Uji Hipotesis Analisis Data
dari hasil N Gain tersebut jelas terlihat bahwa kelompok eksperimen memiliki peningkatan aspek mengamati lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok
eksperimen. Hal ini didukung dengan hasil observasi yang menunjukkan bahwa kelompok eksperimen siswa secara aktif mengumpulkan data yang
diperlukan untuk diinterpretasikan dan mencari jawaban atas hipotesis yang telah dibuat.
Aspek mengelompokkan pada kelompok eksperimen termasuk dalam kategori sedang 97,73 dengan N-Gain sebesar 0,40, sedangkan pada
kelompok kontrol aspek ini termasuk kategori rendah 68,29 dengan N-Gain sebesar 0,10. Hal ini didukung dengan hasil observasi yang menunjukkan
bahwa pada kelompok eksperimen aspek mengelompokkan mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Untuk pertemuan pertama materi yang
disampaikan adalah tentang kandungan zat-zat makana, siswa dengan mudah mengelompokkan makanan sesuai dengan jenis zat yang terkandung dalam
makanan tersebut, hal ini terjadi karena materi tersebut sudah melekat pada diri siswa sejak bangku sekolah dasar sehingga siswa tidak merasa kesulitan.
Sedangkan pada pertemuan selanjutnya dalam mengelompokkan data, siswa menggunakan sumber-sumber yang ada seperti buku, atau pengetahuan yang
mereka peroleh dari media masa. Dalam proses ini sikap ilmiah mulai terbentuk, karena siswa mulai mencari sumber-sumber yang relevan dalam
mengelompokkan data yang mereka peroleh. Pada kelompok kontrol selama 4 pertemuan aspek tersebut mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini terjadi
karena siswa kurang menggunakan sumber-sumber yang ada untuk dijadikan dasar dalam mengelompokkan data dan siswa tidak teliti dalam
mengelompokkan data. Aspek menafsirkan pada kedua kelompok memiliki kategori sedang.
Hasil posttest kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada aspek ini, siswa menghubungkan hasil pengamatan,
mengaitkannya dengan konsep dan menyimpulkan hasil pengamatan. Sedangkan pada kelompok kontrol siswa jarang mengaitkan konsep untuk
menyimpulkan hasil pengamatan. Pembelajaran berbasis masalah yang
menuntut siswa belajar dengan mengkonstruk pengetahuan dengan sendiri, pemahaman akan suatu konsep diperoleh melalui aktivitas laboratorium.
Aspek memprediksi pada kedua kelompok memiliki kategori sedang. Pada kegiatan pembelajaran siswa sudah bisa menggunakan hasil menafsirkan
pengamatan untuk menyampaikan kemungkinan yang terjadi pada keadaan yang belum teramati berkaitan dengan konsep sistem pencernaan dengan
mengajukan pertanyaan dan juga menjawab pertanyaan prediksi yang diajukan guru.
Aspek mengajukan pertanyaan pada kedua kelompok memiliki kategori rendah. Pada kelompok eksperimen hasil N Gain diperoleh 0,16, hal ini
dikarenakan siswa belum memahami keterampilan bertanya sepenuhnya seperti bertanya melalui kata tanya apa, mengapa, dan bagaimana. Pada umumnya
siswa hanya mengajukan pertanyaan dengan kata tanya apa dan sebutkan. Akan tetapi, ketika pembelajaran be
rlangsung kata tanya “mengapa” sering muncul. Pada kelompok kontrol hasil N Gain diperoleh -0,03. Hal ini terjadi
karena saat proses pembelajaran siswa tidak terlatih untuk mengajukan pertanyaan, sehingga siswa tidak terbiasa dalam mengajukan pertanyaan.
Aspek berhipotesis pada kelompok eksperimen termasuk dalam kategori sedang 65,91 dengan N-Gain sebesar 0,48, sedangkan pada kelompok
kontrol dalam kategori tinggi 87,8 dengan N-Gain sebsar 0,80. Hal ini terjadi karena siswa kelompok eksperimen tidak menguraikan jawaban secara
lengkap dibandingkan kelompok kontrol. Akan tetapi jika melihat hasil dari observasi, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol hasilnya tidak
jauh berbeda, bahkan kelompok eksperimen dalam hal ini memperoleh hasil yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Berdasarkan analisa tersebut,
terbukti bahwa kelompok eksperimen memiliki keterampilan berhipotesis yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol dilihat dari hasil observasi.
Aspek merencanakan percobaan pada kedua kelompok termasuk dalam kategori sedang. Hasil N Gain diperoleh 0,69 untuk kelompok eksperimen dan
0,64 untuk kelompok kontrol, sesuai dengan hasil observasi rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dalam