85
8. Riwayat Aborsi Akseptor KB dengan Penggunaan MKJP di
Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014
Analisis riwayat aborsi akseptor KB dengan penggunaan MKJP
di wilayah kerja Puskesmas Pamulang akan dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 5.14 Analisis Hubungan Riwayat Aborsi Akseptor KB dengan Penggunaan
MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014
Riwayat Aborsi
Akseptor KB Total
OR 95 CI
MKJP Non MKJP
n n
N Ada
10 24,4
11 8,9
21 12,8 3,284 1,278-8,444
Tidak Ada 31
75,6 112
91,1 143
87,2 Jumlah
41 100,0 123 100,0
164 100,0
Berdasarkan tabel 5.14 terlihat bahwa jumlah akseptor KB pengguna MKJP lebih banyak yang memiliki tidak memiliki riwayat
aborsi 75,6 dibandingkan yang memiliki riwayat aborsi 24,4, sedangkan pada akseptor KB pengguna non MKJP sebagian besar
memiliki tidak memiliki riwayat aborsi 91,1. Adapun nilai OR
yang diperoleh pada CI 95 yaitu sebesar 3,284 1,278-8,444,
dengan demikian nilai OR bermakna, sehingga dapat disimpulkan
bahwa akseptor KB yang memiliki riwayat aborsi berpeluang 3,284
kali menggunakan MKJP dibandingkan dengan akseptor KB yang tidak memiliki riwayat aborsi.
86
9. Tempat Pelayanan KB dengan Penggunaan MKJP di wilayah
Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014
Analisis tempat pelayanan KB yang dimanfaatkan akseptor KB dengan penggunaan MKJP di wilayah kerja Puskesmas Pamulang
akan dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 5.15 Analisis Hubungan Tempat Pelayanan KB dengan Penggunaan MKJP
di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014
Tempat Pelayanan
KB Akseptor KB
Total OR
95 CI MKJP
Non MKJP
n n
N Swasta
17 41,5 110
89,4 127 77,4 0,084 0,036-0,195
Pemerintah 24
58,5 13
10,6 37
22,6 Jumlah
41 100,0 123 100,0 164 100,0
Berdasarkan tabel 5.15 terlihat bahwa jumlah akseptor KB pengguna MKJP lebih banyak yang memanfaatkan tempat pelayanan
KB pemerintah 58,5 dibandingkan dengan yang memanfaatkan pelayanan KB swasta 41,5, sedangkan akseptor KB pengguna non
MKJP sebagian besar memanfaatkan pelayanan swasta 89,4.
Adapun nilai OR yang diperoleh pada CI 95 yaitu sebesar 0,084
0,036-0,195, dengan demikian nilai OR bermakna namun bersifat protektif, sehingga dapat disimpulkan bahwa akseptor yang
memanfaatkan tempat pelayanan KB di swasta mencegah penggunaan
MKJP sebesar 0,084 kali dibandingkan dengan akseptor yang
memanfaatkan tempat pelayanan KB di Pemerintah.