indikator 11 Eksperimentasi -

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini beberapa hasil penelitian yang relevan mengenai pengaruh metode eksperimen dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan proses sains siswa. Hasil penelitian Elvan Ince Aka, dkk., yang berjudul “Effect of Problem Solving Method on Science Process Skills and Academic Achievement ” menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan skor posttest antara siswa kelompok eksperimen dan kontrol. Metode pemecahan masalah problem solving lebih efektif daripada metode pembelajaran tradisional. Pada ini kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa student center sehingga dapat mengembangkan kemandirian siswa, kognitif dan pembelajaran ilmiah. 47 Hasil penelitian Herekno Anen Siswati, dkk., yang berjudul “Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah dengan Menggunakan Metode Demonstrasi, Diskusi, dan Eksperimen Ditinjau dari Kemampuan Verbal dan Gaya Belajar” menunjukkan bahwa: 1 terdapat pengaruh penggunaan pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan metode demonstrasi, diskusi, dan eksperimen terhadap prestasi belajar fisika, 2 terdapat pengaruh kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika, 3 terdapat interaksi penggunaan pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan metode demonstrasi, diskusi, dan eksperimen dengan gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar fisika, 4 terdapat interaksi kemampuan verbal tinggi dan rendah dengan gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar fisika. Hasil penelitian Heni Rusnayati dan Eka Cahya Prima, yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Elastisitas”, menunjukkan bahwa adanya penerapan model 47 Aka, dkk., op. cit., h.19. pembelajaran tersebut berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan konsep elastisitas dan peningkatan keterampilan proses sains. 48 Muhamad Fahrizal dalam penelitian nya yang berjudul “Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep C ahaya dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP”. Hasil penilitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep cahaya dan keterampilan proses sains siswa dibanding penggunaan model pembelajaran konvensional. 49 Hasil penelitian Sri Wahyuni dan Nuni Widiarti yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi Chemo- Entrepreneurship pada Praktikum Kimia Fisika ”, hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran praktikum berdasarkan masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa dan secara kuantitatif hasil belajar mahasiswa menunjukkan peningkatan dari 65 menjadi 81,2 dan ketuntasan belajar juga meningkat dari 34 menjadi 100. 50 Hasil penelitian Ida Bagus Putu Arnyana, yang berjudul “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA”, menunjukkan bahwa kelompok siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran inovatif GI, PBL, dan Inkuiri memiliki kemampuan berpikir kreatif lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran tradisional. 51 Hasil penelitian I Ketut Tika dan Ni Ketut Thantris, yang berjudul “Penerapan Problem Based Learning Berorientasi Penilaian Kinerja dalam Pemblajaran Fisika u ntuk Meningkatkan Kompetensi Kerja Ilmiah Siswa”, 48 Heni Rusnayati, dan Eka Cahya Prima , “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Elastisitas”, Makalah Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011. 49 Muhamad Fahrizal, “Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Cahaya dan Keteram pilan Proses Sains Siswa SMP”, Tesis Pasca sarjana UPI Bandung, Bandung, 2009, tidak dipublikasikan. 50 Sri Wahyuni dan Nuni Widiarti, Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi Chemo-Entrepreneurship pada Praktikum Kimia Fisika, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4, 2010. 51 Ida Bagus Putu Arnyana 2, Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, 3, 2006.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Eksperimen Berorientasi Penilaian Kinerja Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Rotasi Benda Tegar

0 14 268

Pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep suhu dan kalor (penelitian Quasi eksperimen di SMA 10 Tangerang)

4 20 134

Pengaruh metode eksperimen diskusi terhadap keterampilan proses sains pada konsep gerak harmonik sederhana

17 89 0

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

2 25 63

Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan

24 88 194

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM PENCERNAAN DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA NEGERI 1 LANGSA.

0 2 24

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKS DENGAN METODE DISKUSI DAN PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA.

0 0 59

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KECAKAPAN BERPIKIR SISWA KELAS XI PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN.

0 4 48

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE MINI PROJECT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA TOPIK PEMISAHAN CAMPURAN.

1 3 45

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 SELONG TAHUN AJARAN 20142015

0 0 6