Manajemen Data Analisis Data

71 ad :Rasio antara banyaknya kasus yang terpapar dan kasus yang tidak terpapar cd :Rasio antara banyaknya kontrol yang terpapar dan kontrol yang tak terpapar Adapun signifikansikemaknaan nilai OR dalam interpretasi CI 95 yaitu jika rentang nilai lower limit dan upper limit tidak terdapat nilai 1 maka disimpulkan OR bermakna. Sedangkan jika CI 95 dan OR terdapat nilai 1, maka disimpulkan bahwa nilai OR tidak bermakna Szumilas, 2010. 72

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Pamulang adalah salah satu puskesmas di Kota Tangerang Selatan. Puskesmas Pamulang menempati tanah seluas ± 2400 m 2 di Jalan Surya Kencana No. 1, RT 01, RW 22, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Jumlah penduduk berdasarkan data dari Kecamatan di wilayah kerja Puskesmas Pamulang sebanyak 155.016 orang dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 33.047 kepala keluarga, tersebar di empat kelurahan. Jumlah Posyandu yang ada sebanyak 69, Posbindu sebanyak 19, dan Puskesmas Pembantu Pustu sebanyak 1 buah di Kelurahan Pondok Cabe Udik. Jumlah BPS Bidan Praktik Swasta yang ada dan memberikan laporan ke Puskesmas Pamulang sebanyak 27 BPS. UPT Puskesmas Pamulang berada di sebelah timur Kota Tangerang Selatan, terletak di wilayah Kecamatan Pamulang dan mempunyai luas wilayah 16,38 km 2 dengan batas wilayah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat 2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Setu 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Depok 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Timur dan Kota Depok Puskesmas Pamulang mempunyai 4 Kelurahan dalam wilayah kerjanya, yaitu: 73 Tabel 5.1 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014 No Nama Kelurahan Jumlah Penduduk 1 Pamulang Barat 56.458 2 Pamulang Timur 36.951 3 Pondok Cabe Ilir 37.663 4 Pondok Cabe Udik 23.944 Jumlah 155.016 Sumber: Data Kecamatan Pamulang Tahun 2014 Dari tabel 5.1 tersebut terlihat bahwa kelurahan yang mempunyai jumlah penduduk paling banyak adalah Kelurahan Pamulang Barat, sedangkan kelurahan yang mempunyai jumlah penduduk paling sedikit adalan Kelurahan Pondok Cabe Udik.

B. Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi Akseptor KB di Wilayah

Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014 Akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Pamulang menggunakan berbagai jenis kontrasepsi yang dikelompokkan berdasarkan MKJP IUD, implan, MOW dan non MKJP suntik dan pil. Dapat dilihat distribusi frekuensi jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014 pada tabel berikut: Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi yang Digunakan di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014 Jenis Kontrasepsi Jumlah Persentase Non MKJP Pil 32 19,5 Suntik 91 55,5 MKJP IUD 28 17,1 Implan 7 4,3 MOW 6 3,7 Total 164 100,0 74 Berdasarkan tabel 5.2, dapat dilihat bahwa sebagian besar akseptor KB menggunakan jenis metode kontrasepsi non MKJP yaitu suntik 55,5. Pada penelitian ini, akseptor KB pengguna MKJP adalah kelompok sampel kasus yang berjumlah 41 akseptor, terdiri dari 27 IUD, 7 implan dan 6 MOW. Sedangkan pengguna non MKJP adalah kelompok sampel kontrol yang berjumlah 123 akseptor, terdiri dari 31 pil dan 91 suntik.

C. Distribusi Frekuensi Faktor Sosiodemografi dan Sosioekonomi

Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014 Faktor sosiodemografi akseptor KB diwilayah kerja Puskesmas Pamulang yang diteliti pada penelitian ini yaitu umur menggunakan KB dan tingkat pendidikan, sedangkan faktor sosioekonomi yang diteliti yaitu status pekerjaan dan tingkat penghasilan. Dapat dilihat distribusi frekuensi faktor sosiodemografi dan sosioekonomi pada akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014 pada tabel berikut: 75 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Akseptor KB Berdasarkan Faktor Sosiodemografi dan Sosioekonomi di Wilayah Kerja Puskesmas PamulangTahun 2014 Kategori Akseptor KB n Umur Menggunakan KB 30 tahun 76 46,3 ≤30 tahun 88 53,7 Jumlah 164 100,0 Tingkat Pendidikan Tinggi SMA, Diploma, atau Perguruan Tinggi 87 53,0 Rendah Tidak sekolah, Tidak lulus SD, SD, atau SMP 77 47,0 Jumlah 164 100,0 Status Pekerjaan Bekerja Buruh, Wiraswasta, PNS, pegawai BUMNSwasta 33 20,1 Tidak Bekerja 131 79,9 Jumlah 164 100,0 Tingkat Penghasilan Tinggi 2.442.000 72 43,9 Rendah ≤2.442.000 92 56,1 Jumlah 164 100,0 Berdasarkan tabel 5.3 terlihat bahwa akseptor KB lebih banyak yang berumur kurang atau sama dengan 30 tahun yaitu sebesar 53,7. Dari segi pendidikan, lebih banyak yang memiliki kategori pendidikan tinggi 53,0, sedangkan dari status pekerjaan, sebagian besar akseptor KB tidak bekerja 79,9. Pada kategori penghasilan, lebih banyak akseptor yang berpenghasilan rendah 56,1.

D. Distribusi Frekuensi Faktor Kognitif Akseptor KB di Wilayah Kerja

Puskesmas Pamulang Tahun 2014 Faktor kognitif akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Pamulang pada penelitian ini diukur melalui status diskusi akseptor KB dengan suami tentang MKJP. Dapat dilihat distribusi frekuensi faktor kognitif