Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN
18
tiap tahunnya, dari 2,9 pada tahun 2002 menjadi 5,3 pada tahun 2006-2010, kemudian naik kembali menjadi 11,1 pada tahun 2011-2013. Peningkatan tiap
tahunnya juga terjadi pada penggunaan MKJP umur 15-24 tahun dan 35-44 tahun, dari 0,6 dan 1,1 pada tahun 2002 menjadi 2,3 dan 3,8 pada tahun 2006-
2010. Prevalensi MKJP umur 15-24 tahun dan 35-44 tahun naik kembali pada tahun 2011-2013 menjadi 5,0 dan 5,3 BKKBN, 2013.
Di Indonesia, Dalam target RPJMN periode tahun 2010-2014, telah ditetapkan bahwa target MKJP peserta KB aktif pada akhir 2014 adalah 27,5
persen BKKBN, 2011, BKKBN, 2013. Selanjutnya pada target tahunan, ditetapkan bahwa pada tahun 2013 target MKJP yang diharapkan dapat dicapai
adalah 26,7 persen. Namun demikian beberapa hasil penelitian kesertaan KB di Indonesia belum mencapai angka tersebut.
Prevalensi MKJP MOW, MOP, Susuk KB dan IUD selama periode survei 2003-2013 juga berfluktuasi. Pada awal tahun 2003
– 2004 prevalensi MKJP mengalami kenaikan, yaitu dari 14,9 menjadi 16,2. Hasil survei pada
tahun 2005-2010 mengalami penurunan, yaitu dari 13,7 p ke 11,6 persen; kemudian meningkat kembali pada tahun 2011 menjadi 12,7 dan sedikit
menurun pada tahun 2013 menjadi 12,4 BKKBN, 2013. Bila diamati perkembangan mix MKJP yaitu peserta KB MKJP di antara
semua peserta KB modern juga menunjukkan pola serupa dengan perkembangan prevalensi MKJP. Mix MKJP cenderung menurun pada 2003 sd 2007, yaitu dari
22-24 persen menjadi 17,2, selanjutnya secara perlahan meningkat sehingga
19
menjadi 19,1 pada 2013. Sementara itu SDKI 2012 mencatat hasil mix MKJP 17,6. Pencapaian MKJP bersumber utama dari pemakaian IUD dan Implan.
Penggunaan IUD sebelumnya terus menurun, namun tiga tahun terakhir tampak bertahan atau tidak berubah. Perkembangan pemakaian implant relatif stabil.
Sementara pencapaian MOP, MOW sampai dengan sekarang relatif rendah dan tidak terjadi peningkatan BKKBN, 2013.