Presentase Aspek Keterampilan Proses Sains KPS

Tabel 4.6 Rata-rata Persentase Hasil Observasi KPS Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol No Aspek KPS Rata-rata Eksperimen Kontrol 1 Mengamati 84,38 82,50 2 Mengelompokkan 91,67 81,67 3 Menafsirkan 82,29 75,84 4 Memprediksi 68,75 63,34 5 Mengajukan pertanyaan 80,21 66,67 6 Berhipotesis 78,13 71,67 7 Merencanakan percobaan 94,79 93,33 8 Menerapkan konsep 82,29 80,00 9 Berkomunikasi 82,29 76,67 Rata-rata 82,76 76,85 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa rata-rata keterampilan proses sains siswa kelompok eksperimen secara keseluruhan adalah 82,76 dan kelompok kontrol 76,85 . Pada kelompok eksperimen aspek KPS yang memiliki rata-rata persentase tertinggi adalah aspek merencanakan percobaan yaitu 94,79. Sedangkan aspek KPS yang memiliki rata-rata persentase terendah adalah aspek memprediksi yaitu 68,75. Untuk perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. 4 Pada kelompok kontrol aspek KPS yang memiliki rata-rata persentase tertinggi adalah aspek merencanakan percobaan yaitu 93,33. Sedangkan aspek KPS yang memiliki rata-rata persentase terendah adalah aspek memprediksi yaitu 63,34. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 5 4 Lampiran 17, h. 241-244. 5 Lampiran 17, h. 245-248.

B. Analisis Data

Berikut ini adalah analisis data yang meliputi uji prasyarat analisis statistik dan uji hipotesis.

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini uji normalitas diperoleh dengan menggunakan uji Liliefors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak pada taraf signifikansi α = 0,05 , dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal apabila memenuhi kriteria L hitung L tabel dan data berdistribusi tidak normal apabila L hitung ≥ L tabel . Hasil perhitungan uji normalitas untuk kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Data Pretest Posttest Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Sampel N 33 41 33 41 L hitung 0,144 0,109 0,151 0,130 L tabel 0,154 0,138 0,154 0,138 Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Berdasarkan Tabel 4.7, diperoleh L hitung pretest dan posttest kedua kelompok tersebut lebih kecil dari L tabel L hitung L tabel maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini untuk memperoleh nilai homogenitas dengan menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi α = 0,05, dengan kriteria uji homogenitas adalah H o ditolak jika F hitung F tabel dan H o diterima jika F hitung F tabel . Hasil perhitungan uji homogenitas kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Data Pretest Posttest Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Sampel N 33 41 33 41 S 2 92,16 80,28 44,22 64,96 F hitung 1,15 1,47 F tabel 1,73 1,76 Kesimpulan Homogen Homogen Homogen Homogen Berdasarkan Tabel 4.8, menunjukkan bahwa F hitung F tabel untuk data pretest diperoleh F hitung 1,15 dengan F tabel 1,73 1,15 1,73 dan untuk data posttest diperoleh F hitung 1,47 dengan F tabel 1,76 1,47 1,76 maka dapat disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok memiliki varian yang sama atau homogen.

3. Uji Hipotesis

Dari hasil pengujian prasyarat analisis data yang meliputi uji Liliefors untuk uji normalitas dan uji Fisher untuk uji homogenitas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Setelah itu dilakukan uji hipotesis untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada hasil pretest dan posttest siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t pada taraf signifikansi 5 dengan kriteria sebagai berikut: H o diterima jika t hitung t tabel, dan H o ditolak jika t hitung t tabel. Hasil perhitungan uji hipotesis pretest dan posttest pada kedua kelompok ekperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Eksperimen Berorientasi Penilaian Kinerja Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Rotasi Benda Tegar

0 14 268

Pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep suhu dan kalor (penelitian Quasi eksperimen di SMA 10 Tangerang)

4 20 134

Pengaruh metode eksperimen diskusi terhadap keterampilan proses sains pada konsep gerak harmonik sederhana

17 89 0

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

2 25 63

Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan

24 88 194

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM PENCERNAAN DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA NEGERI 1 LANGSA.

0 2 24

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKS DENGAN METODE DISKUSI DAN PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA.

0 0 59

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KECAKAPAN BERPIKIR SISWA KELAS XI PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN.

0 4 48

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE MINI PROJECT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA TOPIK PEMISAHAN CAMPURAN.

1 3 45

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 SELONG TAHUN AJARAN 20142015

0 0 6