tersebut.
9
Hal ini sejalan dengan teori konstruktivisme yang menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif melalui proses asimilasi,
akomodasi, dan equilibrasi sehingga dapat mengembangkan kognitifnya.
2. Hakikat Metode Eksperimen
a. Pengertian Metode Eksperimen
Eksperimen merupakan percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen dapat dilakukan di
laboratorium atau di luar laboratorium.
10
Metode eksperimen adalah “metode pembelajaran dimana siswa melakukan percobaan atau
penyelidikan dengan membuktikan sendiri ”.
11
Menurut Gronlund seperti dikutip Susiwi kemampuan yang dikembangkan dalam praktikum bersifat student-oriented dan product-
oriented. Oleh sebab itu yang harus dicapai dalam praktikum adalah: memecahkan masalah, menggunakan pengetahuan dan keterampilan
laboratorium dalam kegiatan eksperimen, mendesain eksperimen sederhana untuk menguji hipotesis, menginterpretasi data, serta memberikan
penjelasan yang jelas dan sistematis tentang eksperimen.
12
Pada metode eksperimen siswa diberi kesempatan untuk: melakukan sendiri kegiatan praktikum, mengikuti proses praktikum sesuai dengan
prosedur, mengamati suatu objek, menganalisisnya, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek.
13
Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran eksperimen perlu adanya persiapan. Menurut La
Iru prosedur atau langkah-langkah metode eksperimen agar dapat diterapkan dengan baik meliputi:
9
Trianto 1, op. cit., h.143.
10
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2010, Cet. 8, h. 220.
11
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Cet. 4, h. 84.
12
Susiwi, dkk., Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA pada Model Pembelajaran Praktikum D-Ei-Hd, Jurnal Pengajaran MIPA, 2, 2009, h. 2.
13
Sagala. loc. cit.
1 Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam eksperimen.
2 Mempersiapkan lembar kerja siswa atau pedoman eksperimen yang
berisi petunjuk dan informasi tentang tugas yang harus dilaksanakan dalam eksperimen. Lembar kerja siswa disusun secara sistematis
sehingga dalam pelaksanaannya memudahkan siswa untuk membuat laporan.
3 Setelah melaksanakan eksperimen dilakukan diskusi dan tanya jawab
untuk memperkuat perolehan hasil eksperimen. 4
Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan.
14
Kegiatan eksperimen harus dilakukan secara sistemik dan sistematis, yaitu dimulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan hasil kajian.
Siswa membuat laporan yang dijadikan dasar untuk melihat seberapa jauh kemampuan berpikir siswa, kemampuan menjelaskan, kemampuan
berargumentasi dan kemampuan menyimpulkan hasil penyelidikan.
15
Menurut Woolnough dan Allsop seperti dikutip Rustaman mengemukakan bahwa peran eksperimen dalam pembelajaran itu sangat
penting karena: 1 dapat meningkatkan motivasi untuk mempelajari sains; 2 dapat meningkatkan keterampilan-keterampilan dasar bereksperimen;
3 dapat menjadi sarana belajar ilmiah; 4 menunjang pemahaman materi pelajaran.
16
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan metode eksperimen akan melatih siswa untuk meneliti, mengamati, dan menganalisa
suatu proses. Siswa memperoleh kesempatan untuk mengembangkan berbagai keterampilan baik keterampilan psikomotor maupun intelektual,
menghayati prosedur ilmiah dan sikap ilmiah. Sehingga dengan diterapkannya metode eksperimen dalam kegiatan pembelajaran siswa dapat
lebih memahami materi pelajaran. Selain itu siswa bekerja sama dalam
14
La Iru dan La Ode Safiun Arihi, Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, dan Model-Model pembelajaran, Yogyakrta: Multi Presindo, 2012, Cet. 1, h. 33.
15
Ibid, h. 32.
16
Nuryani Rustaman 2, dkk., Strategi Pembelajaran Biologi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, Cet. 1, h. 9.7.