Keunggulan dan Kelemahan Metode Eksperimen

mengoptimalkan kemampuan berpikir melalui kolaborasi inkuiri dan kooperatif dalam setiap tahapan proses pembelajaran berbasis masalah.

b. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah

Model Pembelajaran berbasis masalah merupakan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Beberapa ciri atau karakteristik pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut: Pembelajaran berbasis masalah memiliki tiga ciri utama sebagaimana dikemukakan Sanjaya, yaitu: 1 Dalam kegiatan pembelajaran berbasis masalah siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. Sehingga siswa memahami makna dari pelajaran tersebut. 2 Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Pembelajaran berbasis masalah mengorientasikan masalah dalam kegiatan pembelajaran, masalah tersebut dijadikan sebagai dasar atau inti dari kegiatan pembelajaran. 3 Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir secara sistematis dan emperis. Sistematis artinya berpikir ilmiah yang dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu. Sedangkan emperis berarti proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas. 25 Menurut Boud dan Feletti, seperti dikutip Uden karakteristik pembelajaran berbasis masalah diantaranya: Pertama, dalam proses pembelajaran siswa menggunakan stimulus untuk mempertimbangkan masalah. Masalah yang disajikan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kedua, informasi untuk memecahkan masalah tidak diberikan, siswa harus menggunakan sumber yang ada untuk mendapatkan solusi dari masalah tersebut. Ketiga, siswa bekerja sama dengan temannya dalam kelompok. 25 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, Cet. 7, h. 214-215. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran. Keempat, siswa harus mengidentifikasi isu-isu pembelajaran untuk memecahkan masalah. Kelima, siswa menggunakan berbagai sumber untuk memecahkan masalah dan menggunakan konsep yang dipahami untuk diterapkan dalam menyelesaikan masalah. Akhirnya, proses pembelajaran terjadi dari proses dengan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. 26 Pada hakikatnya pembelajaran berbasis masalah menerapkan masalah dalam kegiatan pembelajaran, dimana masalah tersebut menjadi inti atau dasar dari proses pembelajaran. Masalah yang digunakan dalam pembelajaran berbasis masalah adalah kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan. 27 Masalah yang diberikan yaitu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, mengandung unsur penemuan, memberikan petunjuk bagi siswa sebagai pengarah, dan bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan mengenai esensi dari suatu konsep. Menurut Lee, seperti dikutip Aka menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah membuat siswa memperoleh beberapa keterampilan seperti berpikir ilmiah, penemuan ilmiah, pengumpulan data, menunjukkan cara menyelesaikan suatu masalah, serta meningkatkan kemampuan menganalisis data hasil penelitian atau percobaan. 28 Dengan demikian pendekatan pembelajaran berbasis masalah merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pendekatan pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan kognitif seperti berpikir kritis, pemecahan masalah dan keterampilan ilmiah. Dalam mengembangkan keterampilan ilmiah siswa belajar melalui keterampilan proses sains. Hal ini di dukung oleh pendapat Arends, seperti 26 Lorna Uden dan Chris Beaumont, Technology and Problem Based Learning, Amerika: Information Science Publishing, 2006, h. 36. 27 Rusmono, op. cit., h. 78. 28 Elvan Ince Aka, Ezgi Guven, dan Mustafa Aydogdu, Effect of Problem Solving Method on Science Process Skills and Academic Achievement, Journal of Turkish Science Education, 7, 2010, h. 19.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Eksperimen Berorientasi Penilaian Kinerja Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Rotasi Benda Tegar

0 14 268

Pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep suhu dan kalor (penelitian Quasi eksperimen di SMA 10 Tangerang)

4 20 134

Pengaruh metode eksperimen diskusi terhadap keterampilan proses sains pada konsep gerak harmonik sederhana

17 89 0

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

2 25 63

Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan

24 88 194

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM PENCERNAAN DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA NEGERI 1 LANGSA.

0 2 24

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKS DENGAN METODE DISKUSI DAN PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA.

0 0 59

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KECAKAPAN BERPIKIR SISWA KELAS XI PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN.

0 4 48

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE MINI PROJECT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA TOPIK PEMISAHAN CAMPURAN.

1 3 45

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 SELONG TAHUN AJARAN 20142015

0 0 6