Ciri-Ciri Siswa Kreatif Deskripsi Teoretis 1. Model Inkuiri

13 Keluasan dalam latar belakang kemampuan membaca. Tes luar negeri yang mengukur kreativitas ialah tes dari Guilford yang mengukur kemampuan berpikir divergen, dengan membedakan aspek kelancaran, kelenturan, orisinalitas dan kerincian berpikir. 37 Dalam studi- studi faktor analisis seputar ciri-ciri utama dari kreativitas, Guilford 1959 membedakan antara aptitude dan non-aptitude traits yang berhubungan dengan kreativitas. Ciri-ciri aptitude dari kreativitas berpikir kretif meliputi kelancaran, kelenturan fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berpikir, dan ciri-ciri ini dioperasionalisasikan dalam tes berpikir divergen. 38 Ciri-ciri aptitude ialah ciri-ciri yang berhubungan dengan kognisi, dengan proses berpikir, sedangkan ciri-ciri nonaptitude ialah ciri- ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan. 39 Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif aptitude meliputi : 1 Keterampilan berpikir lancar Keterampilan berpikir lancar adalah kemampuan mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan banyak hal dan selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. 40 Sebagaimana definisi Guilford, kelancaran diartikan dengan mengeluarkan pemikiran yang dengan mudah mengalir, baik dalam bentuk kebebasan intelektual, verbal, atau yang lainnya. Sedangkan peneliti Helmi Al-Moligi berpendapat bahwa kelancaran yaitu pemikiran yang mengalir secara luar biasa, sehingga akal kreatif seakan-akan merupakan ledakan pemikiran baru yang bebas. 41 Keterampilan berpikir lancar yang dimiliki siswa tercermin dalam perilaku siswa sebagai berikut: 42 a Mengajukan banyak pertanyaan. 37 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta : Rineka Cipta, 2009, h. 73 38 Ibid., h. 10 39 Utami Munandar, op.cit., h. 88 40 Ibid., h. 88 41 Amal Abdussalam Al-Khalili, op.cit., h. 176 42 Utami Munandar, loc.cit. b Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan. c Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah. d Lancar mengungkapkan gagasan-gagasannya. e Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari pada anak-anak lain. f Dapat dengan cepat melihat kesalahan atau kekurangan pada suatu obyek atau situasi. 2 Keterampilan berpikir luwes fleksibel Keterampilan berpikir luwes fleksibel adalah kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda, dan mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. 43 Maksud dari fleksibilitas adalah memunculkan berbagai pengetahuan dengan amat mudah. 44 Guilford juga berpendapat bahwa fleksibilitas mencerminkan kemampuan untuk cepat menghasilkan berbagai pemikiran yang berkembang menjadi berbagai macam pemikiran yang berbeda dan berkaitan dengan suatu sikap tertentu. 45 Keterampilan berpikir luwes yang dimiliki siswa tercermin dalam perilaku siswa bsebagai berikut: 46 a Memberikan aneka ragam penggunaan yang tidak lazim terhadap suatu obyek. b Memberikan macam-macam penafsiran interpretasi terhadap suatu gambar, cerita atau masalah. c Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda. d Memberi pertimbangan terhadap situasi, yang berbeda dari yang diberikan orang lain. 43 Ibid., h. 88-89 44 Amal Abdussalam Al-Khalili, op.cit., h. 177 45 Ibid., h. 177 46 Utami Munandar, op.cit., h. 89 e Dalam membahasmendiskusikan suatu situasi selalu mempunyai posisi yang berbeda atau bertentangan dari mayoritas kelompok. f Jika diberikan suatu masalah biasanya memikirkan macam-macam cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikannya. g Menggolongkan hal-hal menurut pembagian kategori yang berbeda- beda. h Mampu mengubah arah berpikir secara spontan. 3 Keterampilan berpikir orisinal Keterampilan berpikir orisinal adalah kemampuan melahirkan ungkapan yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. 47 Maksud dari orisinalitas sesuai dengan interpretasi yang diberikan oleh peneliti Sayyid Khairullah adalah kemampuan untuk menghasilkan beberapa reaksi yang orisinil. Atau diartikan dengan sedikit melakukan pengulangan secara statistikal dalam suatu masyarakat dimana seseorang itu memiliki loyalitas kepadanya. 48 Keterampilan berpikir orisinal yang dimiliki siswa tercermin dalam perilaku siswa bsebagai berikut: 49 a Memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. b Mempertanyakan cara-cara yang lama dan berusaha memikirkan cara- cara yang baru. c Memilih a-simetri dalam menggambar atau membuat disain. d Memiliki cara berpikir yang lain dari yang lain. e Mencari pendekatan yang baru dari yang stereotip. f Setelah membaca atau mendengar gagasan-gagasan, bekerja untuk menemukan penyelesaian yang baru. 47 Ibid., h. 89 48 Amal Abdussalam Al-Khalili, op.cit., h. 178 49 Utami Munandar, op.cit., h. 89-90 g Lebih senang mensintesis daripada menganalisa situasi. 4 Keterampilan merinci mengelaborasi Keterampilan merinci mengelaborasi adalah kemampuan untuk memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk, menambahkan atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. 50 Elaborasi diartikan dengan memodifikasi reaksi yang dilakukan dengan cara menambahkan beberapa reaksi lainnya. Seperti mengambil suatu pemikiran yang sederhana, kemudian dimodifikasi dan menjadikannya lebih menarik. Atau, menambah perincian atas suatu pemikiran tertentu, dengan syarat perincian-perincian ini sesuai dengan pemikiran utamanya. 51 Keterampilan berpikir merinci mengelaborasi yang dimiliki siswa tercermin dalam perilaku siswa bsebagai berikut: 52 a Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci. b Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain. c Mencoba atau menguji detil-detil untuk melihat arah yang akan ditempuh. d Mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana. e Menambahkan garis-garis, warna-warna, dan detil-detil bagian- bagian terhadap gambarnya sendiri atau orang lain. Berpikir kreatif, yang membutuhkan ketekunan, disiplin diri, dan perhatian penuh, meliputi aktivitas mental seperti: 53 a Mengajukan pertanyaan. b Mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tidak lazim dengan pikiran terbuka. 50 Ibid., h. 90 51 Amal Abdussalam Al-Khalili, op.cit., h. 179 52 Utami Munandar, loc.cit. 53 Elaine B. Johnson, op. cit., h. 215 c Membangun keterkaitan, khususnya di antara hal-hal yang berbeda. d Menghubung-hubungkan berbagai hal dengan bebas. e Menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan berbeda. f Mendengarkan intuisi.

c. Kendala Penghambat Kreativitas

Di antara banyak kendala yang membungkam kretivitas, yang berikut ini khususnya merusak: 54 1 Sensor internal dari seseorang. 2 Orang-orang yang mencari kesalahan. 3 Peraturan dan persyaratan yang membatasi dan melarang. 4 Perilaku menerima dengan pasif, tanpa bertanya. 5 Pengotakngotakan. 6 Memusuhi intuisi. 7 Takut membuat kesalahan. 8 Tidak menyempatkan diri untuk merenung. Mengembangkan kebiasaan menghubungkan berbagai hal dengan bebas merupakan unsur penting dari berpikir kreatif. 55 Dalam upaya membantu anak merealisasikan potensinya, sering digunakan cara paksaan agar mereka belajar. Amabile mengemukakan empat cara yang mematikan kreativitas, yaitu: 56 1 Evaluasi Rogers dalam Vernon,1982 menekankan salah satu syarat untuk memupuk kreativitas konstruktif ialah bahwa pendidik tidak memberikan evaluasi, atau paling tidak menunda pemberian evaluasi sewaktu anak sedang asyik berkreasi. 2 Hadiah 3 Persaingan kompetisi 54 Ibid., h. 221 55 Ibid., h. 217 56 Utami Munandar, op.cit., h. 223 4 Lingkungan yang membatasi Albert Einstein yakin bahwa belajar dan kreativitas tidak dapat ditingkatkan dengan paksaan.

3. Konsep Hidrolisis Garam a. Pengertian Hidrolisis Garam

Hidrolisis berasal dari kata “hidro” yang artinya air dan “lisis” berarti penguraian. Jadi hidrolisis adalah reaksi penguraian molekul dalam air membentuk ion-ionnya. 57 Hidrolisis garam adalah reaksi kation atau anion dari suatu garam dengan air. 58 Ion-ion garam dalam air bereaksi sedemikian rupa dengan air sehingga menyebabkan air terurai menjadi ion hidroksida OH − dan ion hydronium H 3 O + . 59

b. Sifat Larutan Garam

Garam yang dihasilkan suatu reaksi antara asam dan basa dapat bersifat asam, basa, atau netral. Sifat tersebut bergantung pada jumlah serta jenis senyawa asam basa yang direaksikan. 60 1 Garam yang Tersusun dari Asam Kuat dan Basa Kuat Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat tidak memberikan perubahan warna lakmus, baik lakmus merah maupun lakmus biru. Hal ini menunjukkan bahwa larutan garam bersifat netral. 61 Kebanyakan garam yang bersifat netral terbentuk oleh kation dan anion yang dalam air hanya terhidrasi. Kation dan anion tersebut disajikan dalam tabel 2.1 berikut: 62 57 Maria Suharsini dan Dyah Saptarini, Kimia dan Kecakapan Hidup Pelajaran Kimia untuk SMAMA, Cet 1; Jakarta: Ganeca Exact, 2007 h. 244 58 Sandri Justiana dan Muchtaridi, Kimia 2, Cet 2; Yudhistira, 2009, h. 195 59 Omay Sumarna dkk, Kimia untuk SMAMA Kelas XI, Cet 1; Bogor: Regina, 2006, h. 251 60 Sandri Justiana dan Muchtaridi, loc. cit. 61 Ibid., h. 195 62 Omay Sumarna dkk, op. cit., h. 253