Hasil Observasi Hasil Penelitian

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Data Pretest Posttest Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Sampel N 33 41 33 41 S 2 92,16 80,28 44,22 64,96 F hitung 1,15 1,47 F tabel 1,73 1,76 Kesimpulan Homogen Homogen Homogen Homogen Berdasarkan Tabel 4.8, menunjukkan bahwa F hitung F tabel untuk data pretest diperoleh F hitung 1,15 dengan F tabel 1,73 1,15 1,73 dan untuk data posttest diperoleh F hitung 1,47 dengan F tabel 1,76 1,47 1,76 maka dapat disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok memiliki varian yang sama atau homogen.

3. Uji Hipotesis

Dari hasil pengujian prasyarat analisis data yang meliputi uji Liliefors untuk uji normalitas dan uji Fisher untuk uji homogenitas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Setelah itu dilakukan uji hipotesis untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada hasil pretest dan posttest siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t pada taraf signifikansi 5 dengan kriteria sebagai berikut: H o diterima jika t hitung t tabel, dan H o ditolak jika t hitung t tabel. Hasil perhitungan uji hipotesis pretest dan posttest pada kedua kelompok ekperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Data Pretest Posttest Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Sampel N 33 41 33 41 � 55,61 54,77 81,24 75, 11 t hitung 0,41 3,74 t tabel 1,99 Kesimpulan H diterima H ditolak Berdasarkan Tabel 4.9, untuk data pretest diperoleh t hitung t tabel 0,41 1,99 sehingga H diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan proses sains siswa. Sedangkan untuk data posttest diperoleh t hitung t tabel 3,74 1,99 sehingga H ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode eksperimen dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan proses sains.

C. Pembahasan

Dari hasil pengujian prasyarat analisis data penelitian yang dilakukan di SMAN 1 Kota Tangerang Selatan diketahui bahwa data pretest dan posttest keterampilan proses sains berdistribusi normal dan homogen sehingga dapat dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji-t. Nilai rata-rata hasil pretest keterampilan proses sains tidak berbeda jauh dimana kelompok eksperimen 55,61 dan kelompok kontrol 54,77. Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data pretest keterampilan proses sains kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh t hitung t tabel 0,41 1,99 sehingga H diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan keterampilan proses sains awal yang sama. Setelah diterapkan metode eksperimen dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah pada kelompok eksperimen dan metode eksperimen dengan pembelajaran langsung pada kelompok kontrol diperoleh skor rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol 81,24 75,11. Pengujian hipotesis data posttest keterampilan prosses sains kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh t hitung t tabel 3,74 1,99 sehingga H ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dalam penggunaan metode eksperimen dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep sistem pencernaan. Berdasarkan data aspek keterampilan proses sains KPS kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat perbedaan rata-rata keterampilan proses sains pada saat pretest dan posttest. Persentase rata-rata 9 aspek KPS pretest kelompok eksperimen sebesar 55,43 dan kelompok kontrol sebesar 53,89. Persentase rata-rata 9 aspek KPS posttest kelompok eksperimen sebesar 79,79 dan kelompok kontrol sebesar 74,29. Terjadi peningkatan persentase rata-rata keterampilan proses sains pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Namun kelompok eksperimen memiliki peningkatan yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol pada saat posttest. Data hasil penelitian menunjukkan keterampilan proses sains aspek mengamati pada hasil pretest dan posttest kelompok kontrol lebih besar dibandingkan dengan kelompok eksperimen. Hal ini terjadi karena siswa kelompok kontrol memiliki kemampuan lebih tinggi dalam mengamati tabel, terbukti hasil pretest menunjukkan pada aspek mengamati kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan dengan hasil pretest kelompok eksperimen. Namun untuk melihat perbedaan lebih jelasnya digunakan N Gain, hasil N Gain diperoleh nilai 0,44 untuk kelompok eksperimen dan 0,38 untuk kelas kontrol dimana kedua nilai tersebut termasuk dalam kategori sedang. Dilihat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Eksperimen Berorientasi Penilaian Kinerja Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Rotasi Benda Tegar

0 14 268

Pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep suhu dan kalor (penelitian Quasi eksperimen di SMA 10 Tangerang)

4 20 134

Pengaruh metode eksperimen diskusi terhadap keterampilan proses sains pada konsep gerak harmonik sederhana

17 89 0

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

2 25 63

Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan

24 88 194

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM PENCERNAAN DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA NEGERI 1 LANGSA.

0 2 24

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKS DENGAN METODE DISKUSI DAN PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA.

0 0 59

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KECAKAPAN BERPIKIR SISWA KELAS XI PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN.

0 4 48

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE MINI PROJECT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA TOPIK PEMISAHAN CAMPURAN.

1 3 45

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 SELONG TAHUN AJARAN 20142015

0 0 6