Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR

27 2 Vasektomi Vasektomi atau Metode Operasi Pria MOP adalah salah satu metode kontrasepsi mantap dengan cara operasi pada pria yang dilakukan dengan menutup pemotongan, pengikatan, atau pemasangan cincin terhadap kedua saluran mani kanan dan kiri sehingga sel mani tidak bisa keluar pada waktu sanggama. Walaupun masuk kedalam metode sterilisasi, tubektomi bukan merupakan tindakan pengebirian atau pembuangan buah zakar. Metode kontrasepsi mantap ini tidak dapat digunakan pada Akseptor yang memiliki indikasi keadaan kesehatan kurang baik, mengalami gangguan pembekuan darah, alergi terhadap obat-obat anastesi, infeksi waktu melahirkan intrapartum dan nipas, peradangan panggul dan atau organ reproduksi, obesitas, kelainan patologik organ reproduksi. Akseptor yang telah melakukan kontap seperti tubektomi dapat melakukan rekanalisasi Tuba Falopii. Rekanalisasi tuba falopii adalah operasi rekanalisasi dengan teknik bedah micro. Teknik ini selain menyambung kembali tuba falopii juga menjamin kembalinya fungsi tuba falopii. Namun, tidak semua pasien pasca tubektomi dapat mudah menjalankan rekanalisasi. Rekanalisasi tidak dapat dilakukan pada wanita yang usianya 37 tahun, mempunyai masalah pada ovarium, memiliki suami 28 oligospermi atau azoospermi, kesehatan tidak baik dimana kehamilan dapat memperburuk kesehatannya, mengidap tuberkulosis genital interna, perlekatan organ-organ pelvik yang luas dan berat, memiliki tuba yang sehat terlalu pendek kurang dari 4 cm dan memiliki infeksi pelvis yang masih aktif.

D. Kontrasepsi dalam Perspektif Islam

Kontrasepsi adalah alat atau obat yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan atau membatasi jumlah anak Sinsin, 2008. Pada orang yang telah menikah keputusan untuk menunda kehamilan dan mencegah kehamilan tergantung pada masing-masing pasangan. Dalam hal ini terdapat perbedaan antara menunda kehamilan dan membatasi kehamilan Sudaryanto, 2014. Menunda kehamilan adalah ditundanya masa kehamilan pada waktu tertentu. Sedangkan, membatasi kehamilan adalah masa kehamilan ditunda untuk selama-lamanya. Dalam islam membatasi kehamilan dengan alasan yang tidak jelas hukumnya haram. Sedangkan, untuk menunda kehamilan diperbolehkan Sudaryanto, 2014. Islam memperbolehkan umatnya menggunakan KB jika jarak kehamilan membuat ibu lebih sehat secara fisik dan ayah secara keuangan lebih nyaman dan terlebih lagi karena tindakan ini tidak melanggar larangan dalam Al-Quran atau tradisi Nabi Sunnah. Jika kesuburan yang berlebihan menyebabkan risiko kesehatan yang telah terbukti untuk ibu dan anak-anak, atau kesulitan ekonomi 29 serta ketidakmampuan orang tua untuk membesarkan anak-anak mereka dengan baik, umat Islam diizinkan untuk mengatur jumlah kehamilan Azzam, 2012. Ada beberapa alasan dalam islam untuk memperbolehkan penggunaan kontrasepsi diantaranya adalah Azzam, 2012: 1. Menghindari risiko kesehatan untuk anak yang menyusui. 2. Menghindari risiko bagi ibu yang memiliki interval kelahiran yang pendek. 3. Menghindari kehamilan istri yang sudah sakit. 4. Menghindari penularan penyakit dari orang tua kepada keturunannya. Jika penggunaan kontrasepsi ini dengan alasan karena takut miskin, takut tidak bisa membiayai kehidupan anak-anak, dsb, maka ini hukumnya haram secara mutlak karena telah berprasangka buruk kepada Allah Gray, 2010. Terkait dengan kebijakan pemerintah dalam penggunaan kontrasepsi, Majelis Ulama Indonesia MUI sebagai salah satu forum islam di Indonesia mengeluarkan fatwa terkait dengan keluarga berencana dan kontrasepi. Isi dari fatwa MUI tersebut adalah sebagai berikut: 1. Islam membenarkan isi pelaksanaan Keluarga Berencana yang ditujukan demi kesehatan ibu dan anak, dan demi kepentingan pendidikan anak. Pelaksanaannya harus dilakukan atas dasar sukarela, dan menggunakan alat kontrasepsi yang tidak dilarang oleh Islam 2. Pengguguran kandungan dalam bentuk apa pun dan pada tingkat kehamilan kapanpun diharamkan oleh islam, karena perbuatan itu